- Robert Rene Albert tegaskan keiginannya bawa Persib juara Liga 1 2020.
- Untuk ini ia ajak pemain, manajemen, dan staf pelatih satukan visi dan misi.
- Pelatih asal Belanda ini kritik kebiasan klub Indonesia pecat pelatih.
SKOR.id - Persib Bandung mematok target tinggi dalam Liga 1 2020. Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, akan berupaya membawa klub berjuluk Maung Bandung itu juara kompetisi musim ini.
Rene Alberts menyebut, manajemen, staf pelatih, dan seluruh pemain, akan berkumpul dalam waktu dekat. Pertemuan tersebut akan bahas rencana dan target Persib dalam Liga 1 2020.
"Target kami akan sangat tinggi musim ini dan pemain serta manajemen akan duduk bersama untuk mencapai itu," kata pelatih asal Belanda itu seusai latihan tim, Kamis (23/1/2020).
"Di sepak bola profesional, orang-orang realistis soal apa yang ingin mereka capai," kata Robert, di Stadion Arcamanik, Kota Bandung, lokasi latihan Persib.
Menurut Rene Alberts, wajar bila Persib mematok target tinggi, mengingat Pangeran Biru berstatus tim besar Indonesia. Selayaknya tim besar, Persib harus punya target juara.
Baca Juga: Robert Alberts Sebut Persib Fokus Buru Penyerang Baru
Konsep tersebut pun diterapkan oleh tim lain di seluruh dunia. "Tim besar harus mematok target tinggi. Kami klub besar, jadi kami harus berani mematok target tinggi," ia menambahkan.
Mantan pelatih PSM Makassar ini mengakui, untuk realisasikan hal tersebut harus bekerja keras. Sebab, bukan hanya Persib yang memasang target juara. Banyak kesebelasan patok hal sama.
Oleh karena itu, Alberts ingin berdiskusi dengan manajemen dan semua pemain untuk samakan visi dan misi. Menurutnya, itu menjadi salah satu aspek penting bila ingin menjadi juara.
Baca Juga: Pelatih Persib Komentari Penetapan Sepak Mula Liga 1 2020
Menyoal target, Alberts menyentil tradisi yang ada di sepak bola Indonesia. Menurutnya, target juara tidak hanya dicanangkan tim-tim besar, melainkan kesebelasan medioker.
Hal tersebut akan membuat persaingan kompetisi lebih menarik. Namun, akan ada efek domino, salah satunya klub sering pecat dan ganti pelatih di tengah musim.
"Lihat saja, 15 pelatih dipecat musim lalu dan itu hal rutin di Indonesia, seakan menjadi rekor dunia soal pemecatan pelatih," Robert menegaskan.