- Pembatalan kontrak kerja antara pemain dan klub sering terjadi di Indonesia.
- Tak hanya pemain lokal, pemain asing bahkan pelatih, pernah mengalaminya.
- Dua klub bersengketa dan pemain harus duduk bersama mencari jalan tengah.
SKOR.id - Polemik kontrak pemain yang menimpa Abduh Lestaluhu dan Angga Saputra, bukan perkara baru. Kejadian sama pernah terjadi di belantika sepak bola Indonesia.
Seperti diketahui, dua pemain Tira Persikabo, Abduh Lestaluhu dan Angga Saputra, sempat diumumkan sebagai bagian Persebaya. Keduanya juga sudah tanda tangan kontrak.
Bahkan, pemain yang juga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu telah menerima down payment (DP). Tetapi, keduanya lantas diumumkan sebagai bagian Tira Persikabo.
Hal ini membuat Persebaya gerah. Sebagai jalan tengah, kubu Bajol Ijo, julukan Persebaya, ingin meminta pendapat atau kebijakan PSSI terkait polemik kontrak tersebut.
Musim lalu, menjelang Liga 1 2019, hal serupa terjadi. Itu dialami gelandang Persija, Sandi Darman Sute, yang diumumkan sebagai pemain baru Kalteng Putra.
Baca Juga: Lupakan Polemik, Abduh Lestaluhu Ingin Tira Persikabo Juara
Bedanya, saat itu Sandi alfa bahwa kontraknya bersama Macan Kemayoran, julukan Persija, belum kedaluwarsa. Ia masih terikat hingga akhir 2019.
Karena sudah tanda tangan kontrak dan menerima uang muka, Sandi konsultasi dengan pihak Persija dan Kalteng Putra. Kedua petinggi klub tersebut pun melakukan komunikasi.
Akhirnya, sebagai jalan tengah, Sandi diminta meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Palangka Raya dan harus mengembalikan uang muka yang telah ia terima.
Persoalan pun selesai secara kekeluargaan. Sandi tetap membela Persija dalam Liga 1 2019, dan bahkan kontraknya diperpanjang untuk satu musim berikutnya, yakni pada 2020 ini.
Persib juga mengalami hal serupa pada 2019. Namun, terkait pemain asing asal Asia. Diketahui, Maung Bandung telah dapatkan tanda tangan pemain asal Korea Selatan, Lee Sang-ho.
Kontrak tersebut lantas dibatalkan, karena pemain bersangkutan mendapat sanksi dari federasi sepak bola Korea Selatan karena tindakan indisipliner.
Pada pertengahan musim 2019, Persebaya batalkan kontrak dengan Alfried Riedl. Padahal, mantan pelatih timnas Indonesia itu sudah dipastikan membela Persebaya.
Karena alasan kesehatan, Riedl batal ke Surabaya untuk gantikan posisi Djadjang Nurdjaman. Tak ada penalti pula akan kesepakatan yang telah disetujui bersama.
Baca Juga: Persib Tantang Melaka United Selepas TC di Lembang
Baca Juga: Ngaku Tak Dapat Lapangan Latihan, PSS TC di Jakarta
Mundur ke belakang, yakni pada 2018, Madura United juga sempat batalkan kontrak pemain. Itu terkait kesepakatan kerja dengan pemain asing asal Nigeria, Peter Odemwingie.
Pengamat sepak bola nasional, yang juga Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, mengatakan polemik kontrak seperti ini bisa berujung sanksi disiplin atau olahraga dari federasi.
"Intinya, kontrak kerja profesional tidak bisa dibatalkan karena perintah atasan. Ini harus dipahami semua pihak yang terlibat di sepak bola profesional," katanya.
"Sebaiknya semua diselesaikan secara musyawarah mufakat, sebagai pembelajaran," tulis Akmal di akun media sosial miliknya.