- Penyerang sayap PSM Makassar, Zulham Zamrun, mengucapkan perpisahan dengan PSM lewat media sosial.
- Ini semakin menguatkan rumor bahwa Zulham akan segera bergabung dengan klub asal Banjarmasin, Barito Putera.
- Keberadaan Djadjang Nurdjaman, pelatih Barito Putera, menjadi alasan utama Zulham ingin hijrah ke Kalimantan.
SKOR.id - Penyerang sayap PSM Makassar, Zulham Zamrun, telah menyatakan perpisahan dengan PSM Makassar. Itu ia ungkapkan lewat media sosial miliknya, Sabtu (18/1/2020).
Ini sekaligus membenarkan rumor bahwa pemain terbaik Piala Indonesia 2018-2019 itu akan membela Barito Putera. Keberadaan Djadjang Nurdjaman jadi sebabnya.
Seperti diketahui, Zulham mulai menapaki karier terbaiknya dalam asuhan Djanur, sapaan Djadjang Nurdjaman. Itu terjadi pada 2015 lalu saat membela Persib Bandung.
Ketika itu, dalam ajang Piala Presiden 2015, Zulham yang dipinjam dari Persipura, jadi pembeda. Ia mengatar Persib juara, sekaligus dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Kisah manis ini ingin ia ulangi bersama Djanur. Kebetulan, Barito Putera sedang merancang skuad hebat untuk bersaing dalam Liga 1 2020, yang akan berlangsung mulai 29 Februari 2020.
Baca Juga: Jebolan Vietnam, Lawan Hanoi FC Jadi Pembuktian Dua Brasil Persib
Mengenai isu ketertarikan Barito Putera terhadap Zulham, Djanur belum ingin berterus terang. Selama belum ada kontrak hitam di atas putih, ia tak ingin gegabah.
"Zulham (Zamrun) pemain bagus dan berpengalaman. Saya juga sudah pernah bekerja sama dengannya. Tentu akan menyenangkan bila ia datang," kata Djanur kepada TopSkor.
Tatapi, pihak Barito Putera juga belum berkomentar. Pasalnya, Zulham masih harus menyelesaikan sejumlah administrasi dengan Juku Eja, julukan PSM.
Kabarnya, CEO PSM Munafri Arifuddin, mengadakan pertemuan dengan Zulham pada Sabtu (18/1/2020). Hasilnya pun belum diketahui.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Akan Keliling Eropa
Terlepas dari itu, pelatih PSM Bojan Hodak, mengaku tak terganggu dengan hengkangnya sejumlah pemain, termasuk Zulham Zamrun dan kiper Rivky Mokodompit.
Bagi mantan pelatih Johohr Darul Ta'zim itu, pemain yang tak bisa dan tak ingin beradaptasi dengan gaya main yang ia inginkan, pilihannya satu. Pergi atau menepi.
"Orang-orang yang main dengan tidak mengikuti sistem saya dengan baik, mereka harus pergi," katanya seusai memimpin latihan tim di Stadion Mattoanging, Sabtu (18/1/2020).