- Setengah dari skuad PSS dalam Liga 1 2019 diperkirakan bakal pergi.
- Saat ini Super Elang Jawa sedang bernegosiasi dengan pemain yang direkomendasikan Seto Nurdiyantoro.
- Bila tak tercapai kesepakatan, PSS mempersilakan pemain untuk hengkang.
SKOR.id - PS Sleman (PSS) tengah menjadi sorotan pada bursa transfer awal tahun ini. Bukan karena pergerakan di bursa transfer, namun karena Super Elang Jawa kehilangan banyak pemain.
Bahkan, beberapa pemain yang hengkang itu merupakan rekomendasi pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro. Manajemen PSS bergerak lambat mengamankan pilar-pilarnya.
Salah satunya Haris Tuharea yang pindah ke Madura United. Terbaru, Sidik Saimima memilih hengkang ke Pulau Dewata, membela Bali United.
Beberapa pemain dalam skuad 2019 juga dipastikan sudah dimiliki klub baru. Misalnya Ricky Kambuaya ke Persebaya, juga Brian Ferreira dan Samuel Cristianson yang terbang ke Madura United.
Sebelum itu, kapten PSS Bagus Nirwanto bahkan selangkah lagi membela Persija. Beruntung Bagus masih cinta dengan syarat gajinya ditingkatkan.
Diperkirakan, lebih dari setengah skuad PSS musim lalu bakal tergerus. Penampilan apik mereka bersama PSS otomatis mengatrol nilai kontraknya.
Menanggapi peristiwa pahit awal musim ini, manajemen PSS bersikap dingin. Mereka tak terlalu ambil pusing, seolah pemain yang pergi bisa digantikan pemain baru.
“Pemain yang direkomendasikan oleh pelatih menjadi prioritas PT PSS (Putra Sleman Sembada) untuk dipertahankan. Jika ada yang pindah, itu hal biasa, tapi tetap disesalkan," kata CEO PT PSS, Fatih Chabanto, Senin (6/1/2020) malam.
Baca Juga: Madura United Paling Siap Dibanding Kontestan Liga 1 2020
Baca Juga: Alasan Di Balik Lambatnya Pergerakan Transfer Pemain PSS Sleman
Fatih menambahkan, setiap pemain berhak menentukan masa depannya. Dalam hal ini PSS tak akan memaksa pemain untuk bertahan. "Pemain juga berhak untuk menentukan masa depannya,” ucap Fatih.
Belajar dari hengkangnya sejumlah pilar, Fatih menegaskan bahwa manajemen PSS sedang bekerja keras meyakinkan pemain. Saat ini negosiasi kontrak baru sedang berlangsung dengan pemain-pemain yang direkomendasikan pelatih.
Satu yang pasti, PSS tak bisa memberikan jumlah gaji istimewa. Bila pemain berkeberatan dengan hal tersebut atau negosiasi mentok, menurut Fatih jadi hal wajar.
Pada saat bersamaan, PSS belum melakukan belanja pemain di bursa transfer untuk mengisi pos-pos yang ditinggal. Jangankan mendapatkan pemain, status Seto Nurdiyantoro bahkan masih abu-abu.* Sri Nugroho