- Masa depan Seto Nurdiantoro di kursi pelatih PSS Sleman masih belum jelas.
- Manajemen PSS Sleman masih berharap Seto bertahan.
- Bahkan, sampai saat ini manajemen belum ingin mencari sosok pelatih pengganti.
SKOR.id - Masa depan Seto Nurdiantoro di kursi pelatih PSS Sleman masih diselimuti tanda tanya. Belakangan ini ia diisukan bakal membantu pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, mengawal timnas Indonesia.
Sampai saat ini, manajemen PSS Sleman pun masih berharap pada sosok Seto Nurdiantoro untuk mengawal tim berujulukan Elang Jawa itu mengarungi Liga 1 musim 2020.
Pelatih yang telah mengantongi lisensi AFC Pro itu masih menjadi prioritas utama manajemen. Bahkan, hal itulah yang sampai saat ini membuat manajemen mengurungkan niat untuk mencari sosok pelatih pengganti.
Baca Juga: Transfer Liga 1: Persiraja Datangkan Enam Pemain Baru
Menurut Humas PT Putra Sleman Sembada (PSS), Johanes Sugiarto, pihak manajemen pun masih menanti kepastian dari PSSI mengenai masa depan pelatih berusia 45 tahun itu di jajaran tim pelatih timnas Indonesia.
"Seto (Nurdintoro, red) masih menjadi prioritas utama sebagai pelatih PSS Sleman. Namun, manajemen masih menanti keputusan PSSI perihal isu yang menyebut Seto bakal menjadi asisten pelatih timnas Indonesia," ujar Johanes Sugiantoro, saat dihubungi wartawan, Senin (6/1/2020).
"Yang jelas, PT PSS belum berpikir mencari pelatih lain karena berharap Seto tetap melatih PSS Sleman," katanya menambahkan.
Baca Juga: Latihan Bela Diri, Salah Satu Kunci Sukses Brad Pitt Raih Golden Globe
Naman Seto Nurdiantoro belakangan tengah naik daun setelah kiprahnya bersama PSS Sleman mendapat apresiasi dari publik.
Setelah membawa PSS Sleman menjuarai Liga 2 2018 sekaligus merebut tiket promosi, mantan gelandang timnas Indonesia itu berhasil membawa Bagus Nirwanto dkk menduduki peringkat delapan klasemen akhir Liga 1 2019.
Baca Juga: Pepet Barcelona, Real Madrid Cetak Rekor Baru di La Liga
Pencapaian itu menjadi sorotan tersendiri. Berbekal mayoritas pemain jebolan Liga 2, PSS Sleman sukses menjadi satu-satunya tim promosi yang bertahan di kompetisi kasta tertinggi.
Adapun dua tim promosi lainnya, yakni Semen Padang dan Kalteng Putra, harus puas terperosok di zona degradasi dan terdepak ke Liga 2 pada musim 2020.