- Karim Benzema dan Robert Lewandowski akan meneruskan rivalitas yang pernah terjadi antara dua bintang di El Clasico.
- Dalam sejarah El Clasico ada duel Alfredo Di Stefano vs Laszlo Kubala dan Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi.
- Karim Benzema datang dengan membawa performa yang tidak bagus, tapi itu tantangannya.
SKOR.id - Dalam sejarah persaingan Real Madrid dan Barcelona atau sebaliknya, ditandai pula dengan momen munculnya persaingan pemain bintang.
El Clasico pernah menampilkan persaingan yang konstan karena kedua tim memiliki dua bintang dunia: Cristiano Ronaldo di Real Madrid dan Lionel Messi di Barcelona.
Namun, era Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi hanyalah "jilid kedua" dari persaingan antarpemain kedua tim.
Jauh sebelumnya, persaingan sengit antara dua pemain pertama kali ditandai oleh rivalitas antara Alfredo Di Stefano dan Laszlo Kubala.
Alfredo Di Stefano vs Laszlo Kubala
Kedua pemain inilah yang sangat berperan dalam membawa masing-masing klub mendominasi Eropa dan di ajang domestik.
Kedua pemain tersebut, Alfredo Di Stefano di Real Madrid dan Laszlo Kubala di Barcelona, merupakan representasi dari titik tolak dimulainya sejarah persaingan antara Real Madrid dan Barcelona dengan intensitas yang lebih tajam.
Bersama Di Stefano dan Kubala, rivalitas itu pun lahir. Keduanya menjadi kerap bertemu di ajang domestik seperti LaLiga, sedangkan di ajang Eropa, Kubala dan Di Stefano berduel dalam dua musim beruntun.
Dalam periode keduanya di Real Madrid dan Barcelona, El Clasico dimainkan dalam 26 pertandiingan.
Dari jumlah tersebut, Real Madrid memenangkan 13 El Clasico sedangkan Barcelona meraih 10 kemenangan, dengan tiga laga lainnya berakhir imbang.
Alfredo Di Stefano mampu mencetak 14 gol dari duel lawan Laszlo Kubala sedangkan bintang Barcelona tersebut hanya mencetak empat gol dari deretan laga El Clasico tersebut.
László Kubala of Barcelona with Alfredo Di Stefano of Real Madrid.
You can read about the fascinating life of Kubala, ‘The Man Who Built Barcelona’ in a new article on our website here:https://t.co/vBguy966wG pic.twitter.com/khUfm4iSqe— The League Magazine (@Theleaguemag) August 14, 2020
Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi
Persaingan keduanya terjadi pada era 1950-an. Rivalitas dua bintang dalam El Clasico kemudian dilanjutkan oleh Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Rivalitas ini menjadi "Jilid Kedua" dari El Clasico antara dua bintang dalam sejarah Real Madrid dan Barcelona.
Rivalitas antara Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi atau Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo terjadi antara 2009 hingga 2018, sebelum Ronaldo pergi meninggalkan Los Merengues.
Dunia menilai dan mengakui bahwa persaingan keduanya inilah yang paling kompetitif dalam sejarah El Clasico, di antaranya karena keduanya merupakan mesin gol atau pencetak gol terbanyak bagi masing-masing klub.
Pada periode persaingan mereka pula, telah terukir banyak rekor terpatahkan. Baik Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak di LaLiga dan Liga Champions.
Bahkan, ini pun ditandai pula dengan persaingan keduanya dalam meraih European Golden Shoe. Ronaldo meraih gelar itu tiga kali selama sedangkan Lionel Messi lima kali.
Yang menarik, ditandai pula dengan perolehan Ballon d'Or masing-masing empat kali selama periode El Clasico keduanya.
Selama sembilan tahun rivalitas keduanya selama di Spanyol, keduanya total telah menorehkan 922 gol, termasuk 38 gol di laga bertajuk El Clasico.
Dari 38 gol tersebut saat keduanya ada di lapangan, 20 di antaranya diciptakan Lionel Messi sedangkan Cristiano Ronaldo menorehkan 18 gol ke gawang Barcelona sebagai pemain Real Madrid.
Karim Benzema vs Robert Lewandowski
Kini, dua menantikan rivalitas duel dua pemain dalam "Jilid Ketiga" di El Clasico. Setelah kepergian Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, El Clasico menantikan kembali munculnya rivalitas tersebut.
Sepak bola Spanyol telah menjadi teritorial bagi Karim Benzema setelah kepergian Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Namun, Karim Benzema sejak awal musim ini tidak lagi sendirian setelah kehadiran Robert Lewandowski di Barcelona.
Bahkan, Robert Lewandowski tidak menunggu calon rivalnya tersebut. Setelah bergabung ke Barcelona pada musim panas ini dari Bayern Munchen, Robert Lewandowski langsung tancap gas.
Penyerang berusia 34 tahun ini telah mencetak sembilan gol dari delapan laga LaLiga musim ini atau total 14 gol dari 12 laga di semua ajang.
Sebaliknya, Karim Benzema tidak beruntung musim ini karena penyerang asal Prancis ini sempat mengalami cedera.
Tapi, terlepas dari cedera tersebut, Karim Benzema faktanya memang mengalami penurunan dalam produktivitas gol.
Mantan bintang Lyon ini belum mencetak gol bagi Real Madrid dalam lima pertandingan terakhir.
Itu merupaan fase terburuk kedua dalam kariernya dalam soal kebuntuan mencetak gol.
Karim Benzema belum pernah mengalami situasi seperti ini sejak kali terakhir saat dirinya tidak mampu mencetak gol dalam enam pertandingan beruntun.
Momen itu terjadi pada Februari hingga Maret 2020. Sejak itu, Karim Benzema hanya tidak pernah mencetak gol dalam tiga laga beruntun pada Juli di tahun yang sama.
Bahkan, musim lalu, Karim Benzema tidak pernah melewatkan pertandingan lebih dari dua laga tanpa mencetak gol.
Dalam ukuran menit pada musim ini, Karim Benzema tidak mampu mencetak gol sepanjang 390 menit. Sedangkan menit terpanjang pada musim lalu tanpa mencetak gol mencapai 273 menit yaitu pada Januari.
Kini, dia ditantang untuk mengakhiri kebuntuan tanpa gol tersebut menghadapi Barcelona, lawan yang dari aspek rapor sang pemain tidaklah bagus.
Dalam 25 menghadapi Barcelona di LaLiga, Karim Benzema hanya mencetak tujuh gol atau total 11 gol dalam ukuran semua ajang.
Karim Benzema ditantang untuk memperlihatkan kepada Robert Lewandowski bahwa sepak bola Spanyol adalah teritorialnya.
Musim ini, Karim Benzema baru mengoleksi tiga gol dari lima pertandingan Liga Spanyol.
Musim lalu bisa menjadi perbandingan kedua penyerang ini. Dan, musim lalu menjadi salah satu musim terbaik bagi Karim Benzema.
Dia atampil dalam 32 pertandingan di Liga Spanyol musim lalu, dengan total bermain 2.603 menit.
Pemain 34 tahun itu mencetak rata-rata 0,93 gol untuk setiap 90 menit. Bintang asal Prancis tersebut sukses mencetak total 27 gol di La Liga musim lalu dan sebagai top skorer.
Robert Lewandowski tampil dalam 34 pertandingan musim lalu di Bundesliga dan mencetak 35 gol.
Pemain 33 tahun itu pemain mencatatkan total permainan 2.952 menit. Lewy mencetak rata-rata 1,07 gol untuk setiap 90 menit.
Head to head
Sepanjang sejarah, Karim Benzema dan Robert Lewandowski sudah bersua tujuh kali di Liga Champions.
Catatan mereka seimbang dengan menang tiga kali, kalah tiga kali dan sekali seri.
Kali terakhir keduanya bertemu yakni pada 2018-2019 lalu di semifinal Liga Champions di mana laga berkesudahan imbang 2-2.
Kini, Karim Benzema vs Robert Lewandowski akan memulai rivalitas keduanya di Liga Spanyol dan di El Clasico.
Mereka berpotensi meneruskan rivalitas Alfredo Di Stefano vs Laszlo Kubala dan Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi.
Berita El Clasico Lainnya:
Real Madrid vs Barcelona: Sejarah El Clasico dari Dekade ke Dekade
Real Madrid vs Barcelona: Prediksi dan Link Live Streaming
Real Madrid vs Barcelona: Sederet Talenta Muda yang Akan Ramaikan Laga El Clasico