- Pep Guardiola dan Erik ten Hag selalu memuji satu sama lain secara berlebihan.
- Pelatih asal Belanda itu menggambarkan dua tahun dia bekerja bersama Guardiola di FC Bayern Munchen seperti 'memenangkan lotre'.
- Akan aneh bagi kedua pria tersebut untuk berhadapan satu sama lain dalam derbi Manchester pada Minggu (2/10/2022) di Etihad.
SKOR.id - Pep Guardiola dan Erik ten Hag selalu memuji satu sama lain secara berlebihan.
Pelatih asal Belanda itu menggambarkan dua tahun dia bekerja bersama Guardiola di FC Bayern Munchen seperti 'memenangkan lotre'.
Ketika dikabarkan Ten Hag akan mengambil pekerjaan di Manchester United pada bulan April lalu, Guardiola bercanda ke rekan lamanya itu bahwa ia seharusnya datang ke City untuk menggantikannya.
Yang jelas adalah bahwa Guardiola turut andil dalam mempengaruhi Ten Hag untuk memainkan sepak bola modern.
Akan aneh bagi kedua pria tersebut untuk berhadapan satu sama lain dalam derbi Manchester pada Minggu (2/10/2022) di Etihad.
Dibutuhkan sesuatu yang istimewa bagi United untuk bisa mengimbangi permainan dari City yang tampil beringas di bawah Guardiola.
City belum terkalahkan setelah tujuh pertandingan di Liga Inggris musim ini. Mereka hanya satu poin di belakang pemimpin klasemen sementara, Arsenal FC.
Kekuatan City musim ini semakin menakutkan dengan kehadiran Erling Haaland. Striker asal Norwegia tersebut telah mencetak 14 gol sudah di semua kompetisi.
Meksi selalu tampil digdaya, City bukannya tanpa kelemahan. Serangan balik United membuat City kesulitan di masa lalu.
Juga, ada optimisme yang jauh lebih besar di Old Trafford ketimbang enam pekan lalu ketika mereka dipermalukan oleh Brentford.
'Romansa' di Bayern Munchen
Di markas latihan Bayern yang lama, lapangan tim pertama dan kedua berdekatan satu sama lain. Ini menawarkan banyak kesempatan bagi kedua pelatih untuk membandingkan catatan tentang taktik.
Ada percakapan pribadi antara dua pelatih di balik layar tentang filosofi dan aspirasi mereka tentang sepakbola.
Ten Hag adalah orang yang selalu ingin belajar, seperti yang dibuktikan oleh mantan pemainnya di Go Ahead Eagles. Akan tetapi bekerja bersama Guardiola memberikan warna baru untuk metodenya.
"Erik sangat disiplin dan orang-orang harus menerima itu dan memiliki etos kerja seperti itu," kata Steve McClaren, salah satu asisten Ten Hag di United, kepada Daily Telegraph.
"Secara taktik dia luar biasa. Dia bekerja dengan Pep di Bayern Munchen dan juga mengambil filosofinya. Mereka memanggilnya 'Mini Pep' di luar sana," tambahnya.
Sementara Guardiola memenangkan gelar Bundesliga tetapi tidak bisa mereplikasi keberhasilannya di Liga Champions seperti pada masanya bersama Barcelona, Ten Hag memimpin tim kedua Bayern ke posisi teratas di Regionalliga pada 2013-2014.
Namun, mereka gagal promosi setelah kalah play-off dari juara Regionalliga, West Fortuna Cologne.
"Saya belajar banyak dari Guardiola," kata Ten Hag pada 2019 ketika masih menjadi pelatih AFC Ajax.
"Filosofinya sensasional, apa yang dia lakukan di Barcelona, Bayern dan sekarang dengan Manchester City, gaya menyerang dan atraktif itu membuatnya menang banyak," ucapnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Voetbal International pada tahun 2020, dia berkata: 'Tidak ada yang akan melupakan Guardiola. Dia telah memenangkan begitu banyak trofi - tetapi ini terutama tentang bagaimana timnya bermain'.
Ketika Ten Hag meninggalkan Bayern untuk bergabung dengan FC Utrecht pada 2015, rekaman videonya tentang sesi latihan Guardiola semuanya disimpan untuk referensi.
Hal itu terbukti karena taktik dan teknik kepelatihannya sangat mirip. Metode tersebut dikombinasikan dengan latihan yang menuntut kedisiplinan.
Cara tersebut terbukti memberikan kesuksesan besar di Ajax, di mana mereka memenangkan tiga gelar liga dan mencapai semi-final Liga Champions pada 2018-2019.
Baca Berita Liga Inggris Lainnya:
Manchester City vs Manchester United: Mengenang Kemenangan Terbesar Setan Merah di Derbi Manchester
Manchester City vs Manchester United: Prediksi dan Link Live Streaming