- Berikut ini analisis peran Casemiro di Manchester United.
- Casemiro tidak sekadar gelandang bertahan yang merebut bola.
- Kehadiran Casemiro akan memberikan keseimbangan permainan Manchester United.
SKOR.id - Kehadiran Casemiro di Manchester United telah menjadi perhatian, khususnya fans Tim Setan Merah dan publik sepak bola Inggris.
Manchester United dinilai kini memiliki sosok gelandang bertahan kelas dunia yang memiliki kemampuan di level tertinggi di posisi dan peran sang pemain.
Gelar-gelar yang diraih Casemiro bersama Real Madrid sudah cukup membuktikan bahwa Casemiro pemain spesial.
Namun, tidak sedikit pula yang meragukan status sang pemain sebagai pemain kelas dunia. Ada yang menilai, Casemiro hanya beruntung karena di Real Madrid dia bermain dengan pemain sekelas Luka Modric dan Toni Kroos.
Di sisi lain, ada penilaian yang menyatakan bahwa Casemiro adalah pembelian yang keliru oleh Manchester United.
Apalagi, kabar rencana pembelian tersebut muncul sehari setelah Manchester United kalah dari Brentford, dua pekan lalu itu.
Lalu, jika dikait-kaitkan dengan sikap Manchester United dalam hal ini pelatih Erik ten Hag yang menginginkan Frenkie de Jong, tapi yang datang adalah Casemiro, membuat transfer ini juga dinilai salah.
Seorang warga net kemudian mengibaratkan Manchester United yang salah membeli jenis anjing.
"Ini seperti akan membeli seekor anjing retriever tapi pulang dengan seekor rottweiler," demikian pernyataan yang membandingkan Frenkie de Jong dan Casemiro.
Anjing retriever merupakan jenis anjing yang lincah dan gesit dan merupakan anjing yang energik untuk berburu.
Sedangkan jenis rottweiler dikenal sebagai anjing penjaga dan biasa digunakan di kepolisian.
Meski keduanya memiliki posisi yang sama yaitu sama-sama gelandang, jelas sekali bahwa antara Frenkie de Jong dan Casemiro memiliki perbedaan yang besar.
Intinya, Manchester United memang bisa salah beli. Hanya, Erik ten Hag sudah menjawab terkait kehadiran Casemiro dalam pernyataan setelah kemenangan atas Liverpool, pekan lalu.
"Kami membutuhkan pemain seperti Casemiro. Dia pemain yang tahu memainkan sebuah pertandingan dan pada akhirnya tahu bagaimana meraih gelar," kata Erik ten Hag.
Kehadiran Casemiro bertepatan dengan kemenangan Manchester United atas Liverpool dan karena itu pula, sebagian lainnya menyatakan itu tanda-tanda yang bagus.
Pintu Pertama Pertahanan
Sebenarnya, cukup melihat rapor musim lalu bahwa persoalan Manchester United bukan hanya di lini depan melainkan juga pertahanan.
Angka 57-57 musim lalu di Liga Inggris yang berarti Manchester United mencetak 57 gol tapi 57 kali pula kemasukan gol, menjadi catatan yang harus dibenahi Erik ten Hag.
Dua kekalahan di awal Liga Inggris musim ini termasuk dihantam Brentford dengan 0-4 akhirnya hanya menegaskan bahwa lini pertahanan Manchester United masih bocor.
Karena ini pula, Manchester United sudah sejak awal musim lalu itu mendatangkan bak Real Madrid, Raphael Varane.
Namun, itu saja tentu tidak cukup. Dalam hampir dua musim terakhir, lini pertahanan Manchester United mendapatkan banyak kritik, khususnya dengan sejumlah blunder yang dilakukan Harry Maguire.
Kehadiran Casemiro di lini tengah dinilai akan mengangkat dan meringkankan beban dari barisan pertahanan Manchester United.
Dalam aspek kemampuan bertahan, Casemiro memiliki data yang sangat meyakinkan. Pemain berusia 30 tahun ini selalu berada di posisi atas atau pertama.
Dari aspek penguasaan bola contohnya. Casemiro mampu melakukan 751 kali merebut dan kemudian menguasai bola di ajang Liga Spanyol bersama Real Madrid.
Jumlah tersebut merupakan total sejak musim 2019-2020. Pemain asal Brasil ini juga memimpin dari aspek tackle di ajang Liga Spanyol.
Data Opta Sport juga menunjukkan bahwa Casemiro punya rapor yang sangat bagus di ajang Liga Champions dengan selalu berada di posis pertama dari aspek penguasaan bola dan tackle.
Trio Lini Tengah
Jika Real Madrid telah membentuk trio Casemiro, Luka Modric, dan Toni Kroos, Manchester United juga bisa membentuk trio lini tengah yang solid dengan kehadiran Casemiro.
Erik ten Hag bisa menurunkan Casemiro dengan Bruno Fernandes dan Christian Eriksen dalam pola 4-3-3.
Atau menempatkan Casemiro bersama Christian Eriksen di depan pertahanan dan di belakang trio Jadon Sancho, Bruno Fernandes, dan Anthony Elanga (Anthony Martial) dalam pola 4-2-3-1.
Pilihan lainnya dengan double pivot yaitu Casemiro dan Fred atau McTominay dalam pola 4-2-3-1.
Namun, di mana pun peran Casemiro, tugas utama sang pemain adalah menghentikan serangan lawan dan mencuri bola lawan.
Yang harus diingat oleh Erik ten Hag adalah Casemiro bukanlah tipikal pemain yang ahli dalam memainkan bola (seperti dribbling) atau bukan pula deep-lying playmaker.
Jadi, pelatih asal Belanda ini harus memutuskan dengan baik siapa tandem Casemiro di lini tengah.
Tapi, Casemiro juga bukan pemain yang hanya dijelaskan sebagai "destroyer" atau perusak permainan lawan.
Dengan nilai transfer 60-70 juta pounds ditambah 10 juta pounds, Casemiro adalah pemain yang menghentikan skema serangan lawan dan kemudian membentuk trek dalam membantu timnya melakukan serangan.
"Hal pertama yang ingin saya lihat setelah pertandingan adalah rapor saya, berapa banyak saya memulihkan tim untuk kembali menguasai bola, berapa banyak saya melakukan intercept," kata Casemiro dalam wawancaranya dengan majalah Spanyol, Panenka, Februari lalu.
"Itulah tujuan saya, target saya, peran saya untuk tim. Tentu saja, semua pemain ingin sekali mencetak gol, atau membuat permainan yang bagus. Namun, kebahagiaan saya adalah ketika berhasil recovery (merebut dan meguasai bola kembali)," dia menegaskan.
Casemiro dapat melakukan semua teknik bertahan sehingga meringankan atau menjadi awal antisipasi yang kerap menjadi beban bagi Harry Maguire atau Lisandro Martinez.
Karena telah begitu lama bermain dengan bintang kreatif seperti Luka Modric atau Toni Kroos, Casemiro akan mudah menjalankan perannya.
Dia akan tahu akan ke mana memberikan bola setelah dirinya menguasai bola tersebut, dalam hal ini kepada pemain yang lebih kreatif seperti Bruno Fernandes atau Christian Eriksen.
Dengan Casemiro pula, Erik ten Hag akan memiliki pemain yang mampu menjadi link secara cepat antara lini pertahanan dan lini tengah.
Erik ten Hag juga bisa menempatkan Casemiro bersama Fred, seperti yang dilakukan pelatih timnas Brasil saat lawan Jepang dan Korea Selatan di ajang uji coba, Juni lalu.
Fred pemain yang memiliki kekuatan fisik, tapi dirinya dinilai seringkali tidak konsisten. Casemiro dapat membantu rekannya ini, terutama dalam laga-laga besar.
Artinya, Erik ten Hag bisa menurunkan Fred dan Casemiro untuk laga-laga penting dan sulit namun untuk menghadapi lawan yang relatif di atas kertas lebih muda, Casemiro bisa dipasangkan dengan Christian Eriksen.
Itulah peran dari Casemiro di Manchester United. Dia memang The Rottweiler yang sangat dibutuhkan Tim Setan Merah.
Berita Liga Inggris Lainnya:
Manchester United Kalahkan Liverpool, Erik ten Hag Sempat Cetak Komentar Pedas Para Pundit
Cristiano Ronaldo Mendapat Label sebagai Pria Paling Arogan
Erik ten Hag Bahas Apa yang Bakal Diberikan Casemiro untuk Manchester United