- Gianluigi Buffon ungkap alasan memilih Parma ketimbang AC Milan di awal Kariernya.
- Kiper veteran asal Italia itu mengatakan Ermes Fulgoni menjadi faktor mengapa ia gabung Parma.
- Buffon juga membahas mengapa kembali ke Parma setelah kontraknya di Juventus habis.
SKOR.id - Gianluigi Buffon mengungkapkan alasan mengapa dia memutuskan untuk bergabung dengan Parma ketimbang AC Milan pada awal karier profesionalnya.
Pemenang Piala Dunia 2006 itu memulai karier bermainnya dengan tim Emilian, dan bergabung dengan tim utama pada tahun 1994.
Dia menghabiskan tujuh tahun bersama tim senior, membuat namanya dikenal sebagai salah satu kiper muda terbaik di dunia.
Keahliannya dalam menjaga gawang membuatnya menjadi kiper termahal pada 2001.
Ketika itu Juventus membayar lebih dari 52 juta euro (sekitar Rp793 miliar) untuk mengamankan tanda tangannya.
Berbicara kepada mahasiswa institut La Salle, Buffon membahas mengapa dia memilih Parma ketimbang AC Milan di awal kariernya, menunjuk pada pelatih kiper bersejarah Ermes Fulgoni.
“Ermes memutuskan untuk mengubah hidup saya, dialah yang membawa saya ke sini," tutur Buffon.
"Ketika saya masih kecil, di kepala saya, sampai Mei saya hampir memutuskan untuk pergi dan bermain untuk Milan, kemudian saya datang ke Parma untuk uji coba dan saya ingat bahwa ketika saya tiba, saya terinfeksi oleh antusiasme Ermes, tekadnya, dan semangatnya, keceriaannya yang membuat saya berubah pikiran.
“Jika saya tidak bertemu dengannya, kehidupan olahraga saya akan berbeda, tetapi hampir tidak lebih baik dari yang saya jalani."
"Artinya terkadang Anda harus menyerah pada sensasi dan emosi yang diberikan orang-orang tertentu kepada Anda."
“Pada hari itu dia membuat saya terpesona dan sangat menyentug saya, karena dia memiliki cara melibatkan saya, cara kerja yang belum pernah saya lihat sebelumnya dan itu membuat saya bersemangat."
"Itu adalah faktor penentu dalam pilihan saya atas Parma.”
Penjaga gawang veteran Italia itu kemudian membahas mengapa ia memutuskan untuk kembali ke Parma setelah kontraknya dengan Juventus berakhir.
“Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya, Parma selalu merasa menjadi bagian dari saya, kota yang istimewa, seperti tempat perlindungan saya."
"10 tahun yang saya habiskan sebagai anak laki-laki di sini adalah tahun-tahun terpenting dalam formasi saya."
“Saya mulai kelas delapan saya di sini, jadi saya memiliki semua persahabatan di Parma dan ada hubungan yang saya tumbuhkan."
"Saya tidak pernah memiliki rasa takut untuk kembali."
“Ketika saya kembali ke Parma, bahkan sebagai lawan, saya memiliki perasaan untuk kembali ke tempat di mana saya merasakan penghargaan dan kasih sayang yang dimiliki orang-orang kepada saya meskipun saya bermain untuk tim lain.”
Dikontrak oleh Parma hingga 2024, Buffon telah mencatatkan 26 penampilan di Serie B musim ini, dengan total 2.271 menit.
Selama periode itu, dia kebobolan 27 gol dan mencatatkan delapan clean sheet.
Buffon: "Avevo deciso di andare al Milan, ma scelsi Parma per Fulgoni. Mai avuto paura di tornare" https://t.co/hRPsMlfLwL pic.twitter.com/2yvT7Njk8w— ParmaLive (@ParmaLiveTweet) May 4, 2022
Baca Juga Berita Liga Italia Lainnya:
Ganti Vlahovic dengan Chiellini, Massimiliano Allegri Ditertawai Komentator Polandia
Agen Bantah Sergej Milinkovic-Savic Berminat Gabung Manchester United