- Dusan Tadic memecahkan rekor Lionel Messi sebagai pemberi assist terbanyak dalam satu tahun kalender.
- Ia menjadi pemain teranyar yang menemukan penampilan terbaik setelah meninggalkan Liga Inggris.
- Berikut adalah daftar lima pemain yang bersinar usai angkat kaki dari sepak bola Inggris.
SKOR.id - Bermain di Liga Inggris adalah salah satu impian hampir semua pesepak bola. Namun, tak semuanya bisa berhasil berkarier di Negeri Elizabeth.
Dusan Tadic merupakan salah satu pemain yang gagal mengibarkan namanya di Liga Inggris. Namun begitu angkat kaki dan mencoba peruntungan di negara lain, ia justru berhasil.
Pemain internasional Serbia ini mengemas 37 assist tahun ini, melampaui catatan Messi yang menyuplai 36 assist pada 2011 saat masih membela Barcelona.
Ini menjadi satu tahun kalender yang luar biasa buat eks penggawa Southampton. Setelah tenggelam di Liga Inggris, ia justru bangkit dan sempat meraih Pemain Terbaik Tahun Ini bersama Ajax Amsterdam.
Berikut adalah beberapa pemain yang bersinar setelah meninggalkan sepak bola Inggris.
1. Dusan Tadic
Dusan Tadic meninggalkan FC Twente untuk bergabung dengan Southampton pada 2014. Namun kepindahannya ke Liga Inggris menjadi mimpi buruk.
Ia mencetak 23 gol dalam 162 peertandingan di semua kompetisi selama empat musim di Southampton.
Dusan Tadic kemudian memutuskan kembali ke Eredivisie, kali ini membela Ajax sejak 2018.
Dalam 172 pertandingan selama empat musim di Ajax, pemain internasional Serbia ini membukukan 84 gol di semua ajang, termasuk 38 di musim pertamanya.
Ia juga memenangi gelar Liga Belanda dan Piala Liga dua kali. Meski kini usianya sudah 33 tahun, Dusan Tadic tidak menunjukkan penurunan.
Sebanyak tujuh gol dan 11 assist di Eredivisie telah dibukukan Dusan Tadic musim ini.
2. Jerome Boateng
Jerome Boateng dan Bayern Munchen adalah pasangan sempurna selama satu dekade terakhir. Ia memainkan peran kunci dalam sukses Die Roten mendominasi Bundesliga dan Eropa.
Mungkin tidak banyak yang ingat bahwa Jerome Boateng pernah berseragam Manchester City, klub yang menjadi mimpi buruk baginya.
Pemain asal Jerman ini gagal merebut tempat dari Vincent Kompany dan Joleon Lescott. Percobaan Roberto Mancini menjadikannya sebagai bek kanan pun gagal.
Boateng lalu pindah ke Bayern Munchen pada 2011, di mana ia memenangkan sembilan titel Bundesliga, lima DFB Pokal, dan dua Liga Champions sebelum pindah ke Lyon tahun ini.
3. Memphis Depay
Ekspektasi tinggi dibebankan kepada Memphis Depay saat Manchester United mengumumkan perekrutannya dari PSV Eindhoven di musim panas 2015.
Dengan nomor 7 di punggung, performa Depay di Theatre of Dreams gagal memenuhi ekspektasi. Depay hanya mencetak tujuh gol dalam 53 penampilan sebelum dijual ke Lyon seharga 16 juta pound.
Di Liga Prancis ia berhasil membangun kembali reputasinya. Depay membantu tim menembus semifinal Liga Champions pada 2020 dan membukukan 76 gol dalam 178 penampilan untuk klub Ligue 1 tersebut.
Kini, Depay berseragam Barcelona sejak musim panas 2021 dan mengoleksi delapan gol dalam 21 penampilan.
4. Iago Aspas
Reputasi Aspas di Spanyol sebagai pahlawan Celta Vigo dari jurang degradasi sangat kontras dengan apa yang terjadi di Liga Inggris.
Penyerang Spanyol ini gabung Liverpool seharga 6 juta pounds pada 2013 setelah mencetak dua digit gol di La Liga musim 2011-2012 dan 2012-2013. Namun Aspas mandul di 14 penampilannya di klub Merseyside.
Satu-satunya gol yang dicetak dengan seragam the Reds terjadi di Piala FA kala berhadapan dengan Oldham Athletic.
Sevilla kemudian dipinjamkan ke Sevilla setelah satu musim di Liverpool, sebelum mempermanenkannya di pengujung musim 2014-2015.
Pada 12 Juni 2015 Sevilla merekrut Aspas dari Liverpool secara penuh, namun langsung menjualnya ke Celta Vigo di hari yang sama.
Sejak kembali ke klub lamanya, Iago Aspas selalu mencetak dua digit gol setiap musim, puncaknya adalah 26 gol di musim 2016-2017. Kini ia memiliki tabungan gol 171 dalam 393 penampilan.
5. Diego Forlan
Diego Forlan mencetak lima gol di Piala Dunia 2010 untuk berbagi gelar top skor bersama Thomas Muller sekaligus membawa pilang Bola Emas sebagai pemain terbaik turnamen.
Padahal delapan tahun sebelumnya, Diego Forlan jadi pembelian gagal Manchester United.
Setan Merah membeli pemain Uruguay ini dari Independiente pada 2002, namun gagal mencetak satu pun gol dari 18 penampilannya di Manchester.
Ia hanya membukukan 17 gol dalam 98 pertandingan bersama Setan Merah sebelum dijual ke Villarreal.
Di Villarreal, ia berbagi gelar Sepatu Emas Eropa bersama Thierry Henry pada 2005, kemudian memenangkan Liga Europa dan Piala Super UEFA bersama Atletico Madrid, di mana ia menyarangkan 96 gol dalam 196 penampilan.
Pencapaian Satu Dekade Diego Simeone di Atletico Madrid
Klik link untuk baca https://t.co/wAsAxJsvLY— SKOR.id (@skorindonesia) December 24, 2021
Berita Liga Inggris Lainnya
Syarat dan Proses Laga Liga Inggris Bisa Ditunda karena Covid-19
WONDERKID: Charlie Patino, Calon Legenda Arsenal yang Disebut Mirip Phil Foden