- Ralf Rangnick selangkah lagi bakal menjadi pelatih interim Manchester United.
- Tawaran dari Manchester United membuat Ralf Rangnick meninggalkan jabatannya di Lokomotiv Moscow.
- Ralf Rangnick diklaim sebagai guru dari Jurgen Klopp dan Thomas Tuchel.
SKOR.id - Ralf Rangnick dilaporkan sepakat untuk menjadi pelatih sementara Manchester United dalam durasi waktu enam bulan ke depan.
Manchester United akan segera mengumumkan dan memperkenalkan secara resmi terkait kesepakatan dengan Ralf Rangnick.
Posisi pelatih sementara Manchester United saat ini sendiri diisi oleh Michael Carrick.
Ralf Rangnick dilaporkan akan dikontrak selama enam bulan hingga Mei 2022 mendatang.
Meski sudah mencapai kesepakatan, Ralf Rangnick belum dapat langsung melatih pada pekan ini untuk laga Manchester United lawan Chelsea terkait izin untuk bekerja di Inggris.
Rekam Jejak Ralf Rangnick sebagai Pelatih
Rangnick telah melatih sejumlah klub sejak tahun 1983.
Sepanjang karier kepelatihannya, Rangnick menghabiskan waktu di Jerman.
Tim-tim yang ia latih antara lain:
- Viktoria Backnang 1983-1985
- Stuttgart II 1985-1987
- Lippwoldsweiler 1987-1988
- SC Korb 1989-1990
- Stuttgart U-19 1990-1994
- Reutlingen 1995-1996
- SSV Ulm 1997-1999
- Stuttgart 1999-2001
- Hannover 96
- Schalke 2004-2005
- Hoffenheim 2006-2011
- RB Leipzig 2015-2016
- RB Leipzig 2018-2019
Rangnick sempat pensiun dari dunia kepelatihan, akan tetapi ia tetap tak lepas dari dunia sepak bola setelah itu.
Ia ditunjuk untuk menjadi direktur sepak bola di bawah grup Red Bull.
Kemudian Rangnick juga mengemban jabatan sebagai Kepala Pengembangan Olahraga di Lokomotiv Moscow.
Beberapa waktu yang lalu, namanya juga kerap dikaitkan bakal mengisi satu posisi di manajemen AC Milan.
Trofi yang Didapat Ralf Rangnick
Prestasi yang dimiliki Rangnick sebagai pelatih sebenarnya tak begitu mentereng.
Sepanjang kariernya, pria asli Backnang, Jerman, itu total telah meraih tujuh trofi.
Berikut adalah daftar trofi yang diraih oleh Rangnick:
- DFB Pokal 2010-2011
- DFL Supercup 2011
- DFL Ligapokal 2004-2005
- Intertoto Cup 2000
- 2. Bundesliga 2001-2002
- Regionaliga Sud 1997-1998
- Bundsliga U-19 1990-1991
Gaya Bermain
Meski prestasinya tak terlalu mewah, akan tetapi filosofi melatih Rangnick diklaim sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Berkat kejeniusannya, Rangnick sampai memiliki julukan sebagai The Professor.
Betapa tidak, Rangnick disebut-sebut sebagai guru bagi sejumlah pelatih top Jerman saat ini, seperti Thomas Tuchel, Julian Nagelsmann, dan Jurgen Klopp.
Rangnick pernah mengatakan bahwa Thomas Tuchel bisa melatih karena ada peran darinya.
"Thomas menjadi pelatih lewat saya. Dia saat itu pemain di Ulm dan harus mengakhiri karier karena masalah lutut. Saya kemudian memberikan pekerjaan kepadanya untuk melatih tim U-15," kata The Professor.
"Dia bahkan tak ada niatan untuk melatih, dia malah bekerja di bar di Stuttgart."
Rangnick juga pernah mengatakan taktik yang dipilih oleh Klopp persis dengan taktik yang ia miliki.
"Hoffenheim saya bermain melawan Borussia Dortmund asuhan Jurgen pada 2008. Kami mengalahkan mereka 4-1," kata Rangnick.
"Gaya kami persis seperti tipe sepak bola yang ingin dia mainkan dengan Dortmund."
"Kurang dari dua tahun, dia mengubah timnya dan mereka bermain dengan gaya seperti itu," ujar Rangnick.
Banyak yang mengira bahwa gaya bermain 'gegenpressing' ditemukan oleh Jurgen Klopp. Padahal gaya bermain agresif menekan itu sebenarnya pertama kali diinisiasi oleh Rangnick.
"Ini adalah soal menguasai permainan. Kami punya lima situasi yang bisa ditentukan di pertandingan sepak bola," kata Rangnick saat ditanya soal filosofi melatihnya.
"Sebagai pelatih, Anda harus punya ide tentang bagaimana kita bermain ketika bola ada di tangan."
"Kedua adalah: apa yang ingin kita lakukan ketika tim lain memegang bola? rencana apa yang akan diberikan ke pemain ketika tim lain membawa bola? Ide kami sangat jelas, sangat mirip dengan rekan saya, Jurgen Klopp," katanya menambahkan.
"Red Bull kami adalah heavy meta, rock and roll, bukan slow waltz. Kami benci operan kotak dan operan ke belakang. Hanya memegang bola saja tidak masuk akal."
"Kemudian ada situasi transisi: apa yang kita lakukan ketika kehilangan bola dan apa yang terjadi jika kami memenangkan bola? ini adalah nomor tiga dan nomor empat."
"Kemudian, tentunya kita punya posisi bola mati. Ini sangat penting. Jika 30 persen gol tercipta dari set-pieces, berapa presentase latihan bola mati yang harus diinvestasikan? 30 persen."
"Ini adalah tentang cara membuat tim lawan berada di bawah tekanan, tak peduli seberapa tinggi mereka naik, semakin tinggi akan semakin baik, tetapi dimanapun bola berada, kami selalu mencoba untuk mendapatkan bola lagi," kata Rangnick.
Mengupas Kedekatan dan Kutukan Pemain Terbaik Piala Dunia di Penghargaan Ballon d'Or
Klik link untuk baca https://t.co/Ob7pfszt70— SKOR.id (@skorindonesia) November 25, 2021
Berita Manchester United Lainnya:
The New Jose Mourinho Cocok Jadi Pelatih Permanen di Manchester United
Manchester United Ikut Berburu Dusan Vlahovic