- Newcastle United kini menjadi salah satu klub sultan Eropa setelah diakuisisi Saudi Arabia Public Investment Fund (PIF).
- Dana kelolaan Saudi Arabia PIF disebut mencapai 320 miliar poundsterling (Rp6.197 triliun).
- Saudi Arabia PIF sebagai pemilik saham mayoritas Newcastle United saat ini.
SKOR.id - Setelah sempat "digagalkan" pada tahun 2020, Newcastle United kini resmi mendapat pemilik baru, dibawahi salah satu konsorsium investasi terbesar di dunia.
Pengumuman resmi memiliki pemilik baru dirilis pada Kamis (7/10/2021). Saudi Arabia Public Investment Fund (PIF) menjadi pemegang saham mayoritasnya.
PIF memiliki 80 persen saham di Newcastle United, dan sisanya dimiliki RB Sports and Media (10 persen) serta PCP Capital Partners (10 persen).
Saudi Arabia PIF adalah salah satu lembaga investasi terbesar di dunia. PIF disebut dengan istilah Sovereign Wealth Fund, salah satu lembaga yang juga dibentuk Indonesia pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Lantas, bagaimana PIF sebagai lembaga SWF ini bekerja? Bagaimana dana investasi sebesar itu dikelola? Berikut rangkuman dari Skor Indonesia.
PIF dan Eksplorasi "Sumber Uang" Arab Saudi
Merujuk pada definisi IMF, Saudi Arabia PIF ini merupakan lembaga pengelola Sovereign Wealth Fund.
SWF memang memiliki kewenangan mengelola dana investasi khusus. Lembaga ini dibuat atau dimiliki oleh pemerintah untuk menguasai aset-aset asing dengan tujuan jangka panjang.
Tugas Saudi Arabia PIF adalahh mengelola Dana Investasi Publik di Arab Saudi. Nilainya salah satu yang terbesar di dunia, mencapai 320 miliar poundsterling (Rp6.197 triliun).
Didirikan pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada 1971, Saudi Arabia PIF awalnya dibentuk untuk membangun perusahaan yang amat vital bagi pembangunan ekonomi Arab Saudi.
Sistem ini terus berjalan hingga "terlahir kembali" pada 2015. Sejak saat itu, PIF berada di bawah koordinasi Council of Economic and Development Affairs (CEDA).
Mohammad bin Salman, Putra Mahkota Arab Saudi, merupakan ketua dari CEDA saat ini. Sedangkan gubernur PIF dipegang oleh sosok Yasir Al-Rumayyan.
Di bawah CEDA, PIF diberi kewenangan yang lebih besar dalam mengemban tugasnya membangun proyek-proyek strategis nasional.
Saudi Arabia PIF "2.0" ini fokus dalam 13 sektor vital untuk menginvestasikan dananya: pada sektor konstruksi, finansial, hiburan & olahraga, Telekomunikasi & IT, kedirgantaraan & pertahanan, pertambangan, energi terbarukan, pangan & agrikultur, kesehatan, retail, otomotif, transportasi & logistik, dan real estate.
Sebelum mengakuisisi Newcastle United, nama Saudi Arabia PIF sudah nangkring lebih dulu di daftar pemilik saham perusahaan-perusahaan besar.
Tercatat, ada Live Nation (perusahaan hiburan), Boeing (transportasi udara), Facebook (Tech-company dan big data), Citigroup (keuangan), Disney (hiburan), Bank of America (keuangan) dan Uber (Tech-company dan big data) yang masuk portofolio PIF.
Newcastle United juga bukan "sumber uang" pertama PIF di tanah Inggris. British Petroleum (migas) lebih dulu membangun kerjasama dengan Saudi Arabia PIF ini.
Arab Saudi memang bukan satu-satunya negara yang memiliki SWF. Tapi soal kekayaan, PIF salah satu yang paling "tajir." PIF berada di peringkat kesembilan dalam Top 100 Largest Wealth Fund Rankings berdasarkan total asetnya.
Bagaimana Newcastle United bisa datangkan cuan?
Akuisisi Newcastle United juga bukan main-main. Karena fokusnya adalah mencari keuntungan, maka label "Klub Sultan" bukanlah isapan jempol belaka.
Manuver transfer Newcastle United akan menjadi yang dinanti pada bursa musim dingin nanti.
Mengapa geliat bursa transfer diperlukan? PIF kemungkinan ingin memaksimalkan pendapatan dari hak siar liga domestik (dan mungkin internasional), serta sponsor dan merchandising.
Dikutip dari statista, faktor-faktor tersebut meningkat di neraca keuangan Paris Saint-Germain dan Manchester City setelah diakuisisi oleh Qatar Investment Authority dan Sheikh Manshour.
Komposisi pemain punya pengaruh penting, ditunjang dengan penguatan persepsi "klub sultan" di kalangan pecinta sepak bola. Setidaknya, itu yang bisa terjadi jika berkaca kepada Manchester City.
Sejak diambil alih Sheikh Manshour pada 2008, City tidak segan-segan menggelontorkan dana besar untuk membeli pemain kelas dunia.
Diawali dengan Robinho dan pelatih berkelas seperti Roberto Mancini, hingga sosok sekaliber Jack Grealish dan Pep Guardiola.
Atau, Newcastle United bisa mengadopsi strategi Paris Saint-Germain pada 2021 dengan mennampung beberapa pemain berstatus bebas transfer.
Lionel Messi, Sergio Ramos, hingga Gianluigi Donnarumma masuk sebagai bagian dari tim PSG musim ini.
Pada akhir musim 2021-2022, nama-nama besar seperti Paul Pogba akan habis kontraknya. Tidak menutup kemungkinan, Newcastle akan menampung beberapa nama demi membangun citra sebagai klub sultan.
Baca Juga: 10 Pemain yang Bisa Diboyong Gratisan di Musim Panas 2022, 3 di Antaranya Pilar Barcelona
Seberapa besar pengaruh pembelian Newcastle United oleh PIF
Akuisisi Saudi Arabia PIF ke Newcastle United memang menimbulkan pro-kontra. Namun, tak hanya kontroversi yang menjadi fokus dari manuver investasi ini.
Pertama, ketakutan "intervensi" Kerajaan Arab Saudi di Newcastle United dan Liga Inggris telah dipastikan tidaklah ada.
Dalam keterangan resmi, Kerajaan Arab Saudi memastikan tidak akan mengendalikan klub dan Newcastle United tetap dikelola secara profesional.
Kedua, embargo penyiaran BeIN Sport di Arab Saudi juga telah resmi dicabut. BeIN sebagai pemegang hak siar utama Liga Inggris memang sempat dilarang tayang di Arab Saudi semenjak hubungan dengan Qatar memanas.
Sehingga, pembelian PIF atas Newcastle United juga bisa berdampak dalam dinamika politik di timur tengah.
Selain itu, munculnya Newcastle United sebagai klub sultan juga bisa menjadi angin segar bagi iklim kompetisi di Liga Inggris.
Liga Inggris akan punya "rivalitas" baru yang membawa bendera timur tengah. Newcastle United vs Manchester City bisa menjadi sajian menarik, mungkin dijuluki "Oil Classico" milik Liga Inggris.
Menpora Zainudin Amali Meminta Masyarakat Jangan Ovethinking Soal Kasus Anti-doping https://t.co/wnZySITf9s— SKOR.id (@skorindonesia) October 8, 2021
Berita Newcastle United Lainnya:
Newcastle United Bisa Membidik 5 Pemain Ini Lagi
5 Alasan Mengapa Newcastle United Menarik Perhatian Pangeran Arab Saudi