- Laga PSG vs Manchester City akan tersaji di Liga Champions malam nanti.
- Bisa dibilang, laga ini bukan sekadar laga sepak bola semata.
- Dua gengsi negara teluk juga dieprtaruhkan di sini.
SKOR.id - Laga Paris Saint-Germain vs Manchester City di Liga Champions malam nanti bisa dibilang bukan hanya sekadar laga sepak bola.
Matchday kedua babak grup Liga Champions 2021-2022 akan mempertemukan dua klub raksasa Eropa, Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester City.
Laga PSG vs Man City pada Rabu (28/9/2021) dini hari WIB bukan sekadar laga besar. Tak berlebihan jika kita menyebutnya “Perang Teluk di Stadion Parc des Princes.”
PSG dan Manchester City memang “representasi” kekuatan negara teluk di tanah Eropa. Kedua pemilik tim, Nasser Al-Khelaifi dan Sheikh Mansour, bercita-cita untuk mengubah kedua tim menjadi raksasa sepak bola Eropa.
Ambisi tersebut membuat kedua pemilik tidak segan-segan menggelontorkan dana dalam jumlah besar untuk menggaet berbagai bintang dan pelatih berkelas, meski tetap tanpa melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Perang Gengsi Negara Teluk
Di sepak bola Eropa, Perang Teluk bukan lagi soal Irak dan Kuwait. Di lapangan sepak bola, perang teluk adalah soal gengsi Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA).
Qatar dan Uni Emirat Arab memang saling berlomba untuk menjadi wajah modern negara teluk, dari semua sisi.
Posisi Qatar di negara timur tengah menjadi salah yang paling kuat setelah terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, meski kontroversial. Qatar kini memiliki senjata untuk menyaingi Abu Dhabi yang sudah 12 kali dipilih sebagai tuan rumah Grand Prix Formula 1.
Ambisi ini lalu turun kepada dua ikon miliuner kedua negara, Sheikh Mansour bin Zayed al-Nahyan dan Nasser Al-Khelaifi.
Sheikh Mansour membeli Manchester City pada 2008, mengakuisisi 90 persen saham Manchester City senilai 81,6 juta poundsterling atau setara saat ini dengan 1,6 triliun rupiah saat itu. Tahun berikutnya, manuvernya berlanjut dengan membeli 10 persen saham tersisa dari Manchester City.
Dengan kekayaan yang mencapai 23 miliar poundsterling, politisi Uni Emirat Arab tersebut tidak segan-segan menggelontorkan dana besar untuk membeli pemain kelas dunia. Diawali dengan Robinho dan pelatih berkelas seperti Roberto Mancini, hingga sosok sekaliber Jack Grealish dan Pep Guardiola.
Setidaknya lima trofi juara Premier League telah dipersembahkan oleh Manchester City. Selain itu, The Citizens juga berhasil menambahkan dua piala FA, enam piala Liga Inggris, dan tiga piala Community Shield ke lemari trofi mereka.
Di belahan dunia lain, PSG juga mendadak menjadi klub kaya baru setelah dipimpin oleh Nasser Al-Khelaifi dari Qatar Investment Authority pada 2011. Pada tahun pertamanya, pengusaha Qatar dengan kekayaan mencapai delapan miliar dolar AS ini mampu mendatangkan Zlatan Ibrahimovic, Thiago Silva, dan Marco Veratti.
Ketiganya adalah awal dari kegilaan belanja pemain Sang Raksasa Paris. Nama-nama pemain berkelas seperti Neymar Jr, Kylian Mbappe, hingga Lionel Messi pada musim lalu dihadirkan ke Paris untuk mewujudkan ambisinya menjadi raksasa Eropa. Selama hampir satu dekade, PSG mampu meraih tujuh kali juara Ligue 1, enam Piala Prancis, enam Piala Liga, dan delapan Piala Super Prancis.
Gulf Derby Bukan Sekadar sepakbola
Bila ditelusuri lebih lanjut, hubungan negara antara kedua miliarder ini juga penuh dengan persaingan. Meskipun keduanya sama-sama berasal dari negara kaya di teluk Arab, namun hubungan kedua negara tersebut tidak terlalu harmonis.
Nasser dan Sheikh Mansour berkali-kali dibahas oleh media dalam “perlombaan” mendapatkan perhatian dunia, baik di bidang politik, ekonomi, media, dan tak terkecuali di bidang olahraga. Bahkan, media sekaliber Al Jazeera sempat meminjam istilah Gulf Derby dalam menggambarkan keduanya.
Istilah Gulf Derby yang sejatinya hanya digunakan dalam istilah sepak bola antara kedua tim nasional. Namun, penggunaan ‘derbi’ ini meningkat ke arah kebijakan politik dan hubungan diplomatis. Sejak 2017, istilah Gulf derby meningkat hingga ke tensi yang lebih panas.
Persaingan keduanya semakin menghangat mengikuti gejolak politik kedua negara. Blokade Qatar oleh negara-negara Arab seperti Saudi, Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab menjadi pemicu besarnya.
Pada 5 Juni 2017, setelah UEA memutuskan hubungan diplomatis dengan Qatar, diplomat Qatar diminta untuk meninggalkan UEA dalam waktu 48 jam. Bahkan sebagaimana dikutip oleh Middle East Monitor pada 2018, museum di UEA menghapuskan Qatar dari peta dunia
Meski blokade tersebut dibuka sejak Januari 2021, bukan tidak mungkin pertemuan PSG vs Manchester City pada Rabu (29/9/2021) juga tetap beraroma politis dari kedua negara asal pemilik klub tersebut. Bedanya, Gulf Derby ini akan membuktikan eksistensi kedua sosok sebagai representasi kekuatan Qatar dan UEA di kancah sepakbola Eropa.
Kalau membahas “siapa yang lebih kaya,” Sheikh Mansour dalam banyak pemberitaan disebut punya harta yang lebih besar. Goal dan Republic World mengabarkan kekayaan Menteri Urusan Kepresidenan Uni Emirat Arab ini mencapai 21 miliar dolar AS, hampir tiga kali lipat dari milik Nasser Al-Khelaifi (sekitar 8 miliar dolar AS).
Akan tetapi, jika membahas “siapa yang lebih sukses di Eropa,” keduanya sama-sama tak beruntung. Bagaimana tidak, dengan komposisi pemain terbaik di dunia, PSG dan Manchester City menjadi dua klub kaya raya yang belum pernah menjadi juara Liga Champions. Dan bisa ditebak, ambisi dua miliuner ini sama: trofi Liga Champions.
Gulf Derby akan memasuki edisi kelima di tanah Eropa. Siapa yang akan memenangi perang gengsi ini? Semuanya akan ditentukan melalui hasil di lapangan malam nanti.
Penulis: Yuwangga Kurnia Yahya
(Mahasiswa S3 Kajian Timur Tengah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
AROMA INDONESIA TERCIUM DI HIROSHIMA
Patung Garuda dari Indonesia menghiasi EDION Stadium Hiroshima, kandang klub @J_League_En Sanfrecce Hiroshima
Setelah patung, kapan ya kira-kira ada pemain Indonesia yang berlaga di @sanfrecce_SFC ?
Selengkapnya: https://t.co/lsAOOBQUmw pic.twitter.com/mWU2f9HLfj— SKOR.id (@skorindonesia) September 24, 2021
Berita Liga Champions Lainnya:
13 Pertandingan Liga Champions dengan Jumlah Gol Terbanyak
Erling Haaland Pertama, Ini 10 Pemain Tercepat yang Capai 21 Gol di Liga Champions