- Libero adalah posisi istimewa yang pernah ada dalam sepak bola.
- Seorang pemain libero tidak hanya memiliki kemampuan bertahan yang sangat baik tapi juga punya visi dalam membangun serangan.
- Skorpedia kali ini akan membahas tentang posisi dan peran serta sejarah dari libero.
SKOR.id - Skorpedia akan membahas satu posisi yang istimewa dalam sepak bola. Posisi tersebut adalah libero. Nama posisi ini berasal dari bahasa Italia yang memiliki arti: bebas.
Sebelum membahas lebih jauh tentang posisi libero, ada baiknya untuk terlebih dulu menjelaskan bahwa posisi ini sudah dianggap nyaris tidak ada lagi dalam sepak bola modern.
Bahkan, dalam beberapa artikel menyatakan bahwa libero adalah posisi yang menuju kepunahan.
Meski demikian, tidak akan lengkap jika kita membahas tentang posisi dalam sepak bola tanpa mengulas posisi ini.
Mengapa? Karena libero menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah sepak bola khususnya dari sistem, pola, strategi, dalam olahraga ini.
Karena itulah, meski posisi ini disebut-sebut atau diyakini sudah sulit ditemukan dalam sistem permainan sepak bola namun namanya tidak pernah benar-benar punah.
Inilah salah satu yang membuat libero istimewa. Libero memiliki kisah tersendiri dalam sepak bola cukup banyak tulisan atau artikel yang membahas tentang posisi ini.
Jika ukurannya adalah posisi di mana dia berada, libero adalah pemain yang berada di depan kiper tapi di belakang pemain belakang. Itulah posisi asal muasal dari libero.
Tugasnya adalah menjadi pemain yang mengantisipasi bola jika pemain di depannya (bek) gagal menghentikan pemain lawan.
Dengan penjelasan tersebut bisa disebut dengan kata sweeper atau "si pembersih", pemain yang tugasnya adalah melakukan sisa dari rekannya yang gagal menghentikan pergerakan lawan.
Namun, dalam perkembangannya, libero tidak akan selalu berada di sana karena kemudian berkembang menjadi pemain yang memiliki inisiatif tinggi untuk membangun serangan.
Jadi, pada titik ini, libero adalah seorang pemain belakang tapi kemudian berperan dalam mengawali serangan.
Konteksnya seperti ini: Libero membawa bola dari pertahanan, membangun serangan dengan rekan setimnya hingga ke lapangan tengah, bahkan dalam situasi tertentu pergerakannya bisa dari pertahanan timnya hingga ke jantung pertahanan lawan.
Dapat dibayangkan bahwa seorang libero pada momen atau situasi tertentu juga memiliki kemampuan individu sebagai playmaker bahkan hingga taraf memiliki sifat kepemimpinan yang akan diikuti rekan-rekan setimnya.
Hanya, kembali lagi, seberapa sering kita melihat pemain seperti itu dalam sebuah pertandingan sepak bola saat ini? Nyaris sangat sulit tentunya.
Franz Beckenbauer, Libero Modern
Untuk lebih menjelaskan tentang posisi dan peran libero, dapat dicontohnya dengan satu pemain yaitu Franz Beckenbauer.
Tentu saja, pada masanya ada sejumlah nama lainnya yang juga pantas dikedepankan.
Namun, Franz Beckenbauer dapat dikatakan contoh yang sangat tepat dari peran posisi sebagai libero. Lalu, kapan Franz Beckenbauer bermain sebagai libero?
Salah satu momen terbaik dari peran Franz Beckenbauer ada di Piala Eropa 1972, saat Jerman Barat tampil sebagai juara setelah mengalahkan Uni Soviet, 3-0 pada 18 Juni 1972 di Stadion Heysel (Belgia).
Jerman Barat ketika di di bawah kepelatihan Helmut Schon. Tim Panser menggunakan pola 4-5-1.
Meski demikian, pola empat bek ini menempatkan Franz Beckenbauer sebagai orang terakhir di pertahanan.
Franz Beckenbauer bersama Hans-Georg Schwarzenbeck, Dieter Hottges, dan Paul Bretner mengawal jantung pertahanan Jerman Barat di depan kiper Sepp Meier.
Menit ke-27 tepatnya, Franz Beckenbauer dari posisinya menggiring bola, kemudian melewati dua bek Uni Soviet dengan bola tetap ada di kakinya.
Franz Beckenbauer kemudian memberikan operan kepada gelandang Gunter Netzer yang kemudian melepaskan tembakan. Bola tersebut membentur tiang.
Pemain Uni Soviet, Yuriy Istomin mencoba mengantisipasi bola liar tersebut, namun bola malah mengarah ke Jupp Hynkes, menendangnya dan mengenai pemain Uni Soviet lainnya.
Gerd Muller yang berada di dekat situasi tersebut langsung menyambar dan menjadikan gol. Itulah salah satu momen yang terjadi dalam Piala Eropa 1972.
Franz Beckenbauer memperlihatkan fungsinya dengan baik sebagai libero. Ketika itu pula, dia disebut sebagai pemain yang membuat perubahan dari peran libero.
Hingga saat ini, Franz Beckenbauer telah diakui dunia sebagai salah satu libero modern pada masanya.
Selanjutnya, kisah Franz Beckenbauer sebagai libero pun terukir dalam berbagai momen seperti Piala Dunia 1974 saat membawa Jerman juara.
Franz Beckenbauer yang kini berusia 75 tahun memainkan peran ini dengan sukses pula bersama Bayern Munchen dengan sejummlah gelar utama seperti Liga Champions tiga kali secara beruntun (1973-1976).
Kepemimpinannya bahkan sudah terlihat pada Piala Dunia 1970. Dalam semifinal menghadapi timnas Italia, Franz Beckenbauer tetap bermain meski dalam kondisi tulang selangka (bahu) patah.
Dengan dibebat, Franz Beckenbauer tetap bermain. Hanya, ketika itu, dirinya bermain sebagai gelandang di depan pertahanan.
Tapi, dari sanalah kemudian Helmut Schon menempatkannya ke posisi libero di ajang selanjutnya.
Sejarah Libero
Kini, kita beranjak ke bagian tentang sejarah dari libero. Pertama, seperti yang diutarakan diawal tulisan ini, libero berasal dari bahasa Italia yang berarti "bebas".
Benar bahwa libero sangat erat kaitannya dengan Italia, posisi yang membaur atau ada dalam sistem permainan taktik bertahan catennaccio (pertahanan gerendel/berlapis).
Skorpedia akan bahas tentang catenaccio nanti. Catenaccio sendiri sebuah sistem permainan yang muncul pada era 1960-an.
Namun, jauh sebelum itu, fungsi pemain "bebas" di belakang pertahanan yang juga disebut dengan sweeper sudah ada di era 1930-an.
Pada era tersebut, sepak bola sedang tren dengan sistem "WM". Adalah Karl Rappan yang kemudian mencetuskan sebuah peran yang kemudian disebut-sebut dengan verrou atau 'bolt".
Kemudian nama tersebut dikenal dengan "Swiss Bolt". Karl Rappan berasal dari Austria yang merupakan mantan pemain yang kemudian melatih sejumlah klub hingga timnas Swiss.
Sistem yang diterapkan sebenarnya adalah menutupi kelemahan timnya ketika itu yang tidak memiliki pemain dengan talenta individu yang tinggi.
Karena itu, Kar Rappan membangun sistem dengan kekuatan berdasarkan kolektivitas. Strateginya adalah kombinasi antara zonal marking dan man-marking.
Di pertahanan, sistemnya menggunakan empat bek, namun dengan satu pemain yang berperan sebagai "security bolt" yang mendukung tugas atau menutupi tiga bek di depannya.
Nah, peran inilah yang kemudian memberikan pengaruh besar bagi sistem catenaccio dan kemudian disebut sebagai libero (sweeper) di pertahanan pada era 1960-an.
Sistem yang diterapkan Karl Rappan terlihat dan sukses pada Piala Dunia 1938, ditandai dengan keberhasilan Swiss menyingkirkan Jerman pada putaran pertama ajang tersebut.
Fungsi Libero
Jadi dapat disimpulkan bahwa libero adalah pemain yang lebih bebas daripada bek tengah.
Posisi seorang pemain libero di lini pertahanan lebih bebas dibandingkan dengan peran bek lainnya yang menjaga pemain lawan.
Seorang libero memiliki kemampuan dalam membaca pertandingan bahkan lebih vital perannya dibandingkan para bek tengah.
Meski demikian, dengan munculnya peraturan offside, peran dari libero menjadi sulit untuk diterapkan.
Permainan sepak bola modern sangat cepat yang juga membuat peran dari libero menjadi bukan lagi pilihan bagi kebanyakan pelatih saat ini.
Namun, libero sebenarnya masih ada dalam fungsi. Seperti yang diperlihatkan Sergio Ramos di Real Madrid, Virgil van Dijk di Liverpool, Gerard Pique di Barcelona.
Nah, sebagai tambahan, selain Franz Beckenbauer, ada sejumlah nama yang pantas dikedepankan sebagai libero terbaik pada masanya.
Mereka adalah Armando Picchi (Italia), Gaetano Scirea (Italia), Bobby Moore (Inggris), Franco Baresi (Italia), Daniel Passrella (Argentina), dan Lothar Matthaus (Jerman), hingga Matthias Sammer (Jerman).
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, Helo, dan Pinterest, serta dengarkan Podcast kami di Spotify.
Penonton Kembali ke Anfield, Kapten Liverpool Berharap Ini Jadi Resep untuk Juara https://t.co/65kj1oZudf— SKOR.id (@skorindonesia) August 21, 2021
Berita Bola Internasional Lainnya:
Tips FPL: Pilihan Kapten untuk Pekan Kedua
VIDEO: Tak Peduli Rumor, Pelatih Spurs Masih Akan Andalkan Harry Kane