- Barcelona, Juventus, dan Real Madrid menang atas UEFA untuk kasus Liga Super Eropa.
- UEFA diminta Pengadilan Eropa untuk menghentikan tindakan dispiliner terhadap klub pendiri Liga Super Eropa.
- Pengadilan Eropa akan meninjau kembali posisi monopoli UEFA atas sepak bola Eropa.
SKOR.id - Trio raksasa Eropa, Barcelona, Juventus, dan Real Madrid menyambut baik keputusan pengadilan yang mendukung mereka soal Liga Super Eropa.
Pengadilan memutuskan UEFA harus menghentikan tindakan terhadap semua klub pendiri Liga Super Eropa, termasuk proses disipliner.
Seperti diketahui pada April lalu, 12 klub mengumumkan diri sebagai anggota pendiri Liga Super Eropa.
Hi Skorer, jangan lupa download apps Skor.id biar enggak ketinggalan update dan bisa mendapatkan banyak hadiah menarik.
Namun, 72 jam setelah pegumuman tersebut, sembilan anggota memilih mundur lantaran mendapat tekanan dari UEFA, FIFA dan liga domestik, serta para fans.
UEFA bahkan sudah menjatuhi sanksi finansial kepada sembilan klub yang mundur - Manchester City, Chelsea, Manchester United, Liverpool, Arsenal, Tottenham, Inter Milan, AC Milan dan Atletico Madrid - pada Mei lalu.
Juventus, Barcelona, dan Real Madrid menjadi satu-satunya anggota yang bertahan untuk terus mengembangkan proyek Liga Super Eropa.
Trio ini memutuskan mengambil jalur hukum dan membawa kasus tersebut ke Pengadilan Eropa pada Juni.
Pengadilan akhirnya mendukung permintaan yang dibuat para pendiri Liga Super Eropa tersebut, dan menolak banding UEFA.
Mereka menegaskan dan memperingatkan UEFA bahwa penolakan mematuhi keputusan ini akan mengakibatkan denda dan potensi pertanggungjawaban pidana.
Kasus ini akan dinilai oleh Pengadilan Eropa di Luksemburg, yang akan meninjau posisi monopoli UEFA atas sepak bola Eropa.
"Kami memiliki tugas untuk mengatasi masalah yang sangat serius dalam sepak bola. UEFA telah memantapkan dirinya sebagai regulator tunggal, operator eksklusif, dan pemilik unik hak kompetisi sepak bola Eropa," begitu bunyi peryataan di laman resmi Real Madrid.
"Posisi monopolistik ini, dalam konflik kepentingan, merusak sepak bola dan keseimbangan persaingannya. Seperti yang ditunjukkan oleh banyak bukti, kontrol keuangan tidak memadai, dan mereka telah ditegakkan dengan tidak semestinya.
"Klub yang berpartisipasi dalam kompetisi Eropa memiliki hak untuk mengatur kompetisi mereka sendiri.
"Kami senang bahwa ke depan kami tidak akan lagi tunduk pada ancaman UEFA yang sedang berlangsung. Tujuan kami adalah untuk terus mengembangkan proyek Liga Super secara konstruktif dan kooperatif, selalu mengandalkan semua pemangku kepentingan sepakbola.
"Kami tetap yakin akan keberhasilan proyek yang akan selalu mematuhi undang-undang Uni Eropa."
Jangan lupa untuk follow dan subscribe akun media sosial kami di:
Gaji dan Fasilitas untuk Pemain Persebaya Tetap Aman Meski Liga 1 Belum Jelas#Liga1 #Persebaya #PersebayaSurabaya #AjiSantosohttps://t.co/MEuMZuBxaP— SKOR.id (@skorindonesia) July 30, 2021
Berita Liga Super Eropa Lainnya:
Wenger Kecam Dukungan Liverpool dan Manchester United kepada Liga Super Eropa