- Ada tiga negara mengalir dalam darah Marcus Tulio Tanaka yaitu Jepang, Brasil, serta Italia.
- Marcus Tulio Tanaka lahir di Brasil tetapi punya karier sepak bola secara keseluruhan di J.League.
- Lelaki yang lahir pada 1981 ini juga membela timnas Jepang.
SKOR.id - Marcus Tulio Tanaka, yang bagian penting dari pertahanan timnas Jepang beberapa tahun lalu adalah pemain J.League punya darah keturunan Italia dan lahir di Brasil.
Lahir di Palmeira d'Oeste, Brasil, Marcus Tulio Tanaka punya darah dari sang ibu yang keturunan Brasil-Italia dan ayah orang asli Brasil tetapi generasi kedua Jepang di Negeri Samba.
Tulio pindah ke Jepang pada usia 15 tahun untuk menyelesaikan studi sekolah menengahnya.
Setelah lulus dari SMA Shibuya Makuhari di Prefektur Chiba pada 2001, Tulio bergabung dengan klub J1 League Sanfrecce Hiroshima.
Dalam pertandingan pembukaan musim 2001 pada 11 Maret tahun itu, dia memulai debutnya sebagai bek pengganti pada menit ke-10 saat Tony Popovic cedera.
Tak hanya itu, dia juga mencetak gol pada menit ke-16. Setelah debut itu, dia memainkan banyak pertandingan sebagai bek tengah.
Sayang dalam dua musim membela Sanfrecce Hiroshima, klub itu terdegradasi ke J2 League saat akhir musim 2002.
Pada 2003, Tulio pindah ke sesama tim J2 League, Mito HollyHock. Pada 10 Oktober 2003, Tulio memperoleh kewarganegaraan Jepangnya.
Meskipun dia bermain sebagai bek tengah, Tulio adalah pemain bertahan yang rajin buat gol dan mencapai 10 kali membobol lawan pada musim 2003.
Masuk 2004, setelah satu musim bersama Mito HollyHock, Tulio kembali ke J1 League bergabung dengan Urawa Red Diamonds.
Setelah kinerja yang kuat pada musim 2006, membawa Urawa Reds memenangi gelar pertama J1 League, dia menerima J.League Most Valuable Player.
Lalu musim 2007, Urawa Reds untuk kali pertama menjuarai Liga Champions Asia dan ada Tulio dalam skuad itu.
Sayang saat 22 Desember 2009, setelah berselisih dengan manajemen Urawa Reds karena ditempatkan di posisi yang tidak diinginkan, Tulio bergabung dengan Nagoya Grampus.
Untuk musim pertamanya di Nagoya, tim itu menjadi juara J1 League 2010 yang pertama kali dalam sejarah klub.
Nagoya Grampus juga meraih posisi kedua J1 League pada musim 2011 dan masih ada Tulio.
Jauh setelah itu pada 9 Januari 2016, Nagoya Grampus mengumumkan bahwa klub dan Tulio berpisah.
Namun hampir sembilan bulan kemudian, pada 28 Agustus 2016, Tulio kembali menandatangani kontrak dengan Nagoya Grampus di bawah manajer baru Bosko Gjurovski.
Hanya saja, dia meninggalkan Nagoya Grampus pada akhir musim 2016 setelah kontraknya habis.[8]
Pada musim 2016–2017, saat menginjak usia 35 tahun, Tulio menandatangani kontrak dengan klub J2 League, Kyoto Sanga FC.
Dia akhirnya pensiun pada akhir musim 2019 saat berseragam Kyoto Sanga FC.
"Hari ini, saya mengakhiri karier saya selama 19 tahun,” kata Marcus Tulio Tanaka dalam konferensi pers di Tokyo pada 1 Desember 2019.
"Saya kewalahan dengan perasaan syukur ini," tuturnya seperti dikutip dari Japan Times kala itu.
Marcus Tulio Tanaka mencatatkan 43 caps dan mencetak delapan gol untuk timnas Jepang, termasuk jadi bagian Samurai Biru saat melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 2010.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
PERSEBARAN GELAR @J_League_En: TERPUSAT DI IBU KOTA
Ditilik dari persebarannya, gelar juara J1 League tak jauh-jauh dari Greater Tokyo Area, daerah metropolitan yang terdiri dari beberapa prefektur termasuk Ibu Kota Jepang, Tokyo.
Selengkapnya: https://t.co/8dwumwMW8S pic.twitter.com/NgvtiZUkqe— SKOR.id (@skorindonesia) June 4, 2021
Berita J.League Lainnya:
Deretan Maskot Tim-Tim J.League: Tanuki, Sapi, Raja Air, sampai Si Putra Petir!
Persebaran Gelar J1 League: Kashima Antlers Terbanyak, Terpusat di Tokyo dan Pulau Honshu