- Manchester City untuk kali pertama berhasil ke final Liga Champions dalam sejarah.
- The Citizens dapat meraih gelar paling bergengsi antarklub Eropa ini ketika menghadapi Chelsea, malam ini di final.
- Sukses The Citizens ke final dengan rapor tidak terkalahkan dari fase grup hingga semifinal.
SKOR.id - Sekarang atau harus menunggu lebih lama lagi. Manchester City di ambang mencatatkan sejarah, meraih gelar Liga Champions untuk kali pertama dalam sejarah tim asal Manchester (Inggris) ini.
The Citizens berhasil melangkah ke final Liga Champions 2020-2021. Misi yang telah mereka bangun sejak lama.
Mereka dapat mewujudkannya Sabtu (29/5/2021) malam ini atau Minggu (30/5/2021) dini hari WIB dengan cara mengalahkan Chelsea.
Sejak The Citizens berada di bawah kepemilikan Abu Dhabi United Group pimpinan Mansour bin Zayed Al Nahyan pada 2008 hingga kini, Liga Champions memang menjadi target utama.
Namun, upaya tersebut selalu gagal. Dalam lima musim terakhir contohnya, langkah terjauh Manchester City hanya sampai semifinal, tepatnya pada 2015-2016.
Setelah itu, pencapaian The Citizens naik dan turun. Pada 2016-2017, The Citizens hanya berakhir di 16 besar, lalu 2017-2018, perempat final.
Begitu pula dengan 2018-2019 dan 2019-2020, mereka selalu terbentur di semifinal. Kini, City akhirnya berhasil ke final untuk kali pertama.
Hari ini di Stadion Do Dragao, Portugal, Josep Guardiola akan mencoba membawa pasukannya untuk menuntaskan misi membawa tim ini mendominasi kompetisi tertinggi antarklub Eropa.
Jika mampu mengalahkan Chelsea, ini akan tercatat pula sebagai musim terbaik di mana mereka akan meraih tiga gelar dalam satu musim.
Sebelumnya, The Citizens telah memastikan gelar Piala Liga Inggris dan Liga Inggris (Liga Primer).
Lalu, bagaimana perjalanan Manchester City pada 2020-2021 ini sampai mereka akhirnya berhasil memastikan satu tempat di final? Berikut ulasannya:
Fase Grup
Mengagumkan kata itu pantas sebagai penilaian dari performa Manchester City ketika mereka bertarung di fase grup.
The Citizens berada di Grup C bersama Marseille (Prancis), Porto (Portugal), dan Olympiacos (Yunani).
Mereka mengawali penyisihan grup ini dengan langkah yang tepat, menang 3-1 atas Porto. Porto sempat membuat kejutan dengan unggul lebih dulu ketika laga baru berjalan 14 menit.
Namun, The Citizens berhasil menyamakan kedudukan. Diawali dengan gol penalti Sergio Aguero, lalu gol kedua diciptkan Ilkay Gundogan, dan gol ketiga ditorehkan Ferran Torres.
Yang menarik, gol kemasukan lawan Porto merupakan satu-satunya gol yang bersarang di gawang Manchester City dalam kawalan kiper mereka, Ederson.
Setelah itu, mereka tidak pernah kemasukan dalam lima laga selanjutnya. Menang 3-0 atas Marseille, mengalahkan Olympiacos dalam kandang tandang tandang, 3-0 dan 1-0. Imbang tanpa gol lawan Porto, dan terakhir menang 3-0 atas Marseille.
Manchester City total menorehkan 12 gol sepanjang fase grup ini dan hanya kemasukan satu gol.
Knockout
Performa mereka dalam fase knockout pun mengesankan. Dalam 16 besar, menghadapi wakil Jerman Borussia Monchengladbach, Manchester City menang 2-0 dalam laga kandang dan tandang.
Hasil tersebut membuat mereka berhasil ke perempat final. Di fase ini, The Citizens menghadapi raksasa Jerman, Borussia Dortmund yang memiliki bintang seperti Erling Haaland.
Mereka mampu mengatasi perlawanan Borussia Dortmund dengan kemenangan 2-1 baik kandang dan tandang.
Hingga kemudian di semifinal, bertemu dengan klub kaya asal Prancis, Paris Saint-Germain. Klub asal Paris ini merupakan finalis Liga Champions musim lalu.
Pertarungan dengan Paris Saint-Germain sekaligus menjadi tes tersulit dari fase knockout karena klub asal Paris tersebut juga memiliki ambisi yang sama.
Dalam laga ini, The Citizens berhasil mengatasi perlawanan Les Parisiens dengan kemenangan 2-1 di kandang Paris Saint-Germain dan kemudian menang 2-0 di kandang, Stadion City of Manchester.
Strategi False Nine
Sosok Riyad Mahrez menjadi kunci keberhasilan Manchester City ke final. Dalam laga pertama lawan Paris Saint-Germain contohnya.
Bintang asal Aljazair ini menentukan kemenangan dengan gol yang diciptakan pada menit ke-71, yang membuat skor berubah dari 1-1 menjadi 2-1.
Pada pertemuan kedua, Riyad Mahrez kembali menjadi kunci sukses dengan dua gol yang dia ciptakan. Pertama gol ketika laga baru berjalan 11 menit, dan gol kedua diciptakan mantan bintang Leicester City ini pada menit ke-63.
Dengan total kemasukan empat gol dari 12 pertandingan, Manchester City bukan hanya tim yang memiliki produktivitas tinggi melainkan juga pertahanna yang mengesankan.
Yang menari pula, Manchester City sepanjang musim ini kerap menggunakan strategi false-nine.
Pemain kreatif seperti Riyad Mahrez, Kevin De Bruyne, bahkan hingga Ilkay Gundogan, bergantian ditempatkan di lini depan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Road to Final: Chelsea - Tersandung Sekali, Gawang Hampir Selalu Suci https://t.co/clnqSGR9D3— SKOR.id (@skorindonesia) May 28, 2021
Berita Final Liga Champions Lainnya:
Jelang Man City vs Chelsea: Duel Phil Foden vs Mason Mount, Dua Youngster Asli Inggris
Kiper Manchester City Asah Tembakan 12 Pas Jelang Final Liga Champions