10 Penembak Penalti Terburuk dalam Sejarah Liga Inggris, Ada Pogba dan Riyad Mahrez

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Penalti masih membuat sejumlah pemain alergi karena banyak yang gagal.
  • Paul Pogba dan Riyad Mahrez ada dalam daftar 10 besar penembak penalti terburuk.
  • Pemain yang terburuk dalam penalti adalah mantan bintang Aston Villa yang kini sudah pensiun, Juan Pablo Angel.

SKOR.id - Ada penembak penalti yang mematikan di Liga Inggris tapi ada juga penembak penalti terburuk.

Bagi sejumlah pemain, lebih nyaman mencetak gol dengan bola berjalan ketimbang tampil sebagai eksekutor.

Kalau pun harus menjadi eksekutor, mereka melakukannya boleh jadi dengan setengah hati, karena tahu 99 persen penalti bisa berhasil tapi juga 99 persen gagal.

Salah satu pemain tersebut adalah Paul Pogba. Gelandang Manchester United ini memiliki persoalan jika menembak penalti.

Sedangkan di Manchester City ada Riyad Mahrez yang juga kerap gagal jika berhadapan dengan titik 12 pas.

Berikut adalah 10 penembak atau eksekutor terburuk dalam sejarah Liga Inggris, dan Paul Pogba serta Riyad Mahrez ada dalam daftar 10 besar penembak penalti paling buruk:

1. Juan Pablo Angel

Di posisi pertama ada Juan Pablo Angel. Bintang yang pernah memperkuat Aston Villa selama enam tahun.

Juan Pablo Angel bermain untuk Aston Villa antara 2001 hingga 2007. Selama itu dia telah mencetak 62 gol dari 205 laga.

Namun, soal penalti, Juan Pablo Angel bukanlah pemain yang lihai sebagai eksekutor, bahkan terburuk.

Dari 10 kesempatan penalti yang didapatnya di Liga Inggris, hanya 5 di antaranya yang menjadi gol. Persentase suksesnya dalam penalti hanya 50 persen.

2. Dwight Yorke

Pada masanya, Dwight Yorke adalah penyerang yang termasuk sukses di Liga Inggris, khususnya sebagai bagian dari Manchester United.

Dwight Yorke memiliki 10 kesempatan dalam mengeksekusi penalti dalam kariernya di Liga Inggris. Termasuk sedikit untuk ukuran seorang penyerang.

Namun, dari jumlah sedikit itu memperlihatkan bahwa Dwight Yorke memang bukan penembak penalti utama di timnya.

Dari 10 kesempatan tersebut, hanya enam di antaranya yang berhasil mencetak gol. Bahkan semua kesempatan tersebut ketika dirinya masih bermain di Aston Villa.

Dengan demikian, keberhasilannya dalam menembak penalti persentasenya rendah, hanya 60,0 persen.

3. Steed Malbranque

Steed Malbranque ada di peringkat ketiga dalam daftar. Pemain yang pernah memperkuat Fulham ini ketiga terburuk setelah hanya mencetak enam gol penalti dari 10 kesempatan.

Salah satu momen kegagalannya ketika menghadapi Manchester United yang memiliki kiper Fabian Barthez.

Pada laga 19 Oktober 2002 tersebut, Steed Malbranque tidak dapat menaklukkan Fabian Barthez sehingga laga berakhir 1-1.

Dengan demikian pula, persentase keberhasilannya juga hanya mencapai 60,0 persen.

4. Kevin Phillips

Nama Kevin Phillips lebih dikenal di Sunderland. Mantan pemain timnas Inggris yang memiliki rapor 282 gol dari 660 laga di semua ajang dan level kompetisi.

Namun, dalam soal penalti, Kevin Phillips merupakan keempat terburuk dalam sejarah Liga Inggris.

Betapa tidak, dari 18 kesempatan penalti, hanya 11 yang berhasil dijadikan gol. Persentase suksesnya dalam penalti pun cuma 61,1 persen.

5. Riyad Mahrez

Di tempat kelima, ternyata ada bintang Manchester City, yang musim ini baru meraih gelar Liga Inggris.

Riyad Mahrez bukanlah tipikal peman yang percaya diri saat berhadapan satu lawan satu dalam situasi penalti.

Asumsi tersebut dapat dilihat dari statistiknya. Mahrez total memiliki 12 kesempatan mencetak gol dari penalti, termasuk saat masih di Leicester City.

Dari semua kesempatan tersebut, hanya tujuh di antaranya yang berhasil menjadi gol, atau persentase suksesnya cuma 58 persen.

6. Paul Pogba

Gelandang Manchester United ini memiliki 11 kesempatan menembak penalti. Namun, ternyata, hanya 7 gol yang bisa diciptakan dari deretan kesempatan tersebut.

Dengan demikian, ada empat kali di mana gelandang asal Prancis ini gagal sebagai eksekutor.

Kegagalan terakhirnya mencetak gol dari penalti terjadi saat Manchester United menghadapi Wolverhampton Wanderers pada 19 Agustus 2019.

Ketika itu, Manchester United harus puas dengan hasil imbang 1-1.

Dia juga gagal ketika menghadapi Southampton pada 2 Maret 2019, lalu sebelumnya lawan Aston Villa pada 28 Oktober 2018, dan gagal pada laga 2 September 2018 saat menghadapi Burnley.

Persentase sukses Paul Pogba dalam penalti hanya mencapai 63,6 persen.

7. Michael Owen

Michael Owen salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Liverpool dan juga Newcastle United, serta timnas Inggris.

Kepercayaan kepada Michael Owen sangat besar, termasuk dalam mengeksekusi penalti. Tapi, ternyata, statistik memperlihatkan bahwa Michael Owen tidak sepenuhnya bisa menjadi penembak penalti terbaik.

Buktinya, dari 21 kali sebagai eksekutor penalti, hanya 13 di antaranya yang menjadi gol. Rapor itu membuatnya masuk dalam 10 besar penembak penalti terburuk.

Sukses Michael Owen dalam mencetak gol dari penalti hanya 66,7 persen.

8. Christian Benteke

Christian Benteke, bintang Crystal Palace, dalam kariernya di Liga Inggris mendapatkan 15 kali sebagai penembak penalti.

Meski demikian, Christian Benteke tidak mampu memanfaatkan semuanya menjadi gol. Bahkan, Christian Benteke termasuk yang terburuk.

Dari 15 kesempatan penalti itu, hanya 10 di antaranya yang menjadi gol. Persentase suksesnya pun sama seperti Michael Owen, 66,7 persen.

9. Wayne Rooney

Wayne Rooney pun masuk dalam kategori ini. Mantan bintang Everton dan Manchester United ini menjadi salah satu tumpuan timnya sebagai eksekutor.

Tapi, ternyata, Wayne Rooney bukanlah penembak penalti yang baik. Ada total 34 kesempatan menembak penalti.

Namun, dari total 34 kesempatan tersebut, cuma 23 penalti yang menjadi gol. Persentase sukses Wayne Rooney dalam eksekusi penalti mencapai 67,6 persen.

10. Teddy Sheringham

Ya, Teddy Sheringham ada di posisi kesepuluh. Mantan bintang Tottenham Hotspur dan Manchester United ini, melepaskan 31 tembakan penalti dalam kariernya di Liga Inggris.

Dari jumlah itu pula, Teddy Sheringham hanya mencetak 21 gol. Jumlah tersebut membuat persentasenya dalam mencetak gol dari penalti mencapai 67,7 persen.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Liga Inggris Lainnya:

Galau, Conor McGregor Bingung Pilih Beli Manchester United atau Celtic FC

3 Penyerang Diprediksi Tinggalkan Manchester United Musim Ini

Source: Opta

RELATED STORIES

Hasil Liga Inggris: Tundukkan Chelsea, Arsenal Naik Peringkat

Hasil Liga Inggris: Tundukkan Chelsea, Arsenal Naik Peringkat

Gol tunggal Emile Smith Rowe berhasil membawa Arsenal menaklukkan Chelsea di Stamford Bridge.

Hasil Liga Spanyol: Kalahkan Real Sociedad, Atletico Madrid Makin Dekat dengan Gelar Juara

Hasil Liga Spanyol: Kalahkan Real Sociedad, Atletico Madrid Makin Dekat dengan Gelar Juara

Atletico Madrid kembali mendapat langkah kunci untuk menjuarai Liga Spanyol saat melewati jornada ke-36, Kamis (13/5/2021).

Duo Aljazair di Final Liga Champions: Dari Riyad Mahrez Hingga Rabah Madjer

Duo Aljazair di Final Liga Champions: Dari Riyad Mahrez Hingga Rabah Madjer

Winger Manchester City, Riyad Mahrez, berpotensi menjadi pemain kedua asal Aljazair yang memenangkan trofi Liga Champions.

Baru Gabung PSG, Georginio Wijnaldum Beri Isyarat Ingin Main dengan Paul Pogba

Gelandang Paris Saint-Germain (PSG), Georginio Wijnaldum, ingin ajak pemain Manchester United, Paul Pogba, bergabung dengan tim barunya.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Lando Norris, Lewis Hamilton, Max Verstappen, Charles Leclerc

Formula 1

Daftar 10 Pembalap F1 dengan Bayaran Tertinggi pada 2024

Beberapa pembalap Formula 1 menerima bonus yang lebih besar dibandingkan gaji pokok mereka sepanjang musim ini.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 17:28

Kepa Arrizabalaga, kiper Bournemouth. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Meredam Arsenal, Tottenham, dan Man United, Kepa Arrizabalaga Bangkit di Bournemouth

Kepa Arrizabalaga menjadi kunci sukses Bournemouth meraih hasil bagus di musim 2024-2025 ini.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 16:24

saddil

National

Saddil Ramdani Tak Ada di DSP, Sabah FC ke Semifinal Piala Malaysia 2024-2025

Sabah FC hanya bermain imbang dengan Kuching City FC pada leg kedua semifinal Piala Malaysia 2024-2025.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 16:07

Antonio Conte (tengah) merupakan pelatih tercepat dalam meraih kemenangan ke-150 di Liga Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Antonio Conte Pelatih Tercepat yang Meraih 150 Kemenangan di Liga Italia

Antonio Conte meraih kemenangan ke-150 sebagai pelatih di Liga Italia ketika membawa Napoli menang atas Genoa, pekan lalu.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 14:16

NBA Christmas games

Basketball

NBA Christmas Games 2024 Sajikan Duel Klasik Golden State Warrios Vs LA Lakers

NBA Christmas Games 2024 menggelar lima pertandingan, salah satunya adalah Golden State Warrios melawan LA Lakers.

Arin Nabila | 23 Dec, 13:57

Inter Milan vs Como 1907. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 12:18

Liga TopSkor

Ikut TC Timnas U-20 Indonesia, Evandra Dapat Pesan dari Nova Arianto

Terdapat 13 Alumni Liga TopSkor yang mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 11:31

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Jordi Amat Absen, Brisbane Roar Kalah Tanpa Rafael Struick

Jordi Amat tidak masuk DSP ketika Johor Darul Takzim pesta gol ke gawang Kuala Lumpur City.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 10:08

persija vs pss

Liga 1

Parade Foto: Hat-trick Gustavo Almeida Bawa Persija Taklukkan PSS Sleman di JIS

Deretan momen dalam kemenangan Persija Jakarta atas PSS Sleman di pekan ke-16 Liga 1 2024-2025, Sabtu (21/12/2024).

Teguh Kurniawan | 23 Dec, 09:50

Petinju Tyson Fury

Other Sports

Petinju Tyson Fury Isyaratkan Pensiun Usai Takluk dari Oleksandr Usyk

Setelah dua kali kalah dari Oleksandr Usyk, satu-satunya pertarungan yang tersisa untuk Tyson Fury adalah melawan Anthony Joshua.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 08:38

Load More Articles