- Sabah FC, klub Liga Super Malaysia, yang musim 2020 dilatih Kurniawan Dwi Yulianto sedang tak punya CEO.
- CEO Sabah FC memutuskan mengundurkan diri dari klub Liga Super Malaysia itu.
- Padahal, Sabah FC sedang bersiap membentuk skuad untuk kampanye musim 2021.
SKOR.id - Sabah FC belum terbentuk, tetapi tim yang musim 2020 dilatih Kurniawan Dwi Yulianto itu dihantam keresahan terkait CEO mereka.
Ya, manajemen Sabah FC kehilangan Chief Executive Officer (CEO) mereka.
Klub yang dikelola Sabah Football Club (FC) Sdn Bhd itu ditinggalkan oleh Datuk Verdon Bahanda selaku CEO setelah mengumumkan pengunduran dirinya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Verdon melalui akun Facebooknya, pengunduran diri yang berlaku efektif awal pekan ini, Senin (21/12/2020).
Verdon mengatakan, semua yang menyangkut tugasnya sebagai direktur dan pemilik Sabah FC juga tak termasuk keputusannya ini.
Dia mengatakan hal itu menyusul pertemuannya dengan Plt Presiden Asosiasi Sepak Bola Sabah (SAFA), Datuk Seri Bung Moktar Radin.
Pascapertemuan itu, Verdon mengatakan kalau ada keputusan soal perombakan seluruh pimpinan SAFA dan Sabah FC.
"Saya menyadari semua ini," ujar Datuk Verdon Bahanda.
"Meskipun saya pemegang saham terbesar di Sabah FC Sdn Bhd, 70 persen, dibandingkan dengan SAFA yang memiliki 30 persen, saya tetap perlu mendapatkan amanah dari seluruh pemangku kepentingan klub ini."
"Kebijakan di Sabah FC Sdn Bhd tak bisa asal dibuat. Termasuk, wewenang membuat keputusan kritis dan hasil luar biasa bahkan saat Sabah FC di bawah kepemilikan saya," tuturnya.
Verdon mengatakan, dia siap bertanggung jawab musim depan meski bukan petinggi aktif klub ini.
"Saya bertanggung jawab penuh untuk menyediakan semua kebutuhan Sabah FC termasuk keuangan dari dana saya sendiri untuk musim depan," ucap Verdon.
"Saya juga akan melunasi semua tunggakan utang yang dimiliki SAFA," tuturnya.
"Banyak yang menyadari kehadiran saya di Sabah FC untuk menyelamatkan keadaan dengan menyelesaikan beberapa hal mendasar mulai dari masalah keuangan dengan menggunakan dana saya sendiri untuk membayar tunggakan hutang yang ditanggung SAFA."
Pada momen ini, Verdon juga mengatakan, setelah mendapatkan hak kepemilikan di Sabah FC, dia merasa semuanya sudah selesai dan bisa fokus untuk memperkuat tim.
Namun, kata dia, 'drama' ciptaan beberapa individu di SAFA masih belum berakhir hingga saat ini.
"Bagaimanapun, saya hanya akan menandatangani semua dokumen pengalihan saham saya di Sabah FC Sdn Bhd ke SAFA," kata Verdon.
"Soal pengunduran diri di semua posisi, saya setelah menerima pengembalian dana dari SAFA untuk semua biaya yang telah saya keluarkan sebelumnya."
"Dengan ini saya mohon maaf kepada semua pihak, khususnya suporter Sabah FC jika ada kesalahan yang saya lakukan selama saya menjalankan tim Sabah FC yang cukup singkat ini," ujarnya.
"Percayalah, apapun yang saya lakukan adalah upaya untuk memperbaiki semua kelemahan dan demi kebaikan sepak bola Sabah meskipun mungkin beberapa keputusan yang saya buat berada di luar norma ritme manajemen tim sebelumnya."
Verdon juga mengatakan, dia selalu berdoa agar Sabah FC terus berkembang di bawah kepengurusan yang baru.
"Saya yakin, dengan kepemimpinan Datuk Seri Bung Moktar Radin sebagai pimpinan baru SAFA akan mampu memberikan dampak yang besar bagi kemajuan sepak bola Sabah, khususnya Sabah FC," ujar Verdon.
Sabah FC musim 2020 menempati posisi 10 klasemen akhir Liga Super Malaysia di bawah kepelatihan Kurniawan Dwi Yulianto.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
BWF Umumkan Jadwal Baru Thomas dan Uber Cup 2020 https://t.co/vmnM4D9Wgh— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 22, 2020
Berita Kurniawan Dwi Yulianto lainnya:
Kurniawan Dwi Yulianto Bantah Rumor Jadi Asisten Pelatih Tim Liga 2 Malaysia
Sabah FC Resmi Umumkan Sosok Pelatih Pengganti Kurniawan Dwi Yulianto