- Inter Milan belum mampu mengakhiri tren buruk mereka di Liga Champions.
- Sejak meraih gelar Liga Champions bersama Jose Mourinho pada 2009-2010, Inter Milan tidak pernah lagi meraihnya.
- Musim ini bahkan lebih buruk, Inter tidak mendapatkan tiket Liga Europa setelah ada di posisi terakhir klasemen grup.
SKOR.id - Kegagalan Inter Milan ke 16 Liga Champions membuat I Nerazzurri masih harus menantikan lagi momen emas mereka di ajang Eropa paling bergengsi ini.
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, bahkan tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi sehingga timnya sial di fase grup ini.
Seperti diketahui, Inter Milan hanya imbang 0-0 lawan Shakhtar Donetsk yang membuat mereka mengakhiri fase grup di posisi dasar klasemen.
Dengan posisi tersebut, bahkan tidak ada tiket Liga Europa bagi I Nerazzurri musim ini.
"Banyak kekecewaan, tapi saya tidak merasa kami kurang kuat dalam mencetak gol. Kami hanya melewatkan peluang," kata Antonio Conte, dalam konferensi pers setelah laga itu.
"Bahkan kami juga tidak beruntung soal wasit. Coba Anda review lagi semua pertandingan, Anda akan mengerti bahwa kami tidaklah terlalu beruntung," Conte menambahkan.
Tapi, dari kegagalan ini pula, sudah 10 tahun kegagalan di Liga Champions menghantui I Nerazzurri.
Kali terakhir Inter Milan mengangkat trofi Liga Champions sudah terjadi pada 2010 silam, tepatnya 22 Mei 2010 dalam final di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid.
Ketika itu, Inter Milan menang 2-0 atas Bayern Munchen lewat gol yang diciptakan Diego Milito.
Gol tersebut sekaligus mengakhiri penantian tim ini akan gelar Liga Champions selama 45 tahun.
Pada musim itu, Inter Milan di bawah asuhan Jose Mourinho yang kemudian memberikan tiga gelar dalam semusim: Liga Champions, Piala Italia, dan Liga Italia.
Tapi, sejak kepergian Jose Mourinho yang kemudian melatih Real Madrid, Inter Milan tidak pernah lagi meraih gelar Liga Champions.
Pelatih Inter Milan selanjutnya yaitu Rafael Benitez, memang memberikan gelar Piala Super Italia, Piala Dunia Klub, dan Piala Italia.
Namun, tidak ada yang bisa mengulangi apa yang telah diraih Jose Mourinho.
Dari Rafael Benitez, Leonardo, Gian Piero Gasperini, Claudio Ranieri, Andrea Stramaccioni, Walter Mazzari, atau Roberto Mancini.
Lalu Frank De Boer, Stefano Pioli, hingga Luciano Spaletti, tidak mampu membawa Inter kembali meraih gelar Liga Champions.
Upaya Inter untuk ke final pun bahkan sangat sulit. Faktanya, Inter pernah tidak pernah lagi lolos ke fase gugur sejak 2011-2012, sejak kali terakhir mereka gagal di 16 besar saat kalah dari Marseille.
Rapor terbaik yang diraih Inter Milan sejak kepergian Jose Mourinho hanya terjadi hingga perempat final yaitu pada 2010-2011
Inter Milan sendiri sempat absen selama tujuh tahun di Liga Champions dan baru kembali tampil di ajang ini pada 2018-2019.
Bersama Antonio Conte, sejarah pahit tersebut masih berlaku. Musim lalu, Inter Milan hanya finis di posisi ketiga dengan tujuh poin di bawah Barcelona (14 poin) dan Borussia Dortmund (10 poin).
Mereka kemudian mendapatkan tiket ke Liga Europa dengan posisi tiga tersebut. Mereka berhasil ke final tapi kemudian kalah dari Sevilla.
Musim ini, pencapaian Inter Milan di fase grup lebih buruk.
Dari enam pertandingan fase grup, Inter hanya mampu meraih satu kemenangan tepatnya ketika mengalahkan Borussia Monchengladbach, pada laga tandang 1 Desember lalu.
Sedankgan di lima laga lainnya, mereka dua kali kalah, dan tiga kali imbang, termasuk di laga terakhir lawan Shakhtar Donetsk.
Tentu saja, hasil itu menjadi pukulan cukup telak jika mengingat Inter telah mengeluarkan 290 juta euro (sekitar Rp4,9 triliun) dalam dua musim di bawah asuhan Antonio Conte.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Catatan 16 Besar Liga Champions: Siapa yang Lolos Paling ''Sangar''? https://t.co/nm1k0GO6kL— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 10, 2020
Baca Juga:
Cetak Brace untuk PSG, Kylian Mbappe Catatkan Rekor Baru di Liga Champions