- Diego Lainez adalah salah satu talenta muda berbakat dari Meksiko.
- Julukan Messi dari Meksiko pernah diberikan kepada Diego Lainez.
- Perlakuan kurang menyenangkan pernah diterima Diego Lainez karena tinggi tubuhnya.
Skor.id - Sosok Diego Lainez mungkin tak setenar wonderkid lain seperti Kylian
Mbappe, Joao Felix, hingga Jadon Sancho.
Namun, pesepak bola kelahiran 9 Juni 2000 ini menjadi salah satu talenta muda yang
disebut memiliki potensi besar.
Kemampuannya terpantau oleh seorang pemandu bakat bernama Angel Gonzalez, yang
membuatnya kemudian bergabung ke CF America (Club America).
Seusai tampil mengesankan bersama Club America, Diego Lainez kini membela salah satu klub Liga Spanyol, Real Betis.
Diego Lainez bergabung dengan Real Betis pada pertengahan musim 2018-2019.
Penampilannya bersama Club America dan timnas U-17 Meksiko lah yang membuat namanya melambung.
Messi dari Meksiko
Jika membicarakan julukan Messi dari Meksiko, maka ada kemungkinan nama Luka Romero yang disebut.
Luka Romero adalah talenta muda asal Meksiko yang namanya cukup bersinar, sama seperti Diego Lainez.
Mereka memiliki teknik dan kecepatan di atas rata-rata, meski tak memiliki fisik yang terlalu tinggi.
Sebelum Luka Romero yang kini bermain untuk Real Mallorca muncul, dan dijuluki Messi dari Meksiko, julukan tersebut disematkan kepada Diego Lainez.
Diego disebut sebagai Messi dari Meksiko berkat penampilan fisik dan cara permainanya.
Namun, sosok Lionel Messi ternyata memang merupakan idola bagi Diego yang menjadikan sang mega bintang sebagai anutan.
Kekuatan Diego memang mengandalkan kecepatan dan teknik yang ia miliki, terlebih ia juga mengandalkan kaki kiri sebagai kekuatan utama.
Media luar, Goal.com menyoroti kiprah pemain kelahiran Villahermosa, Meksiko, itu seusai menjalani debut di Copa MX bersama CF America pada usia 16 tahun.
"Saya benar-benar mengamatinya (Messi). Saya sangat suka gaya bermainnya, dan saya mencoba belajar darinya dan melakukan beberapa hal yang dia lakukan," ujar Diego dalam wawancara bersama Goal.com yang dikuti Skor.id.
Sejak debutnya pada usia 16 tahun, pada Agustus 2018, Messi dari Meksiko ini menjadi emain termuda dalam sejarah Club Amerika yang mencetak dua gol dalam satu laga.
Diego Lainez memang tak setajam Messi yang seolah tak bosan mencetak gol.
Namun, Lainez mampu memanfaatkan kecepatannya dan menarik perhatian bek lawan untuk memuluskan skema serangan tim.
Ia juga mampu membaca situasi dan bisa memberikan ruang untuk rekan setimnya saat menyerang.
Meski di Real Betis ia jarang mendapat kesempatan tampil penuh, ia dinilai masih akan terus berkembang.
Terlebih ada Andres Guardado, seniornya dari Meksiko yang juga bermain untuk Real Betis.
Bantuan dari Guardado bisa membuat Lainez untuk cepat beradaptasi dan terus berkembang.
Terlebih Lainez memiliki kontrak hingga 2024 bersama Real Betis.
Dihina karena tinggi badan
Diego Lainez pernah mendapat perlakuan tak menyenangkan saat membela timnas Meksiko.
Pemain yang berposisi sebagai sayap itu mendapat hinaan dari pemain lain.
Kejadian tersebut terjadi pada laga persahabatan antara tuan rumah Amerika Serikat melawan Meksiko, 12 September 2018.
Semua berawal dari duel sengit yang terjadi antara Diego dengan bek Amerika Serikat, Matt Miazga.
Nothing friendly about a match between the U.S. and Mexico.
Ask Matt Miazga and Diego Lainez pic.twitter.com/bf1Cu4Cq3a— ESPN FC (@ESPNFC) July 29, 2020
Wasit memutuskan bahwa Diego melakukan pelanggaran terhadap pemain Chelsea yang kini dipinjamkan ke Anderlecht itu.
Namun, Miazga merasa tak terima dengan kontak yang terjadi dengan Diego.
Miazga kemudian terlibat adu mulut dengan Diego setelah kejadian tersebut.
Tak berhenti di situ, Miazga yang masih tak terima, lalu menunjukkan gestur yang
menghina tinggi tubuh Diego.
Miazga memang memiliki tinggi lebih menjulang (1,93 m) dibanding Diego (1,67 m)
Keduanya terus terlibat ketegangan sepanjang pertandingan yang akhirnya dimenangkan Amerika Serikat dengan skor 1-0 tersebut.
Beda nasib dengan saudara
Diego Lainez memiliki seorang saudara bernama Mauro Lainez.
Mauro Lainez kini bermain untuk Club Tijuana.
Sama seperti sang adik, Mauro Lainez bermain sebagai seorang pemain sayap.
Bakat Mauro juga ditemukan oleh Angel Gonzalez, sama seperti sang adik.
Mauro Lainez ante Pachuca: 86 minutos, 1 golazo, estuvo involucrado en los 3 goles de Xolos, 5 entradas (5 quites), ganó 10 de 13 duelos, 1 despeje, 1 intercepción, 3 de 4 regates y sacó 6 centros. MVP de la noche y uno de los mexicanos que mejor está rindiendo en el C2020. pic.twitter.com/vyNz1cIHpP— Invictos (@InvictosSomos) March 14, 2020
Namun, ia lebih memilih bergabung dengan akademi Pachuca, sedangkan sang adik memilih Club America.
Tak seperti Diego yang namanya langsung mencuat bersama Club America, Mauro tak langsung mendapat kepercayaan bersama Pachuca.
Mauro sering dipinjamkan ke klub-klub lain, seperti Mineros de Zacatecas, Leon, Lobos,
hingga yang terakhir Club Tijuana menjadi tujuannya.
Selain itu, meski mauro pernah dipanggil timnas U-20 Meksiko, ia sama sekali belum dipanggil untuk membela timnas senior.
Profil singkat Diego Lainez
Nama lengkap: Diego Lainez Leyva
Lahir: Villahermosa, Meksiko, 9 Juni 2000
Posisi: Sayap, gelandang serang
Karier:
Club America (2017)
Real Betis (2019-...)
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Pierre-Emerick Aubameyang Alami Paceklik Gol Terburuk di Arsenal https://t.co/OchGWAQ78K— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 26, 2020
Berita Wonderkid lainnya:
Wonderkid: Aaron Hickey, Remaja Skotlandia dengan Segudang Talenta
Wonderkid: Houssem Aouar, Aset Prancis Rebutan Banyak Klub