- Marcello Lippi memperkirakan AC Milan musim ini pantas masuk empat besar klasemen Liga Italia.
- Pelatih legenda Negeri Piza itu menilai Juventus sebagai favorit Scudetto meski kini jarak mereka dengan rival kian sempit.
- Lippi pun memuji Antonio Conte sebagai kreator tim-tim juara.
SKOR.id - Sebagai pelatih legenda Italia, Marcello Lippi, selalu diminta pendapatnya seputar sepak bola di negaranya.
Sepak bola Negeri Piza selalu berada dalam pengamatannya meski ia sedang bekerja di mancanegara.
Penilaian seputar kiprah tim-tim besar, mantan anak buahnya yang kini menjadi pelatih hingga isu seputar tim nasional Italia menjadi topik bahasan dalam perbincangannya dengan Sky Sport.
Berikut petikan wawancara mantan pelatih berusia 72 tahun tersebut.
Bagaimana AC Milan yang baru?
Banyak kredit positif untuk Paolo Maldini. Musim lalu, terjadi sesuatu yang penting, mereka membuat kesalahan besar setelah kehilangan Zvonimir Boban, mereka juga akan melepas Paolo Maldini dan Stefano Pioli.
Ternyata yang terjadi, Pioli mampu melanjutkan kinerja di level sangat tinggi, menciptakan sebuah tim penting meski dilanda badai cederam sedangkan Maldini telah mendapat kekuatan mengambil keputusan penting.
Sekarang saya berpikir bahwa Milan berada di empat besar. Mereka tim kompak, bersatu, yang saya sangat sukai dan terlepas dari banyak absen, mereka bekerja dengan baik. Ini adalah tim yang berkembang dengan pesat dan sedang menjadi tim sangat penting.
Juventus berhasil mendapatkan Federico Chiesa. Di mana dia akan dimainkan?
Dia pemain hebat, petarung dengan karakter jempolan dan berkualitas. Dia bisa mengisi semua zona, tapi jujur sepertinya itu akan sia-sia (bakatnya). Dia dapat bermain dalam skema 3 penyerang dan menciptakan lebih banyak dari 10 gol yang dicetaknya musim lalu.
Bagaimana pendapat Anda mengenai Paulo Dybala?
Menurut saya, dia sudah jauh lebih matang. Pemain yang penting, tapi menjadi pesepak bola determinan, bukan berarti harus melakoni 70 pertandingan. Mereka bisa juga hanya tampil pada 45 laga tapi dengan level hebat. Tidak perlu selalu bermain.
Paulo Dybala-Cristiano Ronaldo bukan pasangan. Para pemain di lini depan ada tiga. Tim-tim hebat dengan tiga penyerang melakukan itu.
Andrea Pirlo kini menukangi Juventus….
Dia seorang pemain berbakat dan talenta ini, di luar kemampuan komunikasi yang mungkin dirasa kurang (dalam tim) belakangan ini, akan ditularkannya ke tim, di lapangan.
Kelebihan sesungguhnya dari seorang pelatih adalah modul-modul, itu berada di benak para pemain, meyakinkan tentang kemungkinan mereka.
Andrea pernah ditangani banyak pelatih hebat. Dia seorang yang memiliki bakat dan kapasitas komunikasi, sekarang sedang berusaha membuktikannya. Tapi saya yakin, akan tiba permainan dengan tiga penyerang, yang memberikan keseimbangan tepat dalam tim.
Bagaimana prospek Inter Milan dan Antonio Conte?
Dia orang yang tepat untuk menciptakan tim juara. Dia sudah melakukan itu di masa lalu dan jika musim sebelumnya ada ledakan tertentu, hal itu untuk mendapatkan apa yang dicapai hari ini, dengan kata lain mengganti lagi setiap sektor untuk Inter.
Ia selalu menjadi pemimpin sejak jadi pemain dan sekarang pelatih. Dia motivator hebat dan tahun ini juga secara teknik, skuad dapat bermain di semua (kompetisi) baik Liga Italia dan Liga Champions.
Untuk Scudetto, Juventus tetap favorit karena memenangi sembilan scudetti beruntun, tapi gap semakin berkurang.
Bagaimana dengan Atalanta dan Gian Piero Gasperini?
Permainan paling komplet di level internasional adalah milik mereka. Semua berpartisipasi, sebuah skuad yang sangat kompak. Kadang ada risiko di belakang dengan meninggalkan satu lawan satu dan ini motif di mana Pierluigi Gollini jadi kiper terhebat musim lalu.
Itu karena semua berpartisipasi dan mereka menyerang semua ruang mungkin memberi sesuatu terlalu di belakang.
Dalam Liga Champions terakhir, Paris Saint-Germain beruntung ke final, sebaliknya di semifinal ada Atalanta, yang menurut saya setara dengan 4-5 tim terbaik di Liga Champions. Sayangnya, mereka di grup sulit.
Bagaimana dengan Gli Azzurri?
Roberto Mancini menjalani pekerjaan luar biasa. Dia mulai memanggil para pemain muda sebelum berdebut di skuad utama.
Dia melakukan sepak bola indah yang proporsional. Di Italia, ada banyak pemuda yang keluar, bukan di sepak bola saja, itu sinyal bagus.
Saya bisa memilih 60-65 persen pemain Italia, sekarang situasinya naik turun dan memilih di antara mereka sangat sulit.
Mancini hebat membuat grup yang terdiri dari 20-25 pemain muda, memulihkan di antaranya seperti Francesco Caputo. Tim bermain bagus, memang Moldova bukan yang paling hebat, tapi tidak mudah mengembangkan tim yang bermain sangat bagus.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Italia lainnya:
5 Youngster Asli Italia Jadi Rebutan, Marcello Lippi Senang
Danilo Merasa Cocok dengan Kepelatihan Andrea Pirlo di Juventus