- Paris Saint-Germain menjadi klub pertama yang pastikan diri sebagai finalis Liga Champions.
- Anak asuh Thomas Tuchel berhasil menang 3-0 dalam laga RB Leipzig vs PSG.
- Sosok Nasser Al-Khelaifi, dana yang besar, dan kesabaran menjadi tiga kunci kesuksesan PSG ini.
SKOR.id - Paris Saint-Germain menjadi finalis pertama Liga Champions setelah mengalahkan wakil Jerman, RB Leipzig, 3-0, di babak semifinal pada Selasa (19/8/2020).
Catatan ini menjadi final pertama bagi Paris Saint-Germain dan calon gelar Eropa ketiga klub raksasa Prancis ini.
Perjalanan PSG bukannya tanpa halangan. PSG melewati banyak naik-turun dalam performa, kondisi tim, dan juga banyak catatan positif maupun negatif.
Terlebih, kunci keberhasilan Paris Saint-Germain kali ini ada pada tiga hal: Nasser Al Khelaifi, besarnya dukungan ekonomi PSG, dan kesabaran seluruh tim.
Sosok Nasser Al-Khelaifi
Nasser Al-Khelaifi menjadi presiden Paris Saint-Germain sejak November 2011. Dan perubahan besar terjadi sejak Ia menjabat.
Berangkat sebagai bagian dari konsorsium investasi Qatar, Al-Khelaifi menjadi presiden dengan ambisi terbesar untuk Paris Saint-Germain menjadi juara Eropa.
Dikutip dari L'Equipe, motivasi Nasser Al-Khelaifi adalah membangun kembali era emas Paris Saint-Germain.
Sejak awal menjadi presiden klub, Al-Khelaifi berkaca pada era emas PSG tahun 1991-1998.
Pada era tersebut, PSG menjadi klub yang kompetitif di Eropa dengan diisi pemain-pemain besar seperti George Weah dan Youri Djorkaeff.
Nilai membangun skuad yang sama lalu diadaptasi Al-Khelaifi pada PSG era 2011-2020.
Keuangan yang besar
Satu hal yang bisa dijamin Nasser Al-Khelaifi dalam membangun PSG adalah keuangan yang besar.
Ambisinya menjadi juara Liga Champions tidak main-main. Sehingga, gelontoran dana transfer yang diberikan juga tidak tanggung-tanggung.
Sejak 2011, hampir setiap musimnya PSG menggelontorkan uang lebih dari 100 juta euro di bursa transfer demi pemain-pemain terbaik.
Hanya pada musim 2014-2015 dan 2019-2020 belanja transfer PSG tidak mencapai 100 juta euro.
Belum lagi dengan pembelian fantastis Neymar dan Kylian Mbappe yang menghabiskan 222 juta euro dan 145 juta euro pada 2017 dan 2018.
Catatan transfer PSG (dengan transfer termahalnya):
- 2011-2012: 107,1 juta euro (termahal: Javier Pastore - 42 juta euro)
- 2012-2013: 151 juta euro (Thiago Silva - 42 juta euro)
- 2013-2014: 135,9 juta euro (Edinson Cavani - 64,5 juta euro)
- 2014-2015: 49,5 juta euro (David Luiz - 49,5 juta euro)
- 2015-2016: 116,1 juta euro (Angel di Maria - 63 juta euro)
- 2016-2017: 134,5 juta euro (Julian Draxler - 36 juta euro)
- 2017-2018: 238 juta euro (Neymar - 222 juta euro)
- 2018-2019: 227 juta euro (Kylian Mbappe - 145 juta euro)
- 2019-2020: 95 juta euro (Abdou Diallo - 32 juta euro)
Kesabaran
Final Liga Champions 2019-2020 adalah perjalanan Paris Saint-Germain setelah 110 laga di kompetisi ini sepanjang sejarah klub.
Tak ada klub yang menunggu lebih lama dari Paris-Saint Germain menuju final musim ini.
Arsenal menjadi klub yang sebelumnya memegang rekor ini, dengan sebelumnya berjalan 90 laga sejak 1971 hingga 2006.
Belum lagi, ambisi PSG menjadi yang terbaik di Eropa sudah dipupuk sejak 2011, termasuk dari kursi pelatih. Carlo Ancelotti, Laurent Blanc, Unai Emery, hingga kini Thomas Tuchel merupakan bagian usaha dari klub untuk menemukan komposisi terbaik.
Perjalanan Paris Saint-Germain ini menjadi yang pertama sejak AS Monaco pada 2004. Jika juara, PSG akan menjadi tim prancis kedua yang juara Liga Champions setelah "juara kontroversial" Marseille pada 1993.
SKORstats
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter Skor Indonesia.
Kylian Mbappe: Suasana Ruang Ganti PSG Mengingatkan Saya pada Piala Duniahttps://t.co/DcwK8cEqRZ— SKOR Indonesia (@skorindonesia) August 19, 2020
Berita Liga Champions Lainnya: