- Inter Milan dan Getafe akan melakoni duel krusial di perdelapan final Liga Europa, Kamis (6/8/2020) dini hari WIB.
- Pelatih kedua tim, Antonio Conte dan Jose Bordalas, memiliki beberapa kesamaan.
- Mereka juru taktik karismatik yang sedang berjuang membangun tim kompetitif.
SKOR.id – Inter Milan akan berebut tiket perempat final Liga Europa dengan Getafe di Stadion VELTINS-Arena, Kamis (6/8/2020) dini hari WIB.
Antonio Conte yang kini sedang bermusuhan dengan petinggi I Nerazzurri, menginginkan kemenangan di ajang tersebut untuk membuka mata pihak yang berseberangan.
Sementara Jose Bordalas hanya bisa memberikan peringkat kedelapan untuk Getafe di Liga Spanyol. Ia butuh lolos ke putaran selanjutnya Liga Europa untuk memperbaiki reputasinya.
Mengingat kedua juru taktik itu memiliki gaya hidup yang sama, menjunjung tinggi kerja keras, maka laga ini dipastikan akan sengit.
Apalagi hasil dari duel ini kemungkinan akan mempengaruhi kontrak mereka. Berikut beberapa kesamaan antara Antonio Conte dan Jose Bordalas.
Karismatik
Baik Conte maupun Bordalas memiliki karisma besar yang membuat para pemain tunduk dan respek tanpa paksaan.
Khususnya pelatih Inter Milan, sederet prestasi yang ditorehkan bersama Juventus dan Chelsea cukup membuktikan kalau ia pantas dijadikan anutan para pemain.
Walaupun belum pernah juara di level tinggi, Jose Bordalas kiprah patut diacungi jempol. Ia membawa Alcorcon dan Alaves promosi.
Hal yang sama terjadi ketika menggembleng Getafe. Dari tim yang berkiprah di Segunda division pada musim 2016-2017, kini skuad itu menatap kans jadi raja di Liga Europa.
Karakter tim
Antonio Conte dan Jose Bordalas membentuk tim yang kompetitif, tahan banting secara fisik, bermain secara efisien dan memiliki pertahanan rapat.
Mereka menekan lawan tanpa memedulikan penguasaan bola. Ketika berhasil menguasai bola, lawan harus hati-hati karena La Beneamata dan Sevilla bisa memukul dengan serangan balik.
Stamina terjaga membuat mereka mau berlari lebih sering demi memburu peluang.
Kontrol terhadap pemain
Bordalas membuat skala dan mengaplikasikan sistem dengan perangkat lunak Zone7 untuk memantau kondisi fisik setiap individu secara mendetil.
Sebaliknya Conte menetapkan diet khusus untuk anak buahnya. Rasio karbohidrat, protein dan lemak adalah 40-30-30. Ia melarang mereka mengkonsumsi pasta, es krim, coklat dan pastries di periode tertentu. Pelatih 51 tahun itu kadang juga memberi saran soal seks.
Gaya serupa, formasi berbeda
Jika Jose Bordalas memiliki pakem skema 4-4-2, Antonio Conte terkenal dengan pola 3-5-2. Kendati demikian, keduanya menerapkan gaya serupa.
Mereka menyukai intensitas, tekanan, menguasai ruang, memadamkan peluang lawan cetak gol, menyerbu area lawan dengan banyak pemain. Tim bekerja sebagai satu kesatuan.
Memperhatikan penampilan
Kebotakan yang sempat dialami Antonio Conte membuatnya kerap diejek di dunia maya. Kesal dengan cemoohan itu, ia pun melakukan implan rambut.
Juru taktik cerdik itu senang tampil rapi mengenakan jas lengkap dengan dasi ketika mendampingi tim dalam pertandingan.
Setali tiga uang dengan Jose Bordalas yang selalu rapi di setiap laga. Ia melakukan diet ketat sehingga terlihat ramping. “Saya berusaha merawat diri dan sejak itu saya merasa jauh lebih baik,” katanya.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Liga Europa Lainnya:
Manchester United Ganti Skuad di Liga Europa: Phil Jones dan Teden Mengi Masuk
AS Roma Umumkan Skuad untuk Lanjutan Liga Europa 2019-2020