- Kampanye Black Lives Matter menjadi isu yang tengah panas di dunia, setelah kasus meninggalnya George Floyd di Amerika Serikat.
- Isu anti-rasialisme kini makin menggaung, termasuk di kompetisi Liga Jerman.
- Para pemain dan klub di Liga Jerman menunjukkan simpati sekaligus menyebarkan nilai kesetaraan ras di lapangan.
SKOR.id - Kampanye anti-rasialisme memang menjadi salah satu perhatian di dunia sepak bola, mengingat banyaknya kasus ujaran rasialis yang dialami oleh para pemain.
Perhatian atas kampanye ini menguat, terlebih usai kasus yang menimpa George Floyd di Kota Minneapolis, Amerika Serikat.
Kasus George Floyd mengemuka setelah videonya sedang diperlakukan keras oleh polisi Amerika Serikat terseber. Diduga, perlakuan oknum polisi tersebut menjadi penyebab Floyd meninggal.
Tak hanya di Amerika Serikat, kampanye ini juga telah masuk dalam lapangan kompetisi Liga Jerman.
Sebagai kompetisi papan atas Eropa yang melanjutkan musim 2019-2020 di tengah pandemi, kampanye ini turut menjadi perhatian karena melibatkan tim serta pemain-pemain bintang.
Skor.id merangkum catatan kampanye antirasialisme ini, dari mencuatnya kasus George Floyd hingga kampanye Black Lives Matters.
Selebrasi untuk George Floyd
Pada pekan ke-29 Liga Jerman, empat pemain yakni dua pemain Borussia Dortmund Achraf Hakini dan Jadon Sancho, Weston McKennie dari klub Schalke 04, dan Marcus Thuram dari Borussia Moenchengladbach, melakukan selebrasi kontroversial.
Selebrasi tersebut terkait dengan aksi simpati dan dukungan untuk kasus George Floyd yang terjadi pada 25 Mei 2020.
Sancho memakai kaos dalam bertuliskan "Keadilan untuk George Floyd" dalam bahasa Inggris dan menunjukkannya ke kamera sebagai selebrasi atas hattrick ke gawang Padeborn.
Sedangkan Thuram melakukan selebrasi berlutut setelah cetak gol untuk Monchengladbach ke gawang Union Berlin.
Weston McKennie "melawan" dengan cara berbeda dengan mengenakan ban lengan bertuliskan "Keadilan untuk George Floyd" dalam bahasa Inggris.
Selebrasi ini sempat menimbulkan perdebatan, terlebih adanya kemungkinan keempat pemain akan dihukum.
Akan tetapi, Federasi Sepak Bola Jerman, DFB, telah memutuskan untuk tidak memberikan sanksi apapun untuk keempat pemain.
"Komite Kontrol Federasi tidak melanjutkan penyelidikan terhadap Achraf Hakimi, Jadon Sancho, Weston McKennie, dan Marcus Thuram," demikian pernyataan resmi dari DFB.
Black Lives Matter!
Laga pekan ke-30 mempertemukan dua tim besar, Bayern Munchen dan Bayer Leverkusen.
Dalam laga ini, tak hanya aksi pemain yang memukau namun juga dengan adanya kampanye Black Lives Matter di dalam lapangan.
Ban lengan yang melingkar di semua pemain kedua tim juga membuat laga tampak berbeda. Kain berwarna hitam itu melingkar dengan tulisan Black Lives Matters.
Sebelum laga, pemain Bayern Munchen juga mengenakan kaus putih bertuliskan Rot Gegen Rassismus atau "Si Merah Melawan Rasialisme" dalam bahasa Indonesia.
Selebrasi berlutut pun ditemukan lebih banyak pada pekan ke-30 sebagai simbol perlawanan atas aksi oknum polisi dalam kasus George Floyd.
Sebelum laga Borussia Dortmund kontra Hertha Berlin, semua pemain melingkar di tengah lapangan dan berlutut di tengah kosongnya Stadion Signal Iduna Park.
Begitupun pemain Mainz, Pierre Kunde, yang melakukan selebrasi dengan berlutut merayakan golnya ke gawang Eintracht Frankfurt.
Dengan banyaknya suara kampanye anti-rasialisme di lapangan sepak bola, yang di awali Liga Jerman, diharapkan makin banyak orang yang menyadari bahwa sentimen rasialis adalah fenomena buruk di tengah masyarakat.
Lucas Ocampos, Diperebutkan Real Madrid dan Man United Sebagai Pengganti CR7https://t.co/csemExJGU6— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 1, 2020
Subscribe channel Youtube serta ikuti Instagram Skor Indonesia untuk mengakses konten menarik lainnya.
Berita Liga Jerman lainnya:
Berkat 2 Assistnya, Thomas Muller Pecahkan Rekor Baru Liga Jerman
10 Cadangan Tersubur Liga Jerman, Dikuasai Pemain Bayern Munchen