- Chelsea bisa memiliki dana transfer melimpah di tengah pandemi corona.
- The Blues sudah mengejutkan banyak pihak dengan memboyong Ziyech dan Werner.
- Musim panas ini, Frank Lampard diyakini akan terus aktif mencari buruan di pasar pemain.
SKOR.id - Embargo transfer musim panas lalu telah menjadi berkah tersendiri bagi Chelsea untuk unjuk gigi di pasar pemain tahun ini.
Di tengah pandemi virus corona yang membuat keuangan banyak klub Eropa menggelepar karena tersumbatnya pemasukan, Chelsea justru mempertontonkan kekuatan finansialnya.
Februari lalu, mereka resmi menggaet Hakim Ziyech dari Ajax Amsterdam dengan banderol 40 juta euro (sekitar Rp632 miliar). Winger lincah asal Maroko itu akan tiba di Stamford Bridge musim panas ini.
Beberapa hari terakhir, The Blues kembali mengejutkan lewat manuvernya dalam transfer Timo Werner. Bomber RB Leipzig yang sepanjang bulan lalu dikaitkan akan berlabuh ke Liverpool justru berbelok ke Chelsea.
Kubu Anfield rupanya tak sanggup menebus klausul rilis Werner sebesar 60 juta euro, sementara The Blues bisa. Media Jerman pun ramai-ramai memberitakan soal kesepakatan tersebut.
Bintang Jerman itu kabarnya akan diikat kontrak selama lima tahun dengan gaji sekitar 225 ribu euro per pekan.
Aksi Chelsea tersebut jelas membuat banyak klub rival cemburu. Membeli pemain di tengah kondisi seperti ini ibarat barang mewah bagi sebagian klub.
Namun itu tampaknya tidak berlaku untuk Chelsea. Klub milik miliarder Rusia, Roman Abramovic itu diyakini masih memiliki dana untuk jorjoran di bursa transfer musim panas ini.
Itu semua karena embargo transfer yang dialami Chelsea musim lalu. The Blues dihukum FIFA membeli pemain di dua periode transfer, yang akhirnya dikurangi menjadi satu, karena merekrut pemain di bawah umur.
Sanksi itu menjadi masa berat bagi Frank Lampard. Dia yang baru ditunjuk melatih The Blues tidak bisa mendatangkan pemain baru untuk menjalani filosofinya.
Kondisi tersebut jelas tidak memberikan keuntungan bagi Lampard, terutama setelah timnya dibantai empat gol tanpa balas oleh Manchester United di laga pembuka Liga Primer.
Lampard seolah dihadapkan pada ujian berat, tapi di sisi lain memaksa Chelsea memanfaatkan sumber pemain yang ada yakni pemain akademi, potensi yang selama ini seolah disia-siakan klub.
Memasuki 2020, Chelsea diizinkan membeli pemain tapi di bursa transfer Januari tidak banyak pemain yang bisa dijadikan pilihan. Klub pun memutuskan melewatkan kesempatan tersebut.
Untungnya, Lampard masih mampu membuat timnya tampil bagus meski hanya diisi skuat lama, termasuk mereka yang kontraknya berakhir musim panas 2020.
Ditambah beberapa talenta muda, Chelsea tampil impresif dan sekarang ini menempati posisi keempat klasemen sementara Liga Primer.
Dengan tidak belanja pemain sepanjang 2019-2020, keuangan Chelsea pun dilaporkan mengalami surplus.
Belum lagi tambahan yang dihasilkan dari penjualan Eden Hazard sebesar 100 juta euro ke Real Madrid. Juga fee transfer Alvaro Morata senilai 56 juta euro.
Angka sebanyak itu jelas sangat berharga, terutama di tengah krisis finansial akibat wabah corona.
Keuntungan lain dari dibekukannya aktivitas transfer Chelsea tahun lalu juga membuat klub mampu melihat area mana saja yang harus diperkuat.
Sebagai contoh, munculnya Mason Mount dan Billy Gilmour telah menunjukkan bahwa lini tengah The Blues tidak membutuhkan tambahan pemain.
Sementara tidak konsistennya Marcos Alonso dan Emerson Palmieri di kiri pertahanan bisa menjadikan sektor ini prioritas tim melakukan perbaikan.
Namun, yang pasti tambahan Hakim Ziyech dan Timo Werner di lini serang Chelsea bakal membuat skuat asuhan Lampard musim depan jadi ancaman mengerikan bagi lawan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Chelsea lainnya:
Timo Werner Menuju Chelsea, Pelatih Bayern Munchen Pasrah
Tamparan untuk Inter dan Chelsea, Napoli Bakal Perpanjang Kontrak Dries Mertens