- Pemerintah Inggris mengumumkan bahwa pertandingan olahraga bisa dijalankan mulai 1 Juni 2020.
- Ini sesuai dengan rencana Liga Inggris yang ingin melanjutkan turnamen setelah 8 Juni 2020.
- Hanya saja, belum jelas kapan pertandingan bisa disaksikan suporter di stadion.
SKOR.id – Pemerintah Inggris akhirnya memutuskan seluruh even olahraga bisa dimulai 1 Juni dengan beragam protokol yang mesti dipatuhi.
Dengan demikian, Liga Inggris bisa dijalankan sesuai rencana. Berdasarkan rapat antara klub yang membahas Project Restart, turnamen tidak boleh digelar sebelum 8 Juni.
Sesuai protokol pemerintah yang tercantum dalam dokumen berjudul ‘Rencana Kami untuk Bangkit: Strategi Pemulihan Covid-19 Pemerintah Inggris’ setebal 60 halaman, pertandingan akan dilakukan dalam stadion kosong dan disiarkan stasiun televisi.
Berita Liga Inggris Lainnya: Crystal Palace Ragu Liga Inggris Musim 2019-2020 Bisa Dilanjutkan
Mengingat jumlah kasus positif virus corona yang masih terus meningkat mencapai 219 ribu dan tingkat kematian 31.855, tidak ada arena yang boleh dibuka.
Jadi belum jelas kapan penonton bisa menikmati laga di stadion karena sulit menjaga jarak.
“Beberapa tempat, yang berdasar desain, penuh sesak dan sulit menetapkan jarak mungkin tidak dapat dibuka dengan aman pada titik ini, atau mungkin bisa dibuka bagian tertentu saja,” bunyi salah satu poin. Hanya saja itu berlaku untuk beberapa entitas bisnis.
Sementara menurut poin yang terdapat di halaman 21, disebutkan, “stadion hanya bisa dibuka tergantung kepada pengurangan jumlah infeksi.”
Setelah mendapat lampu hijau, klub dan Liga Inggris bisa lebih tenang menyusun jadwal pertandingan dan protokol khusus untuk pemain.
Tanda tanya timbul ketika membicarakan tentang Liga Champions dan Liga Europa.
Berita Liga Inggris Lainnya: Satu Lagi Pemain Brighton Terjangkit Covid-19 Jelang Dilanjutkannya Liga Inggris
Sebab pemerintah menerapkan isolasi selama 14 hari bagi siapa saja yang masuk Inggris kecuali mereka yang berasal dari negara dalam daftar pengecualian.
Ini artinya wakil Inggris harus mencari tempat netral di luar negeri ketika menjamu lawannya.