- Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, mengancam akan mengurangi poin klub-klub yang memboikot kompetisi.
- Ia tak mau mendengar alasan tim-tim enggan bertanding karena khawatir penularan Covid-19.
- Untuk menjamin rasa aman, Liga Spanyol akan menggelar rapid test untuk pemain dan pelatih setiap hari serta memberi garansi tak ada risiko.
SKOR.id – Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, mengultimatum semua klub agar mau berkompetisi ketika larangan tanding dicabut.
Ia bahkan mengancam akan mengurangi poin klub yang membangkang.
Javier Tebas tak mau mendengar alasan tim enggan turun ke lapangan karena tidak yakin dengan keamanan para pemain di tengah wabah virus corona.
Berita Liga Spanyol Lainnya: 10 Kutipan Paling Terkenal dari Para Pelatih Liga Spanyol
“Kalau ada tim yang tidak mau bertanding, itu akan dianggap tidak muncul. Sanksi pertama, pengurangan tiga poin, mungkin lebih berdasarkan peraturan,” katanya seperti dilansir Daily Mail.
Ia bahkan akan mengeluarkan dokumen yang menggaransi tidak adanya risiko tertular virus corona. Jadi para pemain fokus berlatih dan bertanding tanpa dihantui kecemasan.
Tentu saja surat itu baru bisa dikeluarkan setelah mendapat lampu hijau dari tim medis Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) dan klub.
Rencananya tim-tim Liga Spanyol akan memanaskan mesin pada 4 Mei. Sementara ada tiga skenario yang disiapkan untuk memulai turnamen, yakni 28-29 Mei, 6-7 Juni atau 28 Juni.
Salah satu cara untuk mengeliminasi risiko, La Liga berinisiatif menggelar rapid test harian untuk pemain dan pelatih setelah latihan individu.
Kabarnya mereka telah membeli alat tes dari perusahaan Jerman. Javier Tebas juga mengusulkan agar para pemain dikarantina di hotel atau penginapan di pusat latihan.
Berita Liga Spanyol Lainnya: Liga Spanyol Turut Peringati Hari Kartini
Menariknya ide Tebas itu mendapat tentangan dari Presiden RFEF, Luis Rubiales.
“Bagi saya, tidak tepat kalau La Liga menggunakan perangkat tes untuk tim padahal di saat yang sama, ada orang yang lebih membutuhkan. Ini pertanda kurangnya solidaritas dan antipatriot,” ucapnya.