- Penyerang Barcelona, Lionel Messi, mendapat label negatif dari bekas kiper Real Madrid, Jerzy Dudek.
- Penjaga gawang asal Polandia ini menilai La Pulga sebenarnya tidak seistimewa yang digambarkan media.
- Tidak semua friksi antar pemain di El Clasico menjadikan Messi sebagai korban, kadang ia menjadi provokator, menurut Dudek.
SKOR.id - Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Mungkin pepatah itu layak diberikan kepada penyerang sekaligus kapten Barcelona, Lionel Messi.
La Pulga, julukan Messi, selain sebagai pemain kelas dunia, juga dikenal sebagai sosok yang tak banyak tingkah di lapangan. Tidak banyak aksi-aksi kontroversial ia lakukan sepanjang berkarier bersama Blaugrana.
Tapi, ia bukan manusia sempurna, ada sosok yang tidak menyukai pemain 32 tahun ini di lapangan. Mantan kiper Real Madrid, Jerzy Dudek, salah satu yang menganggap Messi tidak seistimewa penilaian banyak orang.
Berita Lionel Messi lainnya: 5 Fakta yang Belum Banyak Diketahui tentang Lionel Messi
"Ia penipu dan provokatif, sama seperti Barcelona dan Pep Guardiola," kata Dudek tentang Messi dalam autobiografi-nya.
"Mereka sangat siap memprovokasi Anda dan mereka mampu melakukannya dengan sempurna. Itu melukai Jose Mourinho dan seluruh tim."
Duel bertajuk El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona memang hampir pasti berlangsung sengit. Laga ini bukan semata soal perebutan tiga angka, tapi juga mempertaruhkan gengsi dua tim yang dikenal sebagai rival abadi.
Berita Lionel Messi lainnya: Starting XI Tandem Langganan Lionel Messi: Diisi Victor Valdes hingga Luis Suarez
Maka, perselisihan antar pemain pun sering tak bisa terhindarkan. Bek Los Blancos, Sergio Ramos, tercatat sebagai pemain paling kotor di laga El Clasico, dengan lima kali diusir wasit. Dan, Messi termasuk salah satu pemain yang paling sering menjadi korban kegarangan pemain andalan Spanyol itu di lapangan.
Namun, Dudek memiliki pandangan berbeda soal Messi. "Saya melihat Messi berkata kasar kepada Pepe dan [Sergio] Ramos, yang tidak akan Anda bayangkan bisa keluar dari orang yang terlihat pendiam dan baik."
Dudek dibeli Los Merengues dari Liverpool pada 2007 setelah enam tahun mengabdi di Anfield. Namun di ibu kota Spanyol ia hanya menjadi pelapis kiper utama, Iker Casillas.
Berita Barcelona lain: Cukup 1 Alasan bagi Lionel Messi untuk Tinggalkan Barcelona
Empat musim di Santiago Bernabeu, pemain asal Polandia ini melakoni total 12 pertandingan di berbagai ajang, hanya dua kali di Liga Spanyol. Waktu empat tahun di Madrid, membuat Dudek cukup mengenal Cristiano Ronaldo.
"Cristiano Ronaldo arogan, tapi ia pria normal di belakang layar. Ini tentang bagaimana orang melihat dia," imbuhnya.
"Seperti Raul, ia egosentris, sangat kompetitif dan seorang pemenang. Keduanya lebih memilih tim menang 2-1 dengan gol-gol mereka, dibanding 5-0 lewat gol pemain lain."