- Chief Executive Liga Inggris, Richard Masters, menilai adanya potensi kerugian besar kalau Liga Inggris 2019-2020 tidak dilanjutkan.
- Risiko kerugian yang dialami Liga Inggris mencapai Rp19,9 triliun.
- Wabah Covid-19 membuat banyak klub Liga Inggris merumahkan staf non lapangan.
SKOR.id – Menuntaskan Liga Inggris 2019-2020 kini menjadi sebuah kebutuhan. Jika tidak dilanjutkan, maka akan timbul kerugian hingga 1 miliar poundsterling (sekitar Rp19,9 triliun).
Saat ini dampak wabah Covid-19 sudah dirasakan banyak klub Liga Inggris, terutama dari sisi ekonomi.
Untuk menyelamatkan keadaan, Chief Executive Liga Inggris, Richard Masters pun mengirim surat kepada Ketua Komisi Olahraga di parlemen Inggris, Julian Knight.
Baca Juga: Presiden La Liga Optimstis Liga Spanyol Bisa Selesai Agustus
“Kami menghadapi kerugian setidaknya 1 miliar pounds, kalau gagal menyelesaikan musim 2019-2020,” ujar Masters dalam suratnya seperti dilansir Manchester Evening News.
“Risiko kehilangan akan membesar kalau pandemi makin parah dan berlangsung lebih lama di masa depan.”
Masters menilai sah-sah saja kalau klub mendaftar dalam program bantuan dari pemerintah. Itu merupakan salah satu langkah pengendalian krisis.
Beberapa klub, di antaranya Newcastle United, Tottenham Hotspur, Bournemouth dan Norwich City merumahkan staf non lapangan.
Liverpool yang juga menerapkan kebijakan serupa, kemudian mengajukan proposal agar mendapat paket bantuan dana dari pemerintah untuk menggaji karyawan non lapangan.
Komposisinya 80 persen pemerintah dan 20 persen gaji ditanggung klub. Sontak keputusan tersebut mengundang reaksi keras dari banyak pihak.
Kemarin Liverpool mengumumkan kalau mereka minta maaf dan membatalkan niat tersebut.
Baca Juga: DNA Gasperini di Atalanta: Skuad Level Degradasi Berkelas Eropa