- Krisis finansial menyelimuti klub-klub sepak bola di tengah wabah pandemi virus Corona.
- Berbagai kebijakan dilakukan, termasuk dalam klub sebesar Manchester United.
- United kini menghadapi salah satu krisis finansial terparah karena pandemi Covid-19.
SKOR.id - Krisis finansial kini menjadi masalah hampir semua klub sepak bola di Eropa karena wabah pandemi virus Corona.
Tak hanya klub kecil, klub-klub raksasa pun dikabarkan juga terkena imbasnya. Salah satunya adalah Manchester United.
Manchester United masih digelari sebagai klub yang paling layak dimiliki hingga tahun 2020 ini.
Akan tetapi, status tersebut tetap tidak menghindarkan United dari krisis finansial karena wabah ini.
Baca Juga: Daftar Pertandingan yang Ditunda pada Bulan April karena Wabah Corona
Pertama, krisis ini dimulai dari menurunnya harga saham United di bursa saham New York, dengan kapitalisasi sekitar 2 miliar dolar atau Rp33 triliun pada awal tahun 2020.
Angka tersebut diperparah dengan berhentinya kompetisi Liga Inggris dan kompetisi Eropa.
Manchester United menjadi salah satu klub yang bersuara lantang agar kompetisi dilanjutkan adalah karena alasan kedua, yakni pendapatan dari hak siar.
Baca Juga: 5 Bek Legendaris dengan Catatan Gol Fantastis di Dunia
Hak siar mengisi hampir separuh pendapatan Manchester United pada musim lalu dengan total pemasukan 627 juta dolar atau sekitar Rp10,3 triliun.
Dengan nilai kontrak hak siar mencapai 100 hingga 150 juta poundsterling per klub, jelas keinginan United agar liga kembali digulirkan bukan sekadar persaingan di papan klasemen.
Ketiga, Manchester United juga menghadapi posisi wanprestasi dengan pemotongan 22,5 juta poundsterling oleh Adidas sebagai bagian dari kontrak 10 tahunnya.
Baca Juga: 5 Kabar Terkait Cristiano Ronaldo di Tengah Virus Corona: Sumbangan dan Rumor Hengkang
Adidas dan Manchester United terlibat kontrak sebilai 750 juta pounds (Rp15 triliun) selama satu dekade, namun akan ada pemotongan jika Setan Merah gagal masuk Liga Champions dalam dua musim beruntun.
Keempat, beberapa sponsor juga dikabarkan enggan memperpanjang atau mengajukan alasan wanprestasi seperti Adidas, termasuk Chevrolet yang kemungkinan tak akan melanjutkan kontrak 559 juta dolar (Rp9,2 triliun) yang berakhir pada 2022.
Empat hal tersebut menjadi tantangan besar Manchester United dan menunjukkan bahwa kondisi keuangan klub tidak sedang baik-baik saja di tengah wabah virus Corona ini.