- Selama era kepelatihan Pep Guardiola, Man City tak punya bek kiri yang bisa diandalakan secara reguler.
- Oleh karena itu, Man City membidik David Alaba untuk mengangkat kualitas sisi kiri pertahanan.
- Pemain Bayern Muenchen itu punya kualitas top, dan bakal habis kontrak pada musim panas 2021.
SKOR.id - Sejak datang sebagai pelatih Manchester City pada 2016, Pep Guardiola berhasil membangun salah satu skuat terbaik di sepak bola Eropa. Setiap posisi dalam timnya memiliki kualitas elite--kecuali bek kiri.
Bukannya tak berusaha menambal celah tersebut, tapi Man City dihantui kesialan. Pembelian Benjamin Mendy dari AS Monaco seharga 52 juta pounds, atau sekitar Rp1,04 triliun, pada 2017 sama sekali tak sesuai harapan.
Bek asal Prancis itu lebih sering masuk ruang perawatan daripada main di lapangan, baru tampil 31 kali di Liga Inggris selama tiga musim.
Baca Juga: Karim Benzema vs Olivier Giroud: Statistik 2 Striker Senior Timnas Prancis
Di tengah absennya Mendy, Guardiola mencoba Danilo, Fabian Delph, Oleksandr Zinchenko, sampai Joao Cancelo sebagai fullback kiri. Tapi tak seorangpun yang benar-benar memuaskan.
Inilah mengapa rencana mendatangkan David Alaba dari Bayern Muenchen jadi hal yang sangat penting.
Pemain asal Austria itu merupakan salah satu bek kiri terbaik di dunia, punya kualitas mumpuni. Tambahan lagi, kontraknya menyisakan satu tahun, bisa didapat dengan harga miring.
Jika dua alasan itu belum cukup, patut dipertimbangkan pula hubungan baiknya dengan Guardiola, ketika mereka bekerja sama di Muenchen. Proses adaptasi tentu akan semakin mudah.
Baca Juga: Wolves Pagari Jimenez dengan Banderol Rp1,6 Triliun
Real Madrid dan Barcelona juga menginginkan Alaba, tapi prospek reuni dengan Guardiola di Man City merupakan peluang yang sulit ditolak.
Apalagi satu tempat di sisi kiri pertahanan City sudah dipastikan jadi miliknya. Di Muenchen, Alaba mulai tergeser ke posisi bek tengah karena kemunculan talenta muda Alphonso Davies.
Namun, itu juga membuktikan fleksibilitas Alaba, bahwa dia bisa bermain baik di banyak posisi lini belakang.
Atas dasar itu, tak tepat menganalisis statistik Alaba musim ini untuk melihat apakah dia bakal jadi pembelian ideal buat Man City.
Lebih baik mundur ke musim lalu, 2018-2019, di mana pria 27 tahun itu tampil 31 kali di Liga Jerman sebagai fullback kiri Muenchen.
Baca Juga: 14 Pemain Muda Berprospek Cerah Menurut Lionel Messi
Dan bisa ditebak, Alaba tampil sangat dominan baik dalam bertahan maupun mengalirkan bola. Per Whoscored, dia mencatatkan 56,9 operan tiap 90 menit--terbanyak kedua di antara para bek kiri Liga Jerman.
Alaba juga sangat piawai mengirim umpan dari sisi lapangan, terutama dalam situasi set-piece.
Mengingat Muenchen kerap mendominasi pertandingan, Alaba sangat jarang melakukan tekel atau intersep. Namun, patut dicatat bahwa dia hanya bisa dilewati 0,3 kali perlaga--kedua paling sedikit di antara bek kiri Bundesliga musim itu.
Tak diragukan bahwa Alaba akan mengangkat kualitas sektor kiri pertahanan The Citizens. Fakta bahwa dia juga bisa main sebagai bek tengah atau gelandang, membuat operasi ini kian menggiurkan.
Baca Juga: Mario Balotelli Akan Tinggalkan Klub Kota Kelahirannya
Setelah hampir empat tahun mencari cara, mungkin inilah jawaban yang dinanti Guardiola untuk menyempurnakan lini belakang Man City.