- Pinjaman tersebut guna membantu klub-klub Spanyol yang terancam bangkrut karena pandemi virus corona.
- Kredit itu nantinya bisa dilunasi dalam tempo empat, lima, atau enam tahun ke depan.
- Rubiales tidak sepakat dengan rencana La Liga menggelar kompetisi pada Mei.
SKOR.id - Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) akan menyiapkan dana talangan sebesar 500 juta euro (sekitar Rp8,8 triliun) untuk membantu klub-klub yang terancam bangkrut karena pandemi virus corona.
Terhentinya kompetisi sejak 12 Maret dan belum adanya kepastian kapan bergulir kembali membuat banyak klub terancam krisis finansial. Itu karena mereka kehilangan pendapatan dari hak siar dan pemasukan lainnya.
"Kami bersedia membantu sepak bola profesional," kata Presiden RFEF, Luis Rubiales dalam tele-konferensi pers, Rabu (25/3/2020).
Baca Juga: Lionel Messi Terima Ucapan dari Sebuah Rumah Sakit di Barcelona
Rubiales menambahkan, "Kami telah berbicara dengan beberapa bank yang dapat menawarkan kredit senilai 500 juta euro kepada klub-klub di divisi satu dan dua."
Pinjaman lunak tersebut nantinya bisa dilunasi klub-klub tersebut dalam tempo empat, lima atau enam tahun ke depan.
Sementara terkait kapan kompetisi bisa kembali digelar, Rubiales tidak sepakat dengan yang dijanjikan Presiden LaLiga, Javier Tebas.
Tebas sebelumnya mengungkapkan bahwa liga Spanyol bisa dimainkan kembali paling lambat 18 Mei dan berakhir sebelum 30 Juni.
"Kami pikir tidak realistis melanjutkan kompetisi pada awal Mei. Kami selalu menekankan bahwa kompetisi tetap harus diselesaikan, tapi yang terpenting kesehatan baru menyelesaikan musim," tutur pria 42 tahun itu.
Tidak sepahamnya Rubiales dan Tebas sendiri bukan cerita baru. Keduanya acap berselisih sejak 2013, ketika Rubiales menjabat Presiden Asosiasi Pesepakbola Spanyol (AFE).
Baru-baru ini, Rubiales juga melabeli aksi La Liga melakukan tes virus corona kepada klub-klub sebagai tindakan tidak bertanggung jawab dan tidak patriotik.
Spanyol adalah negara kedua di Eropa setelah Italia yang paling parah terdampak virus corona. Korban tewas telah mencapai 3.434 sementara jumlah kasus meningkat menjadi 47.610 per 25 Maret.