- Presiden AS Roma, James Pallota, beserta AS Roma lakukan penggalangan dana untuk memerangi virus Corona di Italia.
- AS Roma melakukan penggalangan dana melalui yayasan mereka, Roma Peduli.
- Bantuan yang diberikan dipergunakan untuk membeli peralatan medis dan memfasilitasi dokter serta perawat yang bekerja.
SKOR.id - Presiden AS Roma, James Pallota, menyumbangkan 50 ribu euro atau sekitar Rp816 juta sebagai bagian dari kampanye perusahaan untuk mengumpulkan dana bagi salah satu rumah sakit di ibu kota Italia.
Dana tersebut akan digunakan runah sakit untuk usaha usaha memerangi wabah Virus Corona.
Selain Pallota, yayasan klub yang bernama Roma Peduli, melakukan penggalangan dana yang saat ini terkumpul 100 ribu euro atau sekitar Rp1,6 miliar. Sementara itu, mereka menargetkan total donasi 500 ribu euro atau sekitar Rp8 miliar. Roma Peduli menggunakan platform GoFundMe.
"Apa yang kita alami saat ini adalah masalah global. Tetapi Italia sangat menderita beberapa hari ini," ucap Pallota.
Baca Juga: Paul Barber : Mustahil Liga Inggris Dilaksanakan 4 April 2020
Pallota juga mengapresiasi petugas medis yang telah berjuang melawan virus Corona.
"Dalam olahraga kita selalu berbicara tentang pahlawan, tetapi pahlawan sesungguhnya untuk saat ini adalah para dokter dan perawat yang bekerja siang dan malam untuk menyelamatkan orang yang terinfeksi," kata Pallota.
Pallota sangat bangga dirinya bisa membantu orang-orang hebat yang kini telah berjuang melawan COVID-19 melalui yayasan Roma Peduli.
Dirinya mengajak semua pihak untuk ikut berdonasi membantu Institut Lazzaro Spallanzani, Roma, yang sangat membutuhkan bantuan.
Baca Juga: Siapkan Rp2,5 Triliun, Real Madrid Tertarik Rekrut Sadio Mane
Bantuan yang dikumpulkan akan digunakan untuk membeli peralatan medis. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien yang mengalami infeksi.
Selain itu, hasilnya akan digunakan untuk membeli persediaan untuk memfasilitasi dokter dan perawat yang berjuang melawan COVID-19.
"Jika Anda masing-masing dapat menyumbang bahkan hanya 5 euro saja, dapat membuat perubahan yang besar," ucap Pallota.
Italia menjadi negara kedua setelah China dengan kasus infeksi terbanyak, yaitu sebanyak 21.157 orang yang terkonfirmasi hingga Minggu (15/3/2020) WIB.