- Trent Alexander-Arnold menciptakan anggapan bek sayap merupakan posisi menarik.
- Pemain berusia 21 tahun itu selalu berada di lingkungan Liverpool.
- Trent Alexander-Arnold memiliki mimpi besar untuk Liverpool dan timnas Inggris.
SKOR.id - Trent Alexander-Arnold tidak tergantikan sebagai bek kanan Liverpool pada saat ini.
Akan tetapi, Alexander-Arnold tidak mudah mencapai kesuksesan tersebut.
Terlahir sebagai warga Liverpool, 21 tahun lalu, Alexander-Arnold menimba ilmu di klub kesayangannya itu sejak berusia lima tahun.
Baca Juga: Liverpool vs Manchester United Jadi Laga Tersulit bagi Trent Alexander-Arnold
Butuh 13 tahun bagi Alexander-Arnold untuk terus bekerja keras di akademi dan akhirnya merasakan tampil berseragam Liverpool.
Di bawah arahan Jurgen Klopp, Alexander-Arnold menjelma menjadi bek sayap kanan yang komplet.
Tidak hanya memiliki fisik prima layaknya para bek sayap modern, Alexander-Arnold dianugerahi kaki kanan yang luar biasa.
Baca Juga: Liverpool Kehilangan Alisson di Liga Inggris dan Liga Champions
Pemain yang dipuji legenda Liverpool, Steven Gerrard, itu piawai mengeksekusi tendangan bebas dan menciptakan peluang melalui umpan silang.
Jangan terkejut bila catatan assist Alexander-Arnold sejak menjalani debut sebagai pemain Liverpool mencapai 34 kali.
Khusus musim ini, Alexander-Arnold menjadi pemain belakang dengan jumlah assist terbanyak di Liga Inggris, yakni 12 kali.
Kini, banyak tim-tim Eropa yang berusaha mencari atau menciptakan "Alexander-Arnold" yang baru, karena dianggap sebagai bek sayap yang komplet.
Pada Jumat (6/3/2020), BBC melansir sebuah wawancara spesial dengan pemilik 9 caps bersama timnas Inggris itu.
Berikut ini adalah wawancara bersama Alexander-Arnold:
Pertanyaan (BBC): Beberapa orang mengatakan Anda membuat posisi bek sayap begitu menarik. Bagaimana tanggapan Anda?
Trent Alexander-Arnold (TAA): Hahaha, saya tidak akan mengatakan itu karena saya. Saya tidak bermaksud membuat anggapan itu. Saya rasa, orang-orang meremehkan posisi bek sayap. Anda harus naik dan turun di lapangan, menciptakan peluang, dan juga bertahan. Saya hanya berusaha membawa tim menang.
Bagaimana Anda bisa melakukan umpan silang yang bagus?
Berlatih keras. Ketika menjadi bek sayap, itu merupakan bagian besar dalam pertandingan. Saya selalu menjadi pengumpan yang baik dan sudah melakukannya saat di akademi. Saya berusaha mengasah bakat itu.
Siapa yang membuat Anda menjadi bek sayap?
Itu karena saya, Neil Cricthley, dan Alex Inglethorpe. Critchley adalah pelatih saya di Liverpool U-18 dan Inglethorpe merupakan kepala akademi. Saya ingin cepat masuk tim utama, dan posisi itu menjadi jalan pintas yang cepat.
Apakah mudah menyesuaikan diri dari gelandang menjadi pemain bertahan?
Tidak. Itu sulit karena saat terlalu menyerang, saya tidak bisa menutup lini pertahanan. Saya menikmatinya posisi ini karena bebas maju ke depan. Di lini tengah lebih sulit. Saya sekarang lebih banyak menguasai bola ketimbang saat masih menjadi gelandang.
Orang-orang mungkin lupa Anda masih berusia 21 tahun. Apakah Anda merasakan tekanan?
Tidak. Saya menikmatinya karena ini menjadi mimpi saya, yakni memperebutkan gelar, bermain di final, berada di tim sukses, dan mencoba memenangi hal baru. Tekanan akan hilang saat berada di tim seperti ini.
Anda memiliki impian besar bersama klub dan timnas?
Ya, mengapa tidak. Satu-satunya batasan adalah diri sendiri. Mengapa harus puas bila bisa meraih hal lebih banyak lagi dan membuat impian menjadi kenyataan.
Apa arti selebrasi melipat tangan yang Anda lakukan?
Selebrasi seperti Kylian Mbappe. Saya sudah melakukan bersama rekan-rekan dan itu hanya bercanda. Saya tentu tidak banyak mencetak gol dan akan melakukan selebrasi itu ketika menceploskan bola.
Kemungkinan memenangi Liga Inggris?
Tentu saja itu merupakan impian saya. Klub ini sudah lama tidak memenangi gelar tersebut. Kini, titel semakin dekat dan semakin menjadi pikiran. Anda bisa terjebak ke dalam situasi itu.
Pelatih Jurgen Klopp selalu fokus pada laga berikutnya. Bagaimana tanggapan Anda?
Ya, tidak ada gunanya berpikir terlalu jauh ke depan. Pelatih mengatakan laga berikutnya adalah hal terpenting. Kami akan kalah tidak fokus 100 persen.
Bagaimana perjalanan Liverpool selama 18 bulan terakhir?
Luar biasa. Ada beberapa kekecewaan, misal tidak memenangi gelar (musim lalu). Tetapi, ada juga kesuksesan. Banyak mimpi saya terwujud. Bermain pada dua laga final Liga Champions dan tampil dalam banyak pertandingan.
Apa kunci Liverpool mencetak banyak gol?
Selain karena pelatih, itu juga tergantung para pemain. Saya memiliki rekan-rekan yang mampu mencetak gol. Kami mengenal rekan setim dengan baik. Mencetak gol adalah target yang selalu kami miliki.
Bagaimana peluang timnas Inggris di Euro 2020?
Juara, kenapa tidak? Anda tahu apa yang telah kami lakukan pada Piala Dunia 2018 dan skuad yang kami miliki saat ini. Kami semua percaya bisa menjadi juara.
Bagaimana sosok pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate?
Dia adalah pelatih hebat. Dia memiliki gaya kepelatihan dan kepribadian yang berbeda dengan Klopp. Dia mungkin terlihat tidak bersemangat, namun pada dasarnya memiliki ambisi yang sama. Southgate dan Klopp merupakan tipe pelatih pemenang.
Bila bisa bermain pada final Euro 2020 di Wembley, sungguh istimewa bukan?
Tentu saja. Kesempatan bermain final di Wembley untuk timnas Inggris merupakan sesuatu yang jarang. Kami perlu memanfaatkannya dan mencoba mewujudkannya.
Bisa diceritakan awal mula Anda menggemari catur?
Saya dan saudara-saudara saya memiliki sikap kompetitif. Ayah saya merupakan penggemar catur dan dia mengajari kami bermain itu. Catur menjadi tempat bersaing kami.
Apakah hal tersebut membuat Anda menjadi pemain seperti sekarang?
Persaingan dalam keluarga berperan besar menumbuhkan mentalitas saya.
Anda penggemar permainan FIFA?
Saya selalu membawa PlayStation saat bepergian. Suatu hari, saya pernah kalah bermain dan langsung tidur. Tetapi saat musim dingin lalu, saya tidak terkalahkan. Ini terjadi baru-baru ini.