- Elang Pacific Caesar Surabaya bakal mengarungi kompetisi IBL 2023 dengan pelatih asing.
- Sosok kepala pelatih anyar Elang Pacific Caesar Surabaya tersebut adalah Sung Jae-sik asal Korea Selatan.
- Yonatan sebagai salah satu pilar Elang Pacific Caesar Surabaya tidak memiliki masalah beradaptasi dengan Sung Jae-sik.
SKOR.id - Elang Pacific Caesar Surabaya menambah daftar tim peserta Indonesian Basketball League (IBL) 2023 yang menggunakan jasa pelatih asing.
Sosok itu adalah pelatih yang sebenarnya tidak asing bagi tim, yaitu Sung Jae-sik. Namun, pria Korea Selatan ini jelas belum pernah membesut pemain Pacific generasi sekarang.
Sung Jae-sik pernah melatih Pacific pada era Kobatama dulu. Roster masa lalu dan sekarang jelas sudah 100 persen berbeda sehingga ia harus kembali beradaptasi dengan tim.
Namun, Yonatan sebagai salah satu pilar Pacific pada saat ini mengaku dirinya tidak punya masalah beradaptasi dengan Sung Jae-sik.
Pebasket flamboyan ini mengaku sudah sangat mengenal karaktar Coach Sung dan sudah paham betul apa yang diinginkan pria Korea Selatan ini.
"Tidak ada masalah adaptasi. Kebetulan saya beberapa kali dilatih Coach Sung, jadi sudah paham bagaimana pola latihannya," Yonatan mengungkapkan.
Hanya saja, Yonatan merasa ada satu kendala saat dirinya menerima arahan dari Sung Jae-sik, yakni masalah bahasa.
View this post on Instagram
Meskipun Sung bisa berbahasa Indonesia tetapi aksen sang pelatih membuat para pemain butuh waktu sebelum memahami.
"Sebetulnya, Coach Sung bisa berbahasa Indonesia. Namun mungkin memang orang asing, jadi ada beberapa kata yang perlu dipahami dulu," katanya.
"Selebihnya sih tidak masalah, saya bisa mengikuti instruksi beliau," Yonatan menambahkan.
Sebagai catatan, Elang Pacific Caesar pada musim ini menargetkan mampu lolos ke playoff meskipun persaingan di IBL semakin ketat.
Sejak IBL 2017 hingga IBL 2018-2019, Pacific adalah langganan playoff. Bahkan di 2018-2019, mereka sanggup menembus semifinal usai menundukkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta.
Sayangnya, hijrahnya pemain-pemain yang ada di generasi emas Pacific seperti Indra Muhammad, Muhammad Hardian Wicaksono, dan lain-lain membuat performa tim menurun.
Pada IBL 2020, Pacific sejatinya punya tim kompetitif di bawah arahan David Singleton. Sayangnya, kompetisi harus dihentikan karena pandemi Covid-19.
Berita Lainnya IBL 2023:
IBL 2023: Jadwal, Hasil, dan Klasemen
Bali United Pastikan Tak akan Kecewakan Penggemar pada Seri I IBL 2023