- Dior Lowhorn ingin masuk hall of fame Indonesia.
- Dia mampu tiga kali membawa tim yang dibelanya masuk final.
- Kini ia membela Bali United yang belum pernah masuk playoff.
SKOR.id - Dior Lowhorn boleh jadi merupakan pemain asing paling ikonik di Indonesian Basketball League (IBL). Sejak melantai di IBL 2017, ia tidak pernah gagal membawa tim yang dibelanya masuk final.
Kecuali pada 2020 dan 2021. Pada 2020 saat membela Pelita Jaya Bakrie Jakarta, kompetisi dihentikan akibat pandemi Covid-19.
Sedangkan di IBL 2021, kompetisi berjalan tanpa pemain asing, juga karena Covid-19.
Total, selama di IBL, Dior Lowhorn telah tampil di tiga final. Satu di antaranya berakhir dengan gelar juara bersama Satria Muda Pertamina Jakarta pada 2017-2018.
Adapun, dua lainnya berakhir menjadi runner up. Tepatnya bersama Satria Muda di IBL 2018-2019 dan Pelita Jaya pada IBL 2022.
Pada IBL 2023 mendatang, Dior Lowhorn membela Bali United Basketball. Tim yang pada dua musim beruntun selalu gagal lolos ke playoff.
Hal ini tentu sangat kontras dengan tim yang masuk ke IBL bareng dengan mereka, West Bandits Mansion Sports Solo.
Tim ini bahkan selalu lolos ke semifinal dalam dua musim keikutsertaan di IBL. Hal tersebut tentu harus membuat Bali United makin terpacu pada IBL 2023.
Kehadiran Dior Lowhorn pastinya diharapkan bisa membuat Bali United menjadi tangguh dan mematahkan kutukan playoff.
Lowhorn memang seorang yang sangat tangguh di paint area, Pada IBL 2022, ia membukukkan 17,9 poin per game (PPG), 9,5 rebound per game (RPG).
"Saya tidak ingin mengincar gelar pribadi, target saya adalah bermain selama mungkin di liga profesional agar nama saya masuk hall of fame,"
"Saya ingin jadi pemain tertua yang pensiun, sehingga sama tercatat dalam hall of fame. Saya ingin melupakan MVP dan gelar individu," kata Dior Lowhorn.
Berita Lainnya Dior Lowhorn:
Dior Lowhorn Jadi Kepingan Puzzle Terakhir Bali United untuk Sukses di IBL 2023
Pernah Juara Bersama Satria Muda, Dior Lowhorn Berpotensi Ikuti Dua Sosok Ini