- Final IBL 2022 bakal mempertemukan Pelita Jaya Bakrie Jakarta dengan Satria Muda Pertamina Jakarta.
- Ada sejumlah fakta menarik jelang pertemuan dua tim kekuatan tradisional basket Tanah Air itu di Final IBL 2022.
- Skor 5 kali ini bakal membahas sejumlah fakta jelang pertandingan Final IBL 2022.
SKOR.id - Kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2022 mencapai puncaknya pada akhir pekan ini di GOR C-Tra Arena, Bandung.
Sempat jeda menyusul naiknya angka kasus Covid-19 dan agenda Timnas Basket Indonesia, IBL 2022 yang bergulir sejak pertengahan Januari akhirnya memasuki fase akhir.
Pelita Jaya Bakrie Jakarta dan Satria Muda Pertamina Jakarta bakal saling berhadapan pada partai final IBL 2022 yang menggunakan sistem best of three.
Sebelum partai final IBL 2022 bergulir mulai Sabtu (27/8/2022), ada baiknya Skorer menyimak sejumlah fakta menarik jelang laga tersebut dalam Skor 5 berikut ini:
Partai Final Ideal
Pertemuan antara Pelita Jaya Bakrie Jakarta kontra Satria Muda Pertamina Jakarta bisa dibilang merupakan partai final ideal.
Sebelum IBL 2022 dimulai, kedua tim sudah difavoritkan jadi juara. Mereka pun ditempatkan di dua divisi berbeda, Satria Muda di Divisi Merah sedangkan Pelita Jaya di Divisi Putih.
Saat kompetisi bergulir, kedua tim benar-benar membuktikan kapasitasnya dengan jadi tim terbaik untuk masing-masing divisi.
Pelita Jaya menutup musim reguler dengan rekor tanding 20 menang-2 kalah sedangkan Satria Muda membukukan catatan laga 19 menang-3 kalah.
Dengan hasil tersebut, Pelita Jaya lebih berhak memuncaki klasemen akhir IBL 2022 (gabungan kedua divisi) yang juga digunakan menentukan seeding untuk babak playoff.
Pada babak playoff, Pelita Jaya dan Satria Muda yang menempati bagan turnamen terpisah pun sukses mengatasi lawan masing-masing untuk lolos ke final.
Dengan demikian, dua tim kekuatan tradisional basket Indonesia itu berhasil memenuhi "takdir" mereka untuk saling berhadapan di final IBL 2022.
Pertemuan Kelima di Partai Final
Skorer mungkin lebih banyak mengenal duel Satria Muda vs Aspac (termasuk saat berganti nama menjadi Stapac) sebagai El Clasico-nya basket Indonesia.
Akan tetapi, Satria Muda vs Pelita Jaya juga memiliki rivalitas yang tak kalah sengit mengingat kedua tim punya sejarah panjang di basket Tanah Air.
Final IBL 2022 pun bakal tercatat sebagai partai puncak kelima kompetisi basket profesional Indonesia (sejak 2003) yang mempertemukan kedua tim.
Partai final pertama yang mempertemukan kedua tim terjadi pada NBL 2014-2015. Kala itu, Satria Muda jadi kampiun usai menang 52-54 atas Pelita Jaya.
Mereka kemudian saling berhadapan pada final musim 2017 saat kompetisi basket di Indonesia kembali menggunakan nama IBL.
Saat itu, Pelita Jaya berhasil jadi juara usai memenangi duel yang memakai sistem best of three dengan kedudukan akhir 2-1 (63-57, 68-83, dan 72-62).
Ungkapan kegembiraan Pelita Jaya Jakarta setelah memenangkan IBL 2017. We are the Champions @IBLindonesia pic.twitter.com/EeyNyTyJ3l— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) May 7, 2017
Semusim berselang, Satria Muda langsung membalas kekalahannya dari Pelita Jaya di partai final IBL 2017.
Satria Muda jadi juara IBL 2018 usai mengalahkan Pelita Jaya di partai final dengan kedudukan series 2-1 (73-63, 78-94, dan 69-64).
Lagi-lagi kedua tim saling berhadapan pada partai final IBL 2021 yang saat itu digelar tanpa penonton karena situasi pandemi Covid-19.
Final IBL 2021 juga berlangsung hingga partai ketiga dengan Satria Muda tampil sebagai kampiun dengan kedudukan series 2-1 (70-50, 65-71, dan 68-60).
Duel Guru vs Murid
Final IBL 2022 juga menyajikan duel antara guru dan murid yang saat ini sama-sama menduduki kursi kepala pelatih. Mereka adalah Fictor Roring dan Youbel Sondakh.
Fictor Roring adalah legenda basket Indonesia yang memiliki karier apik, baik sebagai pemain maupun pelatih.
Sebagai pemain, Fictor Roring yang berjaya pada era 90-an pernah menjadi juara Kobatama bersama tiga klub berbeda (Pelita Jaya, Aspac, dan Satria Muda).
Kiprah Ito tak kalah cemerlang sebagai pelatih. Ia membawa Satria Muda enam kali juara kompetisi basket profesional Indonesia (2004, 2006, 2007, 2008, 2009, dan 2010-2011).
Dalam masa kepelatihannya, pria asal Manado ini pernah menangani sosok Youbel Sondakh baik saat bermain untuk Satria Muda maupun Timnas Basket Indonesia.
Tak hanya sebagai pemain, Youbel Sondakh yang berkarier sebagai pelatih sejak 2012 juga pernah bekerja sama dengan Fictor Roring.
Youbel yang kebetulan juga berdarah Manado pernah jadi salah satu asisten Coach Ito saat menangani Timnas Basket Indonesia, terakhir saat persiapan Asian Games 2018.
Secara tak langsung, kebersamaan yang terjalin begitu lama tersebut menjadikan sosok Youbel Sondakh layaknya murid dari Fictor Roring.
Sebagai seorang murid, Youbel Sondakh pun sudah merintis jalan kesuksesan layaknya sang guru dengan mengantarkan Satria Muda jadi juara IBL 2018.
Milestone Arki Dikania Wisnu
Final IBL 2022 juga menjadi tonggak sejarah tersendiri bagi salah satu pemain pilar Satria Muda Pertamina Jakarta, Arki Dikania Wisnu.
Dari deretan pemain yang bakal tampil di Final IBL 2022 nanti, Arki Dikania Wisnu jadi sosok yang paling sering mencicipi laga puncak kompetisi basket profesional di Indonesia.
Final pertama untuk pemain kelahiran New York, Amerika Serikat itu terjadi pada NBL 2011-2012 yang juga jadi musim perdananya berkarier di Indonesia.
Kala itu, Arki Dikania Wisnu langsung mencicipi manisnya gelar juara usai Satria Muda menang 59-42 atas Aspac di partai final.
Arki kemudian mampu menembus enam partai final lain yang semuanya didapatkan bersama Satria Muda. Berikut rangkumannya:
- NBL 2011/2012 (juara)
- NBL 2012/2013 (runner up)
- NBL 2014/2015 (juara)
- IBL 2017 (runner up)
- IBL 2017/2018 (juara)
- IBL 2019 (runner up)
- IBL 2021 (juara)
- IBL 2022 (???)
Final Tanpa MVP Musim Reguler
Gelar most valuable player (MVP) tercatat kembali diberikan secara rutin dalam kompetisi basket profesional Indonesia sejak musim kompetisi 2011.
Menariknya, MVP tak selalu mampu membawa timnya melaju hingga partai final. Fenomena itu setidaknya sudah pernah terjadi sebanyak enam kali, termasuk pada musim ini.
Seperti diketahui, predikat MVP musim reguler IBL 2022 disandang oleh Abraham Damar Grahita yang memperkuat Prawira Bandung.
Sayangnya, Prawira Bandung tak mampu menembus partai final usai dikalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta dalam fase semifinal.
Sebelum Abraham Damar Grahita, tercatat ada lima sosok MVP lain yang tak mampu membawa timnya melaju hingga partai puncak. Berikut daftarnya:
MUSIM | MVP | KLUB ASAL | PARTAI FINAL |
2010-2011 | I Made Sudiadnyana | Garuda Bandung | Satria Muda vs CLS Knights |
2011-2012 | Yanuar Dwi Priasmoro | Bimasakti Nikko Steel Malang | Satria Muda vs Aspac Jakarta |
2013-2014 | Ponsianus Nyoman Indrawan | Pelita Jaya | Aspac Jakarta vs Satria Muda |
2017 | Gary Jacobs Jr. | NSH Jakarta | Pelita Jaya vs Satria Muda |
2021 | Jamarr Andre Johnson | Louvre Dewa United | Satria Muda vs Pelita Jaya |
2022 | Abraham Damar Grahita | Prawira Bandung | Pelita Jaya vs Satria Muda |
Abraham Damar Grahita yang jadi MVP musim reguler IBL 2020 sebenarnya juga tak tampil di partai final musim tersebut.
Akan tetapi, IBL 2020 memang tak menggelar laga final lantaran dihentikan di tengah jalan karena pandemi Covid-19.
Lagi pula, Abraham Damar Grahita pada saat itu memperkuat Indonesia Patriots yang statusnya "tim tamu" IBL 2020 sehingga diplot tak lolos ke playoff.
Berita Lainnya dari IBL 2022:
Skor 5: Daftar Pemain Debutan di Final IBL 2022
Skor 7: Fakta Jelang Playoff IBL 2022 Bergulir di Bandung