- NBA menjajaki kemungkinan untuk mengurangi masa karantina Covid-19 bagi para pebasket yang diduga terinfeksi.
- Banyak pihak menganggap karantina 10 hari dalam protokol kesehatan NBA terlalu berlebihan.
- Isu karantina Covid-19 ini masih digodok oleh pihak NBA dan Asosiasi Pemain.
SKOR.id - Kebijakan karantina 10 hari kepada pemain yang kontak dengan pasien positif Covid-19 telah mengganggu jadwal NBA 2021-2022.
Protokol ketat yang dilakukan manajemen NBA seolah menjadi bumerang karena tim-tim mengalami kekurangan pemain sehingga agenda pertandingan berantakan.
Brooklyn Nets dan Chicago Bulls menjadi dua tim paling menderita karena banyaknya pemain mereka yang dikarantina.
Nets bahkan terkena dampak signifikan, karena ada 10 pemain diisolasi. Bahkan, dua di antaranya merupakan tumpuan tim, James Harden dan Kevin Durant.
Padahal, pada Jumat (25/12/2021) atau Sabtu Pagi WIB, Nets dijadwalkan menghadapi LA Lakers pada NBA Christmas Games 2021.
Duel ini tentu ditunggu para fan NBA mengingat keduanya dibela oleh para pemain bintang.
Agar jadwal pertandingan tak lagi terganggu, NBA menjajaki kemungkinan untuk mengurangi masa karantina para pemain NBA yang kontak dengan pasien positif maupun yang positif Covid-19.
Saat ini, NBA sedang membicarakan hal ini dengan Asosiasi Pemain NBA (NBPA).
Jika kesepakatan terjadi, diharapkan para pemain yang saat ini masih dikarantina dapat kembali bermain.
Sebagai catatan, saat ini varian omicron memang sedang mengganas di dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS).
Namun, tingkat kematian akibat varian ini terbilang minim. Tak seperti varian delta yang dikenal ganas di banyak negara, termasuk Indonesia.
Antonio Conte Bersiap Reuni dengan Chelsea di Semifinal Piala Liga Inggris
Klik link untuk baca https://t.co/lrR7psmvq7— SKOR.id (@skorindonesia) December 23, 2021
Berita Basket Lainnya:
Komisioner NBA Tegaskan Kompetisi Tak Akan Dihentikan karena Badai Covid-19