5 Tim Terbaik Indonesia yang Kini Tak Lagi Eksis di IBL

Krisna Daneshwara

Editor:

  • Sepanjang sejarah liga basket Indonesia, sejak 1982, banyak klub yang datang dan pergi.
  • Beberapa klub legendaris seperti Aspac, CLS Knights, Indonesia Muda (IM), dan Bhineka tak lagi eksis di liga basket nasional.
  • Alasan mereka meninggalkan kompetisi pun berbeda-beda, mulai dari finansial hingga kendala aturan. 

SKOR.id - Sejak liga basket nasional dimulai pada 1982, ada banyak klub yang datang dan pergi dari kompetisi.

Misalnya saja Indonesia Muda. Penguasa era-era awal Kobatama ini sudah tak eksis di liga basket Indonesia yang kini dikenal dengan nama Indonesian Basketball League (IBL).

Sebaliknya, Satria Muda Pertamina Jakarta yang berstatus juara IBL 2021 baru muncul di kasta tertinggi kompetisi basket Indonesia pada Kobatama 1996.

Tercatat, ada beberapa klub legendaris yang kini tak lagi nongol di IBL. Berikut, 5 klub terbaik Indonesia yang sudah hilang dari kompetisi:

1. Aspac Jakarta

Bubarnya Aspac Jakarta baru-baru ini memang membuat para penggemar basket Indonesia layak bersedih.

Pasalnya, tim yang berdiri pada 1986 dengan nama ASABA tersebut adalah klub tersukses Indonesia dengan torehan 13 titel juara. 

Aspac, yang terakhir menggunakan nama Stapac Jakarta, awalnya hanya berniat vakum pada IBL 2020 karena banyak pemain yang pensiun maupun dipanggil Timnas Indonesia.

Namun, pada IBL 2021, tim milik Irawan Haryono ini kembali tak ikut berlaga. Bahkan, seluruh pemain mereka akhirnya memilih pindah ke klub lain.

2. Indonesia Muda Jakarta

Indonesia Muda (IM) Jakarta adalah klub yang sangat bersejarah. Mereka merupakan penguasa awal kompetisi Kobatama.

Kehebatan mereka di Kobatama mulai terkikis sejak lahirnya ASABA, tim yang kemudian dikenal sebagai Aspac Jakarta.

Sepanjang kiprahnya, IM tercatat menelurkan sejumlah pemain hebat. Ali Budimansyah dan Romy Chandra lahir dari klub ini.

Duet yang sering disebut sebagai Michael Jordan dan Scottie Pippen-nya Indonesia ini kemudian menjadi Dynamic Duo luar biasa saat membela Aspac.

IM perlahan mulai meninggalkan kompetisi pada IBL 2008. Pada tahun itu, mereka menjual lisensi tanding ke Muba Hangtuah.

Pada IBL 2008-2009, nama IM masih dipakai sehingga klub tersebut mengusung nama Muba Hangtuah IM Sumatera Selatan.

Barulah pada NBL Indonesia 2010-2011 nama IM sudah tak dipakai lagi. Kini, IM masih ada sebagai klub amatir yang membina pemain-pemain kelompok umur.

3. CLS Knights Surabaya

CLS Knights merupakan tim yang "layu" justru saat sedang mekar-mekarnya.

Tim yang bernama asli Cahaya Lestari Surabaya ini mulai menjadi penantang kuat juara pada NBL Indonesia 2010-2011.

Pada musim itu, mereka membuat kejutan dengan melaju ke final. Sayang, mereka kalah dari Satria Muda yang waktu itu sangat dominan.

Pada IBL 2016, mereka mencapai puncak kejayaan di tangan pelatih Wahyu Widayat Jati.

Dibela pemain naturalisasi, Jamarr Andre Johnson, CLS sukses meraih gelar juara liga basket Indonesia untuk kali pertama.

Setelah mencapai semifinal di IBL 2017, CLS justru mundur dari IBL. Penyebabnya, mereka tak mampu memenuhi regulasi IBL soal kewajiban berbentuk Perseroan Terbatas (PT).

Terlalu banyaknya orang yang berada di yayasan CLS membuat peralihan status ke PT tak mungkin dilakukan.

CLS pun sempat pindah ke ASEAN Basketball League (ABL) dan mengganti nama jadi CLS Knights Indonesia.

Mereka sukses meraih satu gelar pada musim 2018-2019. Setelah itu, Christopher Tanuwidjaja (Managing Director) mundur dan mengembalikan pengelolaan kepada yayasan.

Setelah era ABL, mereka sempat tampil pada Thailand Basketball Super League (TBSL) 2020 dengan nama BBM CLS Knights.

Sayangnya, TBSL 2020 harus berhenti di tengah jalan karena faktor pandemi. Setelah itu, CLS tak mengikuti turnamen apa pun dan berubah menjadi tim amatir.

4. Bhineka Solo

Bhineka Sritex Solo pernah menjadi tim yang disegani, terutama pada akhir era Kobatama.

Dibela salah satu pemain terbaik Indonesia, I Made "Lolik" Sudiadnyana, mereka menembus final Kobatama 1999 dan 2000.

Sayang, pada dua final tersebut mereka kalah dari Satria Muda dan Aspac. Hingga IBL 2005, mereka rutin masuk ke empat besar.

Kemunduran Bhineka dimulai pada 2006 setelah Sritex sebagai sponsor utama menarik dukungannya.

Alhasil, pada IBL 2009, lisensi mereka dijual ke Stadium Jakarta yang ingin naik status dari tim amatir ke profesional. Pada IBL 2009, klub masih bernama Bhineka Stadium Jakarta.

Barulah pada NBL Indonesia 2010-2011, nama Bhineka benar-benar hilang dari peredaran.

5. Stadium Jakarta

Stadium Jakarta pun akhirnya ikut-ikutan hilang dari percaturan basket Tanah Air.

Keputusan IBL yang tak memberikan subsidi mereka selama 2,5 musim menjadi penyebab mereka mundur pada IBL 2017.

Namun, pemilik Stadium, Darmawan Rahardja, tak serta merta mundur dari basket.

Ia pun akhirnya membantu Irawan Haryono mendanai Aspac Jakarta. Hal inilah yang membuat pada IBL 2017, Aspac kedatangan eksodus pemain Stadium.

Pada IBL 2017, tim masih memakai nama Aspac sebelum pada IBL 2017-2018 namanya diubah menjadi Stapac Jakarta.

Stapac merupakan penggabungan nama dari Stadium-Aspac. Kolaborasi Darmawan Rahardja dan Irawan Haryono ini sukses menghasilkan gelar juara IBL 2018-2019.

Sayangnya, setelah juara IBL, Stapac mundur dari IBL 2020 karena banyaknya pemain yang dipanggil Timnas dan pensiun.

Beberapa waktu lalu, Irawan Haryono alias Kim Hong mengumumkan pembubaran tim melalui sebuah video perpisahan.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor.id (@skorindonesia)

Berita Basket Lainnya:

5 Pemain Terbaik Sepanjang Masa Aspac Jakarta

Fictor Roring Kenang Rivalitas Satria Muda vs Aspac Jakarta, El Clasico Basket Indonesia

Source: Skor.id

RELATED STORIES

Tunggu Pekerjaan di Prawira Bandung, David Singleton Latih Klub Kanada

Tunggu Pekerjaan di Prawira Bandung, David Singleton Latih Klub Kanada

David SIngleton untuk sementara melatih di klub Kanada, Fraser Valley Bandit sebelum nantinya bekerja sebagai pelatih Prawira bandung

Proyeksi Jadwal Tip-off IBL 2022, 2 Tanggal Sudah Dipilih

Manajemen IBL telah menentukan rencana untuk gelaran IBL 2022.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Antonio Conte (tengah) merupakan pelatih tercepat dalam meraih kemenangan ke-150 di Liga Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Antonio Conte Pelatih Tercepat yang Meraih 150 Kemenangan di Liga Italia

Antonio Conte meraih kemenangan ke-150 sebagai pelatih di Liga Italia ketika membawa Napoli menang atas Genoa, pekan lalu.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 14:16

NBA Christmas games

Basketball

NBA Christmas Games 2024 Sajikan Duel Klasik Golden State Warrios Vs LA Lakers

NBA Christmas Games 2024 menggelar lima pertandingan, salah satunya adalah Golden State Warrios melawan LA Lakers.

Arin Nabila | 23 Dec, 13:57

Inter Milan vs Como 1907. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 12:18

Liga TopSkor

Ikut TC Timnas U-20 Indonesia, Evandra Dapat Pesan dari Nova Arianto

Terdapat 13 Alumni Liga TopSkor yang mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 11:31

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Jordi Amat Absen, Brisbane Roar Kalah Tanpa Rafael Struick

Jordi Amat tidak masuk DSP ketika Johor Darul Takzim pesta gol ke gawang Kuala Lumpur City.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 10:08

persija vs pss

Liga 1

Parade Foto: Hat-trick Gustavo Almeida Bawa Persija Taklukkan PSS Sleman di JIS

Deretan momen dalam kemenangan Persija Jakarta atas PSS Sleman di pekan ke-16 Liga 1 2024-2025, Sabtu (21/12/2024).

Teguh Kurniawan | 23 Dec, 09:50

Petinju Tyson Fury

Other Sports

Petinju Tyson Fury Isyaratkan Pensiun Usai Takluk dari Oleksandr Usyk

Setelah dua kali kalah dari Oleksandr Usyk, satu-satunya pertarungan yang tersisa untuk Tyson Fury adalah melawan Anthony Joshua.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 08:38

Liga Inggris 2024-2025. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Liga Inggris 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Berikut ini jadwal, hasil, dan klasemen, serta profil klub lengkap Liga Inggris 2024-2025 yang akan diupdate sepanjang musim bergulir.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 08:30

La Liga 2024-2025 (Liga Spanyol). (Hendy Andika/Skor.id).

La Liga

La Liga 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Berikut ini jadwal lengkap, hasil, dan klasemen La Liga (Liga Spanyol) musim 2024-2025.

Pradipta Indra Kumara | 23 Dec, 08:09

pemain indonesia di eropa

National

Rapor Pemain Indonesia di Eropa: Jay Idzes dan Thom Haye Tuai Kemenangan Penting

Berikut rapor para pemain Indonesia yang berkiprah di Eropa pada pekan lalu.

Rais Adnan | 23 Dec, 08:00

Load More Articles