- Banyak legenda NBA yang belum merasakan cincin juara di jari manisnya.
- Namun, ada juga pemain spesialis cadangan yang punya lebih dari satu cincin juara.
- Skor Indonesia merangkum lima pebasket cadangan paling mujur di sejarah NBA.
SKOR.id - Beberapa legenda basket NBA dikenang karena kemampuannya meski belum pernah mencicipi gelar juara.
Nama besar seperti Charles Barkley, Steve Nash, Patrick Ewing, Allen Iverson, hingga Karl Malone menjadi idola meski tanpa meraih satupun cincin juara hingga akhir kariernya.
Namun, beberapa pemain lain justru punya "hoki" yang lebih besar.
Beberapa pebasket spesialis pemain cadangan tercatat memiliki 2 sampai 3 cincin juara. Padahal, mereka tak banyak bermain dan tak banyak dikenal.
Skor Indonesia merangkum 6 pemain spesialis cadangan di NBA yang memiliki lebih dari satu cincin juara sepanjang kariernya:
Adam Morrison - 2009 & 2010 Los Angeles Lakers
Dua musim bersama LA Lakers menjadi kenangan manis bagi Adam Morrison.
Morrison datang dari Charlotte Bobcats, bergabung dengan salah satu skuad terbaik Lakers yang diisi Kobe Bryant, Pau Gasol, dan Lamar Odom.
Adam Morrison menjadi bagian dari gelar back-to-back champions yang diraih Lakers pada 2008-2009 dan 2009-2010, dengan statistik yang "mencengangkan."
Pada musim pertamanya, Adam Morrison mencatatkan 5,5 minutes per gim dengan tampil di 8 laga. Ia mencatatkan 1,3 poin per gim untuk mendapatkan cincin juara pertamanya.
Performa Adam Morrison lalu hampir tak berubah pada musim 2009-2010. Ia mendapat 7,8 menit per gim pada musim tersebut dan turun 31 kali dari bangku cadangan. Sebagai seorang Forward, Ia hanya mencetak 2,4 poin per gim sepanjang musim.
Luke Walton - 2009 & 2010 Los Angeles Lakers
Selain Adam Morrison, La Lakers juga punya pemain cadangan nan beruntung bernama Luke Walton.
Berbeda dengan Morrison, Walton menjadi bagian dari Lakers cukup lama, sejak 2003-2004 hingga 2010-2011.
Luke Walton bersama Adam Morrison menjadi bagian dari gelar juara Lakers pada 2008-2009 dan 2009-2010.
Walton masuk beberapa kali sebagai starter pada musim 2008-2009, 34 dari 65 gim, dan mencatatkan 5 poin per gim sepanjang musim.
Namun, waktu bermain Walton turun drastis pada 2009-2010 dengan hanya mencatatkan 29 pertandingan dan 2,4 poin per im sepanjang musim.
Luke Walton sempat kembali ke LA Lakers usai pensiun sebagai pelatih sejak 2016 hingga 2019. Namun, Ia dipecat pada akhir masa jabatannya sebelum pindah ke Sacramento Kings.
DJ Mbenga - 2009 & 2010 Los Angeles Lakers
Mbenga with the double Mblock ???????? #BestOfLakersWolves pic.twitter.com/yYrbnN7Nx6— Los Angeles Lakers (@Lakers) April 12, 2020
Angkatan pemain cadangan yang "menebeng" juara di Lakers pada 2009 dan 2010 belum habis. Masih ada nama Didier Ilunga-Mbenga, atau dikenal dengan DJ Mbenga.
Mbenga masuk ke Lakers sebagai Center dari Golden State Warriors pada 2007-2008. Pada musim pertamanya di LA Lakers, Mbenga bermain dalam 26 laga (7,5 menit per gim) dan mencatatkan 2,5 poin per gim.
Berada di belakang bayangan Pau Gasol, menit bermain Mbenga tak banyak berubah. Pada musim juara 2008-2009, sang pemain mencatatkan 7,9 menit per gim dan mencatatkan 2,7 poin per gim.
Pada musim 2009-2010, Mbenga dua kali masuk sebagai starter dari 49 laga yang Ia lakoni. Namun, musim tersebut menjadi musim terakhirnya di Lakers sebelum pindah ke New Orelans Hornets pada 2010-2011.
Matt Bonner - 2007 & 2014 San Antonio Spurs
The Red Rocket is officially back!
Spurs re-sign Matt Bonner » https://t.co/pUCm3wjdTS pic.twitter.com/Htpqy8Fqt4— San Antonio Spurs (@spurs) July 15, 2015
Matt Bonner mendapat dua cincin juara spesial dari Spurs. Pasalnya, kedua cincin ini didapat dalam rentang waktu tujuh tahun!
Cincin pertama didapat Bonner pada musim pertama di Spurs. Bonner pindah dari Toronto Raptors dan langsung meraih juara dengan hanya bermain 56 kali dari bangku cadangan (11,7 menit per gim) dan 4,9 poin per gim.
Bonner lalu melanjutkan perannya sebagai pemain pelapis, meski sempat menjadi pilihan utama pada 2008-2009 meski Spurs akhirnya tersingkir di putara pertama Playoff.
Matt Bonner lalu tetap dipertahankan Gregg Popovich di skuad hingga meraih gelar kedua pada 2013-2014.
Bermain di samping Kawhi Leonard, Manu Ginobili, Tim Duncan, dan Tony Parker, Bonner harus berebut tempat dengan Boris Diaw dan Marco Belineli.
Bonner mencatatkan turun dalam 61 laga dari bangku cadangan dan mencetak rerata 3,2 poin per gim.
Mark Madsen - 2001 & 2002 Los Angeles Lakers
Warmest thoughts and prayers with Vanessa and daughters Natalia, Bianka, & Capri. Deepest condolences. Kobe treated me like a brother. He demanded the best. He taught how to overcome anything no matter the adversity. Your legacy lives 4ever. I love you dear friend. Rest in peace. pic.twitter.com/EHFUg1705f— Mark Madsen (@madsen_mark) January 26, 2020
Sosok Mark Madsen sempat dielu-elukan saat didraft oleh LA Lakers pada 2000-2001 dari Stanford.
Namun, pemain yang kerap bermain sebagai power forward ini hanya menjadi pemain bayangan di Lakers pada dua musim awal sebagai penghangat bangu cadangan.
Madsen mencatatkan 9,2 menit per gim pada musim pertama dan 11 menit per gim pada musim keduanya.
Namun, kesempatan bermain bersama Kobe Bryant, Shaquille O'Neal, dan Ron Harper membawanya mengoleksi dua cincin juara.
Mark Madsen sempat dipercaya di skuad utama Lakers pada musim 2002-2003 dengan 22 kali menjadi starter. Namun, catatan produktivitas terbaiknya mentok di 3,2 poin per gim, lalu Ia pindah ke Minnesota Timberwolves pada musim 2003-2004.
James Jones - Miami Heat 2012 & 2013, Cleveland Cavaliers 2016
Jika pada empat pemain sebelumnya Kobe Bryant punya peran penting untuk menyumbang cincin, cerita berbeda tercatat dalam karier James Jones.
James Jones mengumpulkan tiga cincin juara NBA bersama Miami Heat (2012, 2013) dan Cleveland Cavaliers (2016) bersama LeBron James.
Jones bermain sejak musim 2003-2004, mengawali kariernya di NBA bersama Indiana Pacers. Musim 2008-2019, Ia bergabung dengan Miami Heat.
Diplot sebagai small forward, Jones hanya bermain 31 kali sebagai starter selama enam musim. Beruntung, Ia menjadi bagian dari tim juara pada dua musim terakhirnya di Heat dengan LeBron James sebagai ace.
Langkah karier membawa Jones kembali setim dengan LeBron di Cleveland Cavaliers. Masih tetap menjadi penghangat bangku cadangan, Jones berhasil menyabet gelar juara ketiga pada 2015-2016, sebelum memutuskan pensiun.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Atlet fokus saja dengan performanya, atau Atlet harus sensitif dengan isu-isu di sekitarnya?https://t.co/Xyl0RES990— SKOR Indonesia (@skorindonesia) March 2, 2021
Berita basket Lainnya:
FIBA Hall of Fame: David Robinson, Angkatan Laut Andalan San Antonio Spurs
FIBA Hall of Fame: Alexander Belov, Pemain Terbaik Uni Soviet yang Penuh Skandal