- Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS menyebut kecelakaan Kobe Bryant tahun lalu dikarenakan sang pilot.
- Pilot Ara Zobayan dianggap mengambil keputusan yang keliru ketika menerbangkan helikopter nahas tersebut.
- Federasi Penerbangan (FAA) akan melakukan peninjaun lebih lanjut mengenai temuan NTSB.
SKOR.id - Kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant dan delapan penumpang lain pada Januari tahun lalu memasuki babak baru.
Pada Selasa (9/2/2021), Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengumumkan temuan adanya human error dalam kecelakaan nahas tersebut.
Pilot Ara Zobayan, yang juga menjadi korban tewas, dianggap mengambil keputusan yang salah ketika terbang pada 26 Januari 2020.
Dilansir dari Reuters, NTSB menyebut bahwa Ara Zobayan mengambil keputusan salah ketika memilih terbang dalam kondisi cuaca yang inkonsisten.
Dengan kondisi tidak stabil tersebut, helikopter pun akhirnya hilang kendali dan jatuh di area pegunungan di Calabasas, California, Amerika Serikat.
Dalam laporan NTSB, Zobayan mengatakan kepada menara pengawas lalu lintas udara bahwa helikopternya tengah memanjat keluar dari awan padahal kenyataannya mereka tengah terjun sebelum akhirnya jatuh di lereng bukit.
NTSB kemudian menuduh perusahan penyedia layanan helikopter Express Helicopter sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab karena lalai dalam meninjau dan mengawasi manajemen keselamatan jasa mereka.
Ketua NTSB Robert Sumwalt mengatakan bahwa helikopter, dan kendaraan udara pada umumnya, seharusnya tidak terbang ke arah awan yang tentu akan membahayakan seluruh penumpang.
"Sayang sekali, kami terus melihat bahwa isu yang sama inilah yang memengaruhi pengambilan keputusan yang keliru di antara para pilot berpengalaman sekalipun," tutur Robert Sumwalt.
"Jika saja sang pilot tidak dalam tekanan yang menempatkannya dalam situasi harus melanjutkkan penerbangan dalam kondisi cuaca tersebut mungkin saja kecelakaan tersebut tidak akan pernah terjadi."
NTSB pun mendesak Federasi Penerbangan (FAA) untuk mengadakan pelatihan dengan simulator mengenai prosedur dalam merespons perubahan cuaca secara tiba-tiba.
Selain itu, NTSB juga meminta FAA untuk memasang alat perekam data penerbangan di seluruh armada helikopter sewaan.
Menanggapi desakan NTSB, FAA mengaku akan melakukan peninjauan agar seluruh perusahaan penyewaan kendaraan udara memiliki alat semacam itu.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Red Bull Racing Pamer Tempat Latihan Esport https://t.co/5G2m7srRig— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 10, 2021
Berita Kobe Bryant Lainnya:
Cetak 22 Poin, LeBron James Belum Mampu Lampaui Rekor Kobe Bryant
Vanessa Bryant Ingin Fan Lebih Mudah Beli Sepatu Nike Kobe Series