- Abraham Damar Grahita jadi salah satu pemain vital di timnas basket Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
- Lester Prosper dan Brandon Jawato dianggap berhasil mengangkat permainan timnas basket Indonesia.
- Skor.id melakukan wawancara ekslusif bersama Abraham Damar terkait persiapannya jelang lanjutan kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
SKOR.id - Abraham Damar Grahita merupakan salah satu pemain penting di tim nasional basket Indonesia dalam kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
Jika dilihat berdasarkan statistik pemain di FIBA basketball Asia 2021, Abraham Damar Grahita ada di urutan kelima atau terbaik dari Indonesia.
Pemain yang berposisi sebagai shooting guard di timnas basket Indonesia itu jadi salah satu pilar dalam kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
Masuk skuad utama timnas Indonesia dalam tiga laga kualifikasi FIBA Asia 2021, pebasket 25 tahun itu mampu mencatat 64 poin.
Dengan kata lain, pemain Prawira Bandung itu mencetak 21,3 poin per gim (PPG) untuk timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
Skor.id berkesempatan mewawancarai Abraham Damar Grahita jelang tiga laga terakhir kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
Ya, Indonesia masih akan menghadapi Korea Selatan (19 Februari 2021), Filipina (20 Februari 2021), dan Thailand (22/2/2021).
Menurutnya, keberadaan Lester Prosper dan Brandon Jawato dalam timnas basket Indonesia membawa pengaruh besar.
Berikut petikan wawancara Skor.id bersama Abraham Damar Grahita:
Bagaimana persiapan jelang lanjutan kualifikasi FIBA Asia 2021?
Enggak ada persiapan tersendiri (khusus), lagian IBL juga masih ditunda. Jadi hanya latihan bersama tim untuk jaga kondisi.
Dari tiga lawan yang berikutnya di kualifikasi FIBA Asia 2021, Korea Selatan, Filipina, dan Thailand, siapa yang patut diwaspadai?
Semua tim patut di waspadai karena ini pertandingan internasional dan Indonesia bukan tim (di) 10 besar atau unggulan. Jadi, kami enggak ada hak untuk memilah lawan yang harus di waspadai karena semua sulit.
Ada target pribadi pada Kualifikasi FIBA Asia 2021?
Tidak ada, semua target ada di tim karena (kepentingan) tim lebih besar daripada pemain. Sebagai seorang pemain profesional sudah kewajiban saya melakukan yang terbaik di setiap pertandingan.
Bagaimana tanggapan soal jadi salah satu pemain Indonesia yang masuk statistik terbaik FIBA Asia...
Kembali lagi, saya bermain untuk tim. Jadi kalau memang masuk statistik pemain FIBA sebagai pebasket Indonesia yang terbaik, itu bukan sesuatu yang harus diagungkan. Saya hanya anggap itu sebagai bonus.
Kapan timnas berkumpul lagi untuk persiapan FIBA, melihat pandemi Covid-19 masih berlanjut?
Belum tahu kapan berkumpul bersama timnas lagi karena saat ini masih PPKM. Mungkin kabar ini akan bisa terjawab setelah PPKM.
Dengan masuknya Lester Prosper dan Brandon Jawato, adakah perbedaan dalam timnas basket indonesia?
(Mereka) sangat membantu dari segi kekuatan timnas basket Indonesia. Dilihat dari hasil saja sudah kelihatan. Ketika mereka bermain, kami menang dan ketika (mereka) tidak bermain, kami kalah. Mereka bisa mendorong pemain (lain) untuk naik level.
Bagaimana pendapat Anda terkait perbandingan protokol kesehatan yang diterapkan FIBA dan IBL?
Saya rasa, protokol IBL jauh lebih ketat daripada FIBA. Contoh kecilnya, kalau di tim IBL ada yang Covid-19, langsung di-suspend. Sedangkan kalau di FIBA, tidak.
Kemudian saat pertandingan, FIBA hanya mensyaratkan satu kali test covid-19 sudah bisa main, kalau IBL lebih ketat.
Jadi, menurut saya, protokol IBL sudah sangat baik tapi karena terbentur kebijakan pemerintah jadi ditunda. Sebagai warga negara yang baik, (kami) bisa apa...
Indonesia akan jadi tuan rumah FIBA 2021, apakah ada beban tersendiri?
Tidak. Menurut saya, malah enak (karena akan) banyak penonton. Lebih nyaman, harusnya lebih percaya diri. Kemudian fasilitas-fasilitas yang diberikan pasti lebih enak.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Khabib Nurmagomedov mengakui satu dosa yang Ia lakukan pada pertarungan melawan Conor McGregor tahun 2018 lalu.https://t.co/vq9VYxWHxM— SKOR Indonesia (@skorindonesia) January 23, 2021
Baca wawancara lainnya:
Wawancara Eksklusif Kelly Purwanto: Saya Belum Memikirkan Pensiun
Wawancara Eksklusif Govinda Julian Saputra: Kelemahan Pelatih Timnas Basket Indonesia Cuma Satu