- IBL 2021 sepertinya bakal tanpa pemain asing demi membantu finansial klub yang kena terpaan pandemi Covid-19.
- Namun, Louvre Surabaya menyatakan, bermain tanpa pemain asing tak akan membantu keuangan klub.
- Sebab faktanya, banyak pemain lokal yang gajinya lebih tinggi dari pemain asing, bayaran untuk pebasket impor pun mendapat subsidi dari IBL.
SKOR.id - Indonesian Basketball League (IBL) 2021 tampaknya bakal berjalan tanpa pemain asing.
Selain prosedur masuk yang masih sulit, ditiadakannya pemain asing juga bertujuan menghemat keuangan klub yang baru saja hancur-hancuran akibat pandemi Covid-19.
Namun, konsep tanpa pemain asing dinilai tidak efektif untuk menghemat keuangan klub. Hal ini diungkapkan CEO Louvre Surabaya, Erick Herlangga.
Sosok yang juga bos perhotelan ini mengatakannya via instastory Louvre Surabaya, Rabu (11/11/20).
Menurut Erick, ini tidak efektif karena faktanya banyak pemain lokal yang gajinya berada di atas pemain asing.
Pemain asing di IBL paling mahal digaji 3.000 dolar (sekitar Rp 42,2 juta) per bulan. Sedangkan beberapa bintang besar IBL memiliki bayaran lebih dari itu.
Belum lagi, untuk membayar pemain asing, klub-klub mendapatkan subsidi sebesar Rp 250 juta dari pengelola liga.
"Tujuan tidak adanya pemain asing pada IBL 2021 adalah membantu klub secara finansial sebagai imbas dari Covid-19," ujar Erick Herlangga.
"Tetapi faktanya, banyak pemain lokal yang gajinya lebih besar ketimbang pemain asing," Erick Herlangga mengungkapkan.
Jadi logikanya, jika diperkuat pemain asing, pengeluaran klub cenderung bisa lebih ditekan dibanding bila memakai full pemain lokal.
Oleh karena itu, Erick Herlangga berharap, manajemen IBL tetap mementaskan IBL 2021 dengan pebasket-pebasket impor.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Basket lainnya: