- Melihat perkembangan yang ada di Indonesia saat ini, sulit rasanya lanjutan IBL 2020 bisa dilaksanakan dengan penonton.
- Dalam protokol kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kompetisi olahraga profesional harus digelar tanpa penonton.
- Untuk itu, manajemen IBL akan berkoordinasi dengan sponsor demi membahas hal ini.
SKOR.id – Melihat perkembangan Covid-19 di Tanah Air, lanjutan kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2020 sepertinya cukup sulit digelar dengan penonton.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sebenarnya sudah mengizinkan kompetisi olahraga profesional kembali berjalan dengan syarat mematuhi protokol kesehatan.
Salah satu aturan dalam protokol tersebut adalah menggelar pertandingan di arena tertutup alias tanpa penonton.
Baca Juga: Manajemen IBL Tuntaskan Refund Seri VII dan VIII
Pihak IBL pun terus melakukan pembahasan internal terkait protokol kesehatan tersebut.
Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan sponsor terkait aturan laga tanpa penonton.
“Pertandingan tanpa penonton sudah menjadi arahan dari pemerintah. Dengan demikian, kami akan berbicara dulu kepada pihak terkait, terutama sponsor,” kata Junas Miradiarsyah.
Pada April lalu, Junas Miradiarsyah sempat mengatakan sulit bagi IBL menggelar pertandingan di arena tertutup. Sebab, hal itu akan merugikan sponsor.
Apalagi, pihak sponsor memberi uang ke IBL dengan tujuan bisa berpromosi di pertandingan basket yang ditonton oleh banyak orang.
Sementara itu, IBL belum tentu kembali menggulirkan liga meski sudah menentukan format kelanjutan kompetisi. Sebab, mereka masih ingin melihat kondisi Indonesia hingga Juni.
Kini, Junas dan jajarannya sedang berkejaran dengan waktu dalam menentukan kelanjutan kompetisi IBL 2020 karena juga berkaitan dengan persiapan tim peserta.
Pasalnya, para pemain masing-masing tim kontestan IBL sudah cukup lama tak melantai. Mereka memerlukan persiapan dengan waktu yang cukup panjang.
Hal lain yang menjadi pikiran IBL adalah masalah pemain asing. Sampai sekarang, para pebasket impor masih berada di negara masing-masing.
Hampir semua pemain tersebut berasal dari Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara dengan jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak di dunia.
Baca Juga: Kalahkan Abraham Wenas, Gunawan Juara IBL eSports Competion 2020 Periode Dua
Menurut Junas Miradiarsyah, IBL akan lebih dulu memastikan kondisi pemain asing di negara masing-masing.
Jika telah mendapatkan izin pergi ke Indonesia, mereka tentu harus melalui masa karantina setibanya di Tanah Air.
“Idealnya, paling lambat para pemain asing sudah bisa berlatih di klub masing-masing sejak Agustus,” Junas Miradiarsyah mengakhiri.