- Pelatih Milwaukee Bucks, Mike Budenholzer, mengaku mengisi waktu karantina mandiri dari Covid-19 dengan menonton Game of Thrones.
- Selain Game of Thrones, pelatih 50 tahun tersebut juga menikmati serial Yellowstone dan Ozark.
- Namun, Budenholzer mengaku tetap siaga jika sewaktu-waktu NBA kembali digelar setelah Covid-19 mereda.
SKOR.id - Pelatih Milwaukee Bucks, Mike Budenholzer, mengaku mengisi waktu karantina mandiri dari Covid-19 dengan menonton Game of Thrones.
Dalam wawancara dengan ESPN, Mike Budenholzer mengatakan lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga setelah NBA ditangguhkan bulan lalu.
Selain menghabiskan waktu bersama istri dan empat anaknya, Budenholzer juga menikmati siaran acara televisi secara streaming.
Baca Juga: Bos Dallas Mavericks Sebut Kelanjutan NBA Tergantung Ahli Kesehatan
Ada beberapa acara televisi favoritnya mengisi waktu karantina. Salah satunya adalah serial Game of Thrones yang disiarkan oleh HBO.
Serial fantasi dengan delapan musim tersebut menemani Budenholzer rehat dari kesibukan melatih Milwaukee Bucks.
Selain Game of Thrones, pelatih berusia 50 tahun itu juga menikmati serial Yellowstone dan Ozark.
Meskipun demikian, Budenholzer mengaku tetap siaga jika sewaktu-waktu NBA kembali digelar setelah Covid-19 mereda.
Baca Juga: Mengenal Simone Biles, Atlet Putri Terbaik Laureus Award 2020
Untuk itu ia mengingatkan seluruh pemain di timnya agar tetap latihan dan menjaga kebugaran tubuh.
Sebab sebelum NBA ditangguhkan, tim asuhannya menduduki peringkat teratas baik di wilayah timur maupun secara keseluruhan klub.
Budenholzer sendiri selalu menyempatkan waktu untuk menganalisis video pertandingan NBA anak didiknya untuk menyusun strategi anyar.
"Kata bijak dalam basket. Saya bisa katakan kami sedang menggali lebih dalam potensi lawan di babak play-off. Tidak hanya saat babak pertama tapi keseluruhan wilayah timur juga," ujar Budenholzer.
Setelah penangguhan pertandingan pada 12 Maret 2020, NBA belum memberikan sinyal kapan kompetisi antarklub bola basket paling populer di dunia itu akan dilanjutkan.
Kondisi tersebut dikarenakan penyebaran Covid-19 belum kunjung menunjukkan penurunan. Bahkan Amerika Serikat justru menjadi episentrum baru penyebaran virus saluran pernapasan tersebut.