- Red Bull Racing melakukan pengurangan karyawan untuk menghadapi F1 2023.
- 154 orang diberhentikan dari Red Bull Racing dan Red Bull Technologies antara tahun 2020 dan 2021.
- Hal ini dilakukan tim balap asal Austria itu agar tak lagi terkena pelanggaran budget cap F1.
SKOR.id - Red Bull Racing dilaporkan akan menghadapi kompetisi Formula 1 (F1) 2023 dengan tenaga kerja lebih sedikit dibandingkan tim yang lain.
Hal ini dilakukan agar tim balap asal Austria itu agar tak lagi terkena pelanggaran aturan batasan anggaran atau budget cap F1.
Red Bull dinyatakan bersalah oleh FIA karena terbukti melanggar batas anggaran untuk musim 2021.
Atas skandal tersebut, tim yang dipimpin oleh Christian Horner itu dijatuhi denda Rp108 miliar dan pengurangan tes aerodinamika sebanyak 10%.
Menurut laporan Motorsport, 154 orang diberhentikan dari Red Bull Racing dan Red Bull Technologies antara tahun 2020 dan 2021. Namun, mereka tidak semuanya bekerja untuk tim di F1.
Sementara itu dari kubu rival, Mercedes memiliki 300 karyawan lebih banyak daripada Red Bull karena mendapat gaji lebih rendah.
Seorang karyawan Red Bull dibayar rata-rata 173 ribu dolar AS (setara Rp2,6 miliar) pada tahun 2021. Sedangkan karyawan Mercedes dibayar rata-rata (Rp2,06 milar).
Terkait batasan anggaran atau budget cap untuk F1 2023, FIA mengizinkan tim F1 menghabiskan 135 juta dolar AS (setara Rp2,04 triliun) dalam satu musim.
Jumlah tersebut berkurang 5 juta dolar AS dibandingkan pada tahun 2022.
Tiga karyawan berpenghasilan tertinggi di setiap tim tidak termasuk dalam anggaran. Diikuti oleh gaji pembalap F1 yang juga tidak masuk dalam budget cap.
Sementara itu, Formula 1 akan memulai musim terpanjangnya ketika F1 2023 mulai bergulir pada bulan Maret di Bahrain.
Musim 2023 akan terdiri dari 24 seri, yakni terbanyak dalam sejarah ajang balap jet darat tersebut.
Selain itu mulai tahun depan, F1 akan menggelar enam sprint race setelah hanya menggelar tiga sprint race pada dua musim terakhir.
Baca Berita F1 Lainnya:
Red Bull Racing Rekrut Daniel Ricciardo Karena Alasan Nyeleneh
Red Bull Racing Yakin Max Verstappen Masih Bisa Berkembang di F1 2023