- Max Verstappen menjalani musim yang luar biasa pada F1 2022 dengan menyabet rekor 15 kemenangan.
- GP Belgia menjadi balapan terbaik bintang Red Bull Racing tersebut musim ini.
- Sedangkan predikat balapan terburuk jatuh pada GP Singapura.
SKOR.id - Rekor mencengangkan ditorehkan Max Verstappen pada Formula 1 (F1) 2022.
Pembalap Red Bull Racing tersebut membukukan 15 kemenangan dalam semusim, yang menjadi rekor baru sepanjang sejarah F1, untuk mengamankan gelar juara dunia keduanya.
Di usia baru 25 tahun, Verstappen telah menorehkan 35 kemenangan. Ia berpeluang besar melampaui rekor kemenangan Ayrton Senna (41) pada musim depan.
Dilansir dari Speedweek, Verstappen angkat bicara soal balapan terbaik dan terburuknya sepanjang musim ini.
GP Belgia, di mana dirinya tampil dominan sepanjang akhir pekan balapan, menjadi yang paling diingat oleh sang pembalap.
"GP Belgia unik. Saya tidak pernah merasakan mobil yang lebih baik. Saya juga mendominasi dengan luar biasa," tuturnya.
"Semua berjalan lancar sejak sesi latihan pertama. Kami sudah tahu dari awal kalau kami akan dihukum karena memakai komponen mesin anyar."
"Bahkan, meski start dari posisi ke-14, saya masih sangat tenang. Saya tahu, kalau saya bisa selamat dari lap pertama, saya bisa menang."
"Jujur, kepercayaan diri semacam ini sangat jarang saya alami," ujar pembalap berjuluk Mad Max tersebut.
View this post on Instagram
Sementara itu, predikat balapan terburuk jatuh pada GP Singapura, ketika dirinya "hanya" mampu finis di urutan ketujuh.
"Ada beberapa balapan yang membuat kecewa. Monte Carlo (GP Monako) dan Silverstone (GP Inggris) contohnya," kata Verstappen.
"Tapi, kalau harus memilih, saya akan mengatakan Singapura balapan terburuk saya. Bahkan, akhir pekan terburuk saya."
"Kalau di Belgia semua berjalan baik sejak sesi pertama, di Singapura semua berantakan sejak sesi pertama."
"Setelannya tidak berjalan baik pada hari Jumat. Sedangkan di sesi kualifikasi, bensinnya tidak cukup sehingga saya harus menyetop lap saya."
"Di balapan, saya hanya finis di urutan ketujuh. Itu adalah akhir pekan balapan ketika semuanya tidak bekerja. Saya akan sangat senang bisa melupakan GP Singapura 2022," pungkasnya.
Berita Formula 1 lainnya:
Mulai Tahun Depan, Pembalap F1 Harus Izin Jika Ingin Beropini Soal Politik
Ini Dua Tim yang Berpotensi Merekrut Mick Schumacher pada F1 2024
Mengintip Jam Tertipis di Dunia Milik 2 Pembalap F1 dari Ferrari