- Max Verstappen menegaskan tak butuh pembalap F1 lain untuk mengangkatnya ke level lebih tinggi.
- Jawaban itu diberikan juara dunia 2021 dan 2022 itu saat ditanya apakah duel dengan Lewis Hamilton meningkatkan performanya.
- Performa Verstappen sendiri terbilang stabil dalam dua musim terakhir.
SKOR.id – Tidak ada yang meragukan kapasitas dan kemampuan Max Verstappen sejak kali pertama turun di Kejuaraan Dunia Formula 1 pada musim 2015. Setelah resmi ditarik ke Tim Oracle Red Bull Racing pada GP Spanyol 2016, performanya terus menanjak.
Langsung menang saat kali pertama membela Red Bull di Circuit de Barcelona-Catalunya (juga pertama sepanjang kariernya di F1), enam tahun lalu, Verstappen sudah mengoleksi 33 kemenangan yang terakhir dibuatnya di Meksiko, akhir bulan lalu.
Berbagai rekor sudah dibuat pembalap berdarah Belanda-Belgia tersebut, termasuk jumlah kemenangan terbanyak dalam semusim – 14 kali – dan jumlah poin terbanyak yang semua dibuat tahun ini, saat seri F1 2022 menyisakan dua balapan.
Dengan usia yang baru 25 tahun, banyak yang percaya Verstappen mampu memecahkan banyak rekor lagi milik sejumlah legenda F1 seperti Michael Schumacher dan Lewis Hamilton.
Verstappen sudah memastikan gelar juara dunia keduanya secara beruntun saat memenangi F1 GP Jepang di Sirkuit Suzuka pada 9 Oktober lalu. Melihat saat itu masih ada empat balapan tersisa, banyak yang menilai Verstappen terlalu dominan atas rival terberatnya dari Scuderia Ferrari, Charles Leclerc.
Menjelang GP Brasil dan GP Abu Dhabi, peringkat kedua justru ditempati rekan setim Verstappen sendiri, Sergio Perez. Pembalap Meksiko itu hanya unggul lima poin atas Leclerc.
Persaingan F1 2022 ini memang tidak sesengit musim 2021 lalu, saat Verstappen harus berduel sangat ketat dengan Hamilton sehingga gelar juara dunia harus ditentukan sampai balapan penutup di Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Semua tahu, musim lalu Hamilton – juara dunia F1 tujuh kali: 2008, 2014, 2015, 2017-2020 – dari Tim Mercedes-AMG Petronas F1 kalah secara kontroversial pada GP Abu Dhabi sehingga gagal merebut gelar kedelapan.
Balapan kontroversial di Yas Marina itu sendiri berujung pada pemecatan Race Director F1 FIA Michael Masi. Kendati begitu, gelar juara dunia F1 2021 tetap menjadi milik Verstappen.
Sejumlah manuver keras, senggolan berujung Did Not Finish (DNF), insiden, hingga perang di antara pemimpin tim, mewarnai duel Verstappen melawan Hamilton pada F1 2021 lalu. Hal itu tidak begitu terlihat musim ini, saat Verstappen menghadapi Leclerc dan Tim Ferrari.
Pun demikian, Verstappen membantah bila perlawanan sengit Hamilton pada musim 2021 telah mendongkrak level performanya hingga seperti sekarang.
“Tentu saja, daya saing muncul saat Anda mendorong diri ke batas. Tapi, saya kira itu selalu penting, ayah memberi nasihat kepada saya. Anda tidak perlu punya orang lain yang mendorong Anda hingga batas,” kata Verstappen, dalam video unggahan reddit.com.
“Anda selalu harus melaju sampai batas dan bertanya kepada diri Anda, bagaimana bisa melakukan lebih baik, bagaimana Anda bisa lebih baik dan itu membuat saya berkembang.
“Saya kira tidak ada pembalap lain yang membawa saya ke level lain, tapi tentu saja kami memiliki kompetisi luar biasa dan hebat.
“Anda selalu mencoba atau setidaknya, mencari persepuluh itu untuk diri sendiri dan saya terus bertanya kepada diri sendiri bagaimana saya bisa meningkat. Itu tujuan saya,” ujar Max Verstappen menjelaskan tentang bagaimana dia mendominasi Formula 1 dua tahun terakhir.
Berita Formula 1 Lainnya:
Red Bull Khawatir Pencapaian Max Verstappen pada F1 2022 Tak Bisa Diulang
Sebastian Vettel Berharap Max Verstappen Tembus 16 Kemenangan Balapan F1 Semusim