- Red Bull Racing terbukti melanggar aturan batasan anggaran musim 2021.
- Chief Technical Officer Red Bull, Adrian Newey disebut jadi penyebab Red Bull melewati anggaran.
- Adrian Newey disinyalir jadi salah satu penerima gaji tertinggi di tim.
SKOR.id - Federasi Automobil Internasional (FIA) menyatakan Red Bull Racing telah melanggar aturan batasan anggaran musim 2021.
Red Bull Racing dikonfirmasi melakukan kelebihan pengeluaran kategori 'minor', kurang dari lima persen dari batas 145 juta dolar AS (sekitar Rp2,2 triliun).
Media olahraga asal Belanda, Ziggo Sports mengklaim bahwa gaji Chief Technical Officer Red Bull, Adrian Newey yang menjadi penyebab Red Bull melanggar budget cap F1.
Memang, ada ketentuan bahwa tiga personel tim berpenghasilan tertinggi tidak dihitung ke dalam cost-cap.
Namun, Ziggo Sports melaporkan bahwa status Adrian Newey dalam organisasi Red Bull masih abu-abu.
Sebelumnya, telah dilaporkan oleh media Belanda bahwa "makan siang gratis" untuk staf di markas tim menjadi penyebab utama kelebihan pengeluaran Red Bull.
"Mungkin ada hubungannya dengan Adrian Newey," klaim laporan Ziggo Sports.
"Newey adalah salah satu dari tiga penerima (gaji) teratas dalam tim dan perdebatan mengenai apakah Newey adalah karyawan Red Bull atau nama pinjaman melalui perusahaanya sendiri."
"Red Bull mengatakan 'dia (Newey) dipekerjakan oleh kami' jadi dia tidak termasuk dalam batas anggaran karena dia salah satu dari tiga nama dengan bayaran tertinggi."
Namun, FIA menyebut bahwa ahli aerodinamika mobil F1 itu diperkerjakan oleh perusahannya sehingga gaji yang ia terima masuk dalam anggaran.
"FIA mengatakan: 'Tidak, dia dipekerjakan melalui perusahaannya, jadi dia berasal dari luar, jadi dia harus dimasukkan dalam batas anggaran'." lanjut laporan tersebut.
Newey adalah otak di balik RB18 yang dikendarai Max Verstappen untuk memenangkan kejuaraan F1 2022.
Newey telah memenangkan kejuaraan konstruktor dengan Williams dan McLaren dan telah merancang mobil untuk tujuh juara pembalap, mulai dari Nigel Mansell, Damon Hill, Mika Hakkinen, sampai Sebastian Vettel dan yang terbaru Max Verstappen.
Sementara itu, hingga saat ini FIA masih belum menentukan jenis sanksi apa yang akan diberikan kepada Red Bull.
Berdasarkan peraturan, bagi tim yang melakukan pelanggaran kategori 'minor' atau kecil bisa dijatuhi hukuman pengurangan poin di kejuaraan pembalap dan konstruktor atau dilarang turun di satu atau lebih balapan.
Hukuman lain yang bisa dijatuhkan adalah pembatasan untuk melakukan tes aerodinamika atau lainnya dan pengurangan anggaran di bawah batasan.
Baca Berita F1 Lainnya:
Terbukti Langgar Aturan Budget Cap F1, Red Bull Kecewa
Red Bull Racing dan Aston Martin Terbukti Langgar Budget Cap, Apa Kabar Gelar Max Verstappen?